Play Day Menara, Cara Seru APIBGI Kampanyekan Board Game Indonesia

Play Day Menara, Cara Seru APIBGI Kampanyekan Board Game Indonesia

Jakarta (9/9). Sabtu lalu Asosiasi Pegiat Board Game Indonesia (APIBGI) sukses menggelar Play Day perdana mereka di Menara by Kibar yang beralamat di Jalan Raden Saleh Raya, Jakarta. Acara dimulai dari pukul 12.00 dan dibuka oleh Wicak Hidayat sebagai perwakilan dari Menara by Kibar.

Sajian bincang-bincang bertajuk “Geliat Industri Board Game Indonesia” hadir membuka acara ini. Andre Dubari sebagai perwakilan dari APIBGI memberi sambutan pembuka, ia menyebutkan antusiasmenya atas bergulirnya PlayDay Menara dan berharap kesempatan rutin ini (tiap Sabtu kedua setiap bulan).

Andre Dubari perwakilan APIBGI memberi sambutan | Foto: Reza Azmi dari Menara by Kibar

Harapannya, acara ini bisa dimanfaatkan oleh para pelaku industri board game untuk berkonsolidasi, berbagi informasi, bagi para publisher untuk dapat mengenalkan produk-produknya dan bagi para game designer untuk mencobakan purwarupa board game yang mereka rancang dan mendapatkan masukan dari para pemain.

Beralih ke sesi talkshow, Eko Wustuk dari Penerbit Kompas sebagai pembicara utama mulai melempar fakta-fakta menarik tentang tumbuh kembang industri board game Indonesia.Ā Salah satu yang diperbincangkan, sejak 2015 saat Kompas menggelar Board Game Challenge yang berimbas muncul komunitas board game di beberapa daerah dan lahirnya game designer di beberapa kota di Indonesia.

Eko melanjutkan, saat ini industri board game lokal memang sedang tumbuh sangat baik. Angka penjualan board game Kompas juga ia bilang sangat baik di dua pameran teranyarnya (Popcon Asia 2017 dan Battle of Toys 2017). Ia mengaku di sana sempat bertemu dengan beberapa kolektor board game yang sangat menyukai board game dengan konten Indonesia yang kerap dirilis oleh board game publisher lokal.

Andi Martin, CEO dari Kratoon Channel sebagai salah satu pihak yang mendukung berjalannya Play Day Menara menambahkan pula pentingnya bagi para publisher untuk melihat produk board game mereka sebagai salah satu elemen dari industri berbasis IP (intellectual property). Sudut pandang tersebut diharapkan dapat mengakselerasi kolaborasi antara berbagai subsektor industri kreatif dalam memajukan kekayaan intelektual asli Indonesia.

Usai talkshow, para peserta acara bersiap beralih ke sesi bermain. Tidak tanggung-tanggung, 3 meja langsung terisi pemain. Candrageni dan Celebes yang merupakan board game terbaru bertemakan Ekspedisi Cincin Api dari Kompas langsung digelar. Di meja terpisah juga terlihat sebuah keluarga dengan anaknya menjadi peserta Play Day memainkan Waroong Wars. Permainan kartu yang mengangkat tema kuliner Jawa Timur ini tergolong card game lokal yang paling banyak penggemarnya.

Sesi bermain board game | Foto: Reza Azmi dari Menara by Kibar

Sesi Play Day berlangsung sangat seru, sebuah kelompok game designer bernama Masbro yang beranggotakan Nata, Desyanto dan Darwin juga mencobakan prototype-nya yang memang masih belum berjudul. Purwarupa tersebut mengisahkan tentang para programmer yang sedang menyiapkan produk software terbarunya.

Hamzah (salah satu co-designer Perjuangan Jomblo dan Candrageni), di meja terpisah juga membawakan prototype game yang ia rancang bernama Kakak Teladan. Kedua game tersebut memang masih dalam tahap prototype namun tetap mengundang gelak tawa dari para pemainnya. Di meja lainnya terlihat Ferdian Kelana dari Demeira Nusantara mengujicobakan prototype board gamenya Head 2 Head yang bertema pemilu.

Acara masih berlangsung hingga pukulĀ 18:00 masih terlihat beberapa grup tetap antusias bermain board game sambil diselingi gelak tawa. Seru ya! Kamu bisa lihat foto-foto yang lain di Facebook Boardgame.id

Mau ikut gabung ke acara Play Day Menara? Simpan dulu saja tanggalnya, Play Day Menara akan kembali hadir pada tanggal 14 Oktober 2017 mendatang dengan tema ā€œRoad to Essenā€. Yup! buat kamu yang belum tahu, tahun ini board game Indonesia akan hadir di Jerman untuk berpartisipasi dalam pameran board game seluas 10 kali Stadion Utama GBK.

Sumber: APIBGI

You may also like