3 Hal Kesalahpahaman Masyarakat Awam Terhadap Board Game

3 Hal Kesalahpahaman Masyarakat Awam Terhadap Board Game

  • Opini
  • January 25, 2016
  • 266
  • 3 minutes read

Sebagai para penggemar board game, pasti sudah tidak asing dengan berbagai judul board game seperti Catan, Carcassone, dan lain sebagainya. Hanya saja jika kita sebagai orang awam, apakah kita akan mengetahui judul board game tersebut?

Terkadang seringkali saya merasa terganggu mengenai kesalahpahaman masyarakat awam terhadap board game. Board game seringkali hanya sebatas dadu dan bidak. Padahal board game tidak hanya sekedar itu, melainkan banyak sekali elemen yang bisa disematkan dalam board game, meskipun memang elemen-elemen tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dari board game.

Penampakan Waroong Wars & Pagelaran Yogyakarta | Foto: manikmaya.com
Board game lokal, Pagelaran Yogyakarta & Waroong Wars | Foto: manikmaya.com

Ada banyak hal yang menjadi kesalahpahaman masyarakat awam memandang board game seperti apa. Akan tetapi saya akan merangkum 3 hal yang menjadi kesalahpahaman masyarakat awam terhadap board game. Yuk kita cek di bawah!

1. Hanya Monopoli, Catur, Ular Tangga, Halma..

Beberapa contoh di atas memang termasuk kategori board game. Hanya saja, board game tidak sebatas itu saja, melainkan banyak sekali jenis board game yang bertebaran di dunia ini. Para masyarakat awam selalu menganggap board game hanya sebatas judul itu saja. Salah satu cara yang menarik adalah mengajak masyarakat awam juga bermain board game dengan komunitas. Playday yang diselenggarakan setiap bulan oleh Manikmaya Games adalah salah satu hal yang sangat menarik untuk mendobrak pandangan sempit ini.

2. Board Game Ketinggalan Zaman

Memang sekarang zamannya mulai serba digital. Dengan alasan board game masih dimainkan secara fisik, bukan berarti board game ketinggalan zaman, melainkan rasa/feeling ketika bermain secara fisik itu tidak akan bisa tergantikan. Apalagi bermain board game versi fisik tidak bisa dimainkan bersama AI atau robot atau komputer, dengan “kekurangan” tidak bisa bermain bersama AI, menjadikan kita bisa lebih dekat dengan teman karena secara tidak langsung, board game menjadikan media pertemanan. Bahkan, awal tahun lalu sebuah situs urundana, Kickstarter merilis data menarik, bahwa board game mengungguli video game dari nilai dan jumlah proyek yang sukses.

takenokophotobassedfinition
Board game Takenoko (2011) | Foto: boardgamegeek.com

3. Board Game Adalah Mainan

Bentuknya yang berupa fisik, menjadikan anggapan bahwa board game termasuk dalam kategori mainan/toys. Board game dengan mainan memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Jika mainan hanya memiliki bentuk yang memang bertujuan untuk menghibur, sedangkan board game tidak hanya sekedar hiburan, melainkan terdapat aturan dan peran di dalamnya. Board game juga memiliki elemen yang terdapat pada video game. Board game memberikan informasi, memberikan hiburan, serta memberikan pembelajaran di dalamnya.

You may also like