Main Board Game Bantu Asah Kemampuan Problem Solving, Critical Thinking dan Decision Making
- HeadlineOpiniPendidikan
- January 6, 2020
- 454
- 5 minutes read
Kemampuan penyelesaian masalah atau problem solving akan selalu dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari. Untungnya, kamu bisa mengasahnya dengan bermain board game. Tentu masalah yang muncul dalam setiap judul board game akan berbeda-beda dan memiliki tingkat kesulitan penyelesaian yang berbeda pula. Semakin kompleks sebuah board game, makin berat juga cara menangnya.
Beberapa board game membutuhkan pemainnya untuk bisa bertindak cepat atau berhitung kilat. Inilah yang akan memicu pemain untuk berpikir kritis (critical thinking) secara tepat dan cepat dalam segala situasi. Tentu proses berpikir kritis ini semakin didukung apabila board game yang dimainkan memberikan cukup ruang untuk pemain menentukan pilihan aksinya.
Semakin ada ruang untuk decision making atau menentukan pilihan, pemain akan semakin leluasa mengatur strateginya. Inilah yang menjadi kunci dalam mengasah critical thinking. Untuk mempermudah, mari kita ambil contoh Ular Tangga yang seharusnya semua orang pernah memainkannya. Dalam permainan tersebut, pemain tidak memiliki ruang untuk menentukan pilihan aksinya. Pemain hanya melempar dadu, dan menjalankan bidaknya, that’s it.
Coba kita modifikasi sedikit, permainannya tetap ular tangga tetapi menggunakan dua buah dadu. Setiap gilirannya pemain melempar dua dadu tersebut. Kemudian dari hasil lemparan dadu, pemain boleh menggunakan jumlah dari dua dadu tersebut atau memilih salah satu dadu. Untuk anak-anak, ruang decision making sederhana seperti ini cukup. Karena diberi pilihan, mereka dilatih untuk menentukan mana best option untuk bidaknya.
Jika pilihan yang diambilnya ternyata membuatnya ke kotak ular, Ia akan sadar kalau dia salah memilih hasil dadu karena dampaknya langsung terlihat, itulah keunggulan dari game. Hasil dari suatu pilihan aksi langsung bisa dirasakan.
Itu baru lewat game se-sederhana Ular Tangga, board game strategi ataupun board game dengan elemen ekonomi akan memberikan struktur problem solving, critical thinking dan decision making yang lebih kompleks.
Seperti yang dicontohkan Joris Wiersinga dalam wawancaranya bersama Boardgame.id tentang elemen ekonomi dalam sebuah board game. Aksi yang dilakukan pemain tidak hanya akan berefek kepada pemain lain tetapi aksi tersebut akan membawa perubahan pada tatanan ekonomi yang sedang berjalan.
Contoh perubahan ekonomi dalam board game: Pemain A membeli kartu X dengan harga normal. Karena stok kartu X makin sedikit harganya pun naik (supply & demand), alhasil pemain B ataupun yang lain harus mengeluarkan uang lebih dari semestinya. Hal ini kemudian membuat pemain B berpikir dua kali untuk tetap membeli barang X atau tidak. Kalau dibeli harganya mahal, tapi kalau tidak dibeli nanti malah kehabisan karena keduluan dibeli pemain C yang punya uang banyak. Terjadi dilema yang akan semakin memicu pemain untuk lebih berpikir kritis di mana decision making menjadi penting untuk problem solving dalam situasi tersebut.
Baca juga: Bermain Board Game SIAGA Bersama Siswa Sekolah Dampingan BAZNAS di Palu
Dalam video wawancara bagian kedua bersama Joris, Ia juga mengemukakan pendapat bahwa bermain board game bukanlah hal yang sia-sia karena banyak hal bisa dipelajari dengan bermain board game. Ia memberi contoh game bisa mengajarkan pemainnya sejarah, geografi, matematika, kerjasama tim, bahkan hingga bisnis serta negosiasi.
Ingin mengajarkan anak untuk mengasah problem solving, critical thinking dan decision making ? Ajak saja mereka main board game. Nilai plusnya, bermain board game juga biasanya sukses membuat anak puasa bermain gadget dan malah meningkatkan interaksi serta komunikasi dengan orang tua.