Murid-Murid Rumah Belajar Semi Palar Bandung Angkat Sampah Jadi Board Game

Murid-Murid Rumah Belajar Semi Palar Bandung Angkat Sampah Jadi Board Game

Kebersihan lingkungan. Persoalan yang masih menjadi momok di masyakarat, terutama di Indonesia yang notabene menjadi negara penyumbang sampah peringkat nomor dua di dunia. Melihat kritisnya persoalan tersebut, siswa-siswi kelas 10 Rumah Belajar Semi Palar (Semipa) Bandung mempunyai tema besar, yaitu “Diet Sampah” yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Dari data yang mereka kumpulkan, kota Bandung sudah menghasilkan sekitar 62.000 ton sampah per tahunnya. Masalah ini menjadi serius karena TPA Sarimukti, yang menampung sampah Bandung Raya pun sudah hampir penuh dan akan ditutup pada tahun 2021, bila kita terus menghasilkan limbah dan tidak memilahnya.

Kesadaran masyarakat Bandung akan pentingnya buang sampah di tempatnya dan pentingnya memilah sampah masih rendah. Masyarakat Bandung harus mulai mengubah pola hidupnya, dari sekedar membuang, menjadi mengurangi dan mengolah sampah.

Murid Semi Palar
Brainstorming

Berbagai cara sudah dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi masalah sampah, tapi masih belum berhasil. Para remaja, sebagai penerus bangsa harus mulai bergerak dalam permasalahan sampah ini. Tentunya para remaja tidak ingin tinggal di lingkungan yang kotor, oleh karena itu murid-murid kelas 10 Semipa ingin mengedukasi remaja dengan cara yang lebih menyenangkan, yaitu dengan media board game.

Menurut mereka media board game akan jadi menarik untuk para remaja karena, board game dapat mengedukasi para remaja dengan cara yang lebih menyenangkan dibandingkan dengan mendengarkan informasi atau teori yang panjang. Melalui board game yang dimainkan dengan menyenangkan, informasi dan emosi pun akan jauh lebih mudah untuk dipahami atau ditangkap oleh remaja maupun anak-anak.

Murid-murid kelas 10 Semipa akhirnya membagi dua kelompok kelompok kerja. Masing-masing terdiri dari Denzel, Karmel, dan Bimo di kelompok satu dan di kelompok kedua ada Tasha, Linus, dan Abrar.

Murid semi palar melakukan playtest
Playtest di DOTS cafe

Tujuan mereka membuat board game tentang adalah untuk mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam menghasilkan sampah dan agar masyarakat lebih peduli lagi tentang pemilahan dan pengolahan sampah.  Diharapkan dengan board game ini, masyarakat mau mulai memilah sampahnya dan mengurangi produksi limbah dalam kehidupan sehari-harinya.

Dalam proses mengerjakan tugas kelompok ini, murid-murid melakukan berbagai riset mulai dari survey singkat dan mewawancarai warga sekitar Semi Palar mengenai permasalahan persampahan. Data yang mereka dapat menunjukkan bahwa masyarakat sekitar masih belum memilah sampahnya, bahkan belum membuang sampah pada tempatnya.

Selanjutnya mereka juga mendatangi Kummara Game Studio untuk mendapatkan bimbingan tentang game design. Rio Fredericco, perancang game Mahardika, dengan senang hati menjadi narasumber serta mentor agar anak-anak belajar game design dengan arahan yang tepat.

playtest akhir board game sampah
Playtest tahap akhir

Selanjutnya mereka juga mendatangi DOTS board game cafe yang berlokasi di Paskal 23 Bandung. Di sini mereka melakukan playtest sembari mencari referensi board game dengan memainkan beberapa koleksi board game di cafe tersebut.

Singkatnya mereka dari dua kelompok kerja tersebut terlahirlah dua judul board game bertemakan sampah. Ada WAYS dari kelompok pertama dengan inti pengelolaan sampah di perkotaan dengan gaya strategi. Sedangkan dari kelompok dua ada SORDIDUM, permainan pemilahan sampah yang mengandalkan sedikit keberuntungan.

Boardgame.id juga punya dua board game yang bertema sampah lho! Ada Wilah! card game dan juga Ecofunopoly. Yuk ajak masyarakat lebih sadar akan kebersihan lingkungan dengan bermain dua board game ini. Untuk mendapatkannya yuk ke halaman katalog berikut ini:

You may also like