Hebat! Para Guru Ini Buktikan Bermain Adalah Bagian dari Belajar Lewat Acara Play Time
- Kabar Game
- April 10, 2018
- 278
- 2 minutes read
Kalau kamu menjadi peserta workshop atau seminar, apa yang biasa kamu lakukan setelahnya? Membagikan ilmu seminar ke teman-temanmu yang lain? atau langsung mempraktekan kiat-kiat yang dijelaskan dalam workshop? Ada yang kemudian sibuk menyiapkan acara bermain?
Sepertinya hal ini hanya akan terjadi jikalau kamu baru saja selesai mengikuti sesi #NgobrolGame yang diselenggarakan oleh Ludenara. Awal Maret lalu, Ludenara melangsungkan sesi #NgobrolGame pertama yang mengangkat topik “Pengaruh Game untuk Dunia Pendidikan”Ā di kota Depok.
Sebagai penutup acara, dua orang peserta ditantangĀ untuk mengadakan acara di mana bermain itu perlu diseriuskan. Diseriuskan artinya bermain harus dijadwalkan, menetentukan waktu dan tempatnya juga. Jadi tidak hanya bermain untuk sekedar mengisi waktu luang saja ketika sedang menunggu jemputan transportasi atau agar tidak bengong ketika sedang duduk di kamar mandi.
Mbak Nurul dan mbak Nia yang ditantang kemudian langsung menjadwalkan Play Time di kota Bogor yang baru terlaksana pada hari Jum’at tanggal 6 April lalu. Sebanyak 26 peserta berkumpul di Aula Masjid Al-Insan untuk meramaikan undangan bermain ini. Sebagian besar, para peserta ini rupanya berprofesi sebagai guru. Ada guru PAUD, TK, SD dan SMP.
Play Time yang kala itu berlangsung dari jam setengah 2 siang sampai jam 5 sore diselenggarakan oleh Komunitas Media Pembelajaran (KOMED) Dompet Dhuafa. Beberapa board game yang dimainkan ada Keranjang Bolong, Terajana dan PDKT yang dikembangkan oleh KPK. Selain itu board game buatan Dompet Dhuafa sendiri yang berjudul Food Chain dan Sayembara pun turut turun meja.
Banyak hal-hal dan nilai positif yang bisa dipelajari setelah bermain dan ini harus disalurkan. Akan lebih menjadi luar biasa jika keseruan dan manfaat ini juga bisa dirasakan bersama anak-anak. Jadi, kapan kamu gelar Play Time di kotamu?