SUBOGAMA 2017, Sederhana Namun Meriah [Day 1]
- HeadlineKomunitas
- December 16, 2017
- 278
- 3 minutes read
Siapa sangka pertumbuhan industri board game kota Pahlawan Surabaya makin menggebu-gebu. Memang, salah satu yang perpengaruh dikarenakan adanya board game asli Indonesia yang cukup ngehits, yakni Waroong Wars dibuat oleh arek-arek Suroboyo.
Tentu semua perkembangan ini tidak akan naik pesat tanpa adanya komunitas yang seirama mendukung dan mensukseskan board game di kota mereka sendiri. Tak lama etelah lulus dari Board Game Challenge 2015, mas Adhicipta R Wirawan (salah satu perancang Waroong Wars) langsung membuat komunitas board game di Surabaya dan mengajak warga Surabaya untuk main board game.
Papan Dolanan Arek Suroboyo (PADAS), itulah nama komunitasnya. Peran komunitas memang sangat besar untuk pertumbuhan industri board game. Semakin banyak yang tahu, semakin banyak yang bermain, virus board game akan dengan sendirinya menjadi bola salju yang terus menggelinding.
Puncaknya, Mas Adhicipta mulai mencoba memprakarsai acara tahunan yang memusatkan sebuah pameran khusus board game tahun 2016 dengan sebutan Surabaya Board Game Market (SUBOGAMA). Acara berlangsung sukses. Alhasil, semangat mas Adhi dan komunitas board game di Surabaya berhasil menjalankan SUBOGAMA lagi tahun ini.
Jadilah, tanggal 15 – 17 Desember 2017 menjadi gelaran SUBOGAMA yang kedua. Berlokasi di lantai LG – Ciputra World Surabaya Mall. SUBOGAMA hari pertama resmi dibuka untuk umum sekitar jam tiga sore oleh Andre Dubari selaku ketua Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia (APIBGI) pada hari jum’at lalu (15/12).
SUBOGAMA hadir di tengah-tengah pengunjung Mall. Meski venue acara tidak terlalu megah, namun suasananya sangat meriah. Bagaimana tidak, tersedia sekitar 30 meja yang setiap mejanya menimbulkan gelak tawa, teriakan-teriakan kesal maupun senang karena berhasil menjatuhkan strategi lawan.
Memasuki hari pertama, ternyata venue acara langsung penuh. Apalagi menjelang maghrib. Ada beberapa talkshow yang disajikan di hari itu, pertama ada “Do and don’t in board game industry” yang disampaikan oleh Andre Dubari (kali ini mewakili Manikmaya Games) dan pak Alex Kurniawan dari grup Petra Togamas Surabaya yang menyatakan ketertarikannya terhadap board game dan berniat mengusung board game rancangan desainer lokal untuk masuk ke jaringan toko bukunya. Wah kesempatan nih!
Ada juga kompetisi merancang pocket board game yang dihadiri oleh kurang lebih 10 tim dari berbagai kota, 6 di antaranya berasal dari kota Surabaya sendiri. Mereka harus merancang board game dengan komponen yang disediakan oleh panitia. Tantangannya, mereka dipacu oleh waktu. Ya! mereka harus menyelesaikan rancangan berupa playable prototype hanya dalam empat jam saja. Pemenang kompetisi ini akan diumumkan hari minggu sebagai penutup rangkaian acara SUBOGAMA 2017.
Malam harinya ada talkshow lagi, kali ini dari Dakon Board Game Library, teman-teman asal Yogyakarta yang menyampaikan kesadaran bahanyanya diabetes melalui board game rancangan mereka. Selebihnya, para pengunjung bebas memilih berbagai board game yang disediakan oleh para tenant. Tersedia aneka board game asli Indonesia maupun manca negara yang bisa dimainkan. Acara inipun gratis, lho!
SUBOGAMA 2017, masih ada dua hari lagi lho (hari ini dan besok minggu). Jadi yang belum sempat datang jum’at kemarin buruan datang ke Ciputra World untuk meramaikan SUBOGAMA. Buat yang kemarin sudah datang boleh datang lagi juga kok 🙂