Keluarga Asal Surabaya Ini Ajak Anak Main Board Game Untuk Kurangi Ketergantungan Gadget

Keluarga Asal Surabaya Ini Ajak Anak Main Board Game Untuk Kurangi Ketergantungan Gadget

Masih banyak di antara kalangan keluarga yang putra-putrinya susah lepas dari gadget, entah untuk belajar, bermain, nonton Youtube atau lainnya. Bicara soal bermain, rasanya mustahil melarang anak untuk tidak bermain. Kalau orang tuanya sibuk, maka paling gampang buat mereka adalah bermain menggunakan gadget.

Simak juga artikel Keluarga Bermain yang lain.

Namun penggunaan gadget yang berlebihan ternyata bisa berakibat buruk. Setidaknya ini yang dialami langsung oleh putra dari Gunawan Thamrin. Ia mengaku bahwa Gerrald Nicholas, anak laki-lakinya, mengeluh merasa sakit kepala. Saat dibawa ke dokter ternyata minus mata si anak nambah dua kali lipat. Spontan Gunawan dan istrinya panik dan teringat, putra mereka yang saat itu berumur 8 tahun diberi kebebasan bermain gadget, nonton youtube, sampai bermain PlayStation hampir non-stop, apalagi saat hari libur.

Di situ mereka mengevaluasi diri dan langsung mencoba mencari alternatif permainan yang tidak berhubungan dengan elektronik. Sang Ayah teringat bahwa ada permainan berjenis board game seperti Monopoly, Ular Tangga dan Halma yang waktu kecil sering Ia mainkan.

Bermain Century: Eastern Wonders | Foto: Gunawan Thamrin

Tak lama, Gunawan langsung pergi ke toko mainan untuk mencari board game. Di sana Ia menemukan Monopoly dan permainan lain yang tadi disebutkan. Setelah itu setiap hari Sabtu dan Minggu mereka bermain Monopoly dan ini berlangsung selama 3-4 minggu. Lama-kelamaan karena menu permainan non-elektronik hanya itu-itu saja, sang Ayah merasa bosan dan rupanya Gerrald pun juga merasa demikian.

Tak putus asa, Gunawan mencoba mencari tahu lebih lanjut tentang board game setelah mengetahui putranya mulai beralih dari gawai dan fokus memainkan permainan yang dimainkan di atas meja. “Terkejut”, begitulah reaksi Gunawan saat Ia mengetahui rupanya board game tidak hanya sebatas Monopoly, Ular Tangga dan teman-temannya. Ia telah menemukan “board game modern”.

Sejak saat itulah Ia coba mengoleksi “board game modern” untuk menambah menu permainan untuk keluarganya. Alhasil, karena sudah ada beraneka judul board game di rumahnya di Surabaya, Gerrald kini menjadi semakin riang. Timbul keseruan yang selalu dinantikan setiap akhir pekan, yaitu bermain board game bersama ayah dan ibunya. Ya! Istri Gunawan pun mengaku mendukung aktivitas main bersama ini dan ia pun jadi suka bermain board game.

Gunawan dan keluarganya | Foto: Gunawan Thamrin

Dari diri Gunawan sendiri, Ia merasa ada banyak perubahan setelah mengenal board game lebih jauh. Kebiasaannya yang suka nonton film berkurang, keluarganya jadi lebih sumringah.

“Dulu bisa sehari nonton 5-6 film, malah di bioskop pernah nonton 4 film dalam sehari. Sekarang kerjaannya ngabisin waktu lihat youtube tutorial cara main Board Game,” ungkap Gunawan.

“Bahagia juga pada akhirnya perubahan ini cukup berdampak pada anak saya, walaupun minus matanya ndak turun (berharap), tapi berhasil reduce cukup banyak waktu dia bermain gadget,” lanjutnya.

Tidak hanya bermain bersama Ayah dan Ibunya, Gerrald juga sering mengajak adiknya yang baru berumur 4 tahun memainkan board game yang ringan dan sederhana. Saat ini Ia sangat suka bermain Blood Rage, Imperial Settlers: Empire of the North, Minecraft Builder, Wingspan dan lainnya.

Pilih board game dari pada gadget
Blood Rage salah satu favorit Gerrald | Foto: Gunawan Thamrin

Baca juga: Wingspan, Board Game yang Bisa Bantu Kenalkan Ragam Jenis Burung Pada Anak

“Saat bermain (board game) kita bersosialisasi, membangun kepercayaan dirinya, membangun jiwa kompetitifnya, melatih sportifitasnya, mengajarkan timing dan target ke dia, dan terutama punya quality time antara father and son, dan memang itu yang kita harapkan,” tutur Gunawan.

Mereka sekeluarga tidak hanya bermain board game di rumah namun juga sesekali mampir ke Tabletoys atau Sini Duduk, cafe yang menyediakan board game di kawasan Surabaya. Bahkan Gunawan juga sering mengajak teman-teman sepantarannya bermain board game bersama dengan Waroong Wars, board game asli Indonesia bertema makanan. Menurutnya, Waroong Wars ampuh sebagai game pengenalan karena temanya lokal, apalagi makanan dan cara mainnya mudah.

Saat ini Gerrald sudah menginjak usia 9 tahun, dan dia sudah menjajal beragam board game. Dari berbagai jenis mekanisme, dan dari berbagai tingkat kompleksitas, baik yang ringan maupun cukup berat (menurut Gerralt) sudah pernah dijelajahi.

“Ada yang sekali main, terus ndak mau main lagi, ada juga yang dia suka main berkali-kali. Saya sebagai bapak pokoknya terus meladeni (Gerrald) sebagai partner mainnya.” ujar Gunawan.

Kamu ingin membuat sesi main board game bareng di tengah-tengah keluarga? Yuk dimulai dengan bermain board game Indonesia. Dapatkan board game Indonesia dengan mengunjungi halaman katalog berikut ini:

You may also like