11 Nama Board Game Designer Wanita Ternama dan 4 Game Designer Wanita dari Indonesia [UPDATED!!!]

11 Nama Board Game Designer Wanita Ternama dan 4 Game Designer Wanita dari Indonesia [UPDATED!!!]

Selamat Hari Kartini!

Tanggal 21 April dikenal sebagai hari untuk memperingati jasa Ibu R.A Kartini, seorang pahlawan nasional wanita dan juga pelopor kebangkitan perempuan-perempuan pribumi. Atas jasa-jasanya memperjuangkan hak dan cita-citanya, kini perempuan-perempuan di Indonesia memiliki kebebasan untuk belajar dan menjajaki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Bicara soal perempuan, ternyata ada banyak board game yang diciptakan oleh kaum hawa. Pada kesempatan kali ini boardgame.id akan membuat daftar 10 board game designer wanita yang karyanya menduduki ranking board game di boardgamegeek.com paling atas.

Susan McKinley Ross

1. Susan McKinley Ross
Susan terkenal dengan profesinya sebagai game designer tunggal untuk board game Qwirkle. Qwirkle dirilis tahun 2006, lima tahun kemudian game ini berhasil menyabet gelar untuk penghargaan Spiel des Jahres tahun 2011. Qwirkle merupakan board game berjenis abstrak, dan Susan mengaku bahwa sebenarnya ia tidak begitu suka permainan yang abstrak.

2. Åse Berg
Bersama dengan suaminya, Henry Berg, Åse berhasil menciptakan board game seperti Rattus dan juga Oregon.

3. Nikki Valens
Nikki menjadi co-game designer bersama dengan Corey Konieczka (Battlestar Galactica) ketika menciptakan Eldritch Horror. Selanjutnya Nikki menjadi lead game designer untuk semua ekspansi Eldritch Horror.

Markus dan Inka Brand

4. Inka Brand
Kiprah Inka dalam membuat board game tidak sendirian, bersama dengan suaminya, Markus Brand, mereka berdua berhasil meciptakan board game Village, Murano dan yang paling baru Exit: The Game. Board game Village yang dirilis tahun 2011 berhasil menjadi game terbaik edisi Kennerspiel des Jahres tahun 2012.

5. Claudia Hely
Board game pertama yang diciptakan oleh Claudia berjudul Santiago yang dia buat bersama dengan rekanannya Roman Pelek. Santiago dirilis tahun 2003, satu tahun kemudian Claudia kembali menciptakan board game yang berjudul Die Weinhändler.

6. Karen Seyfarth
Karen merupakan istri dari seorang game designer, Andreas Seyfarth (Puerto Rico, San Juan). Karen berkesempatan menjadi co-game designer bersama suaminya dalam pembuatan board game Thurn and Taxis.

Stefania Niccolini dan Marco Canetta

7. Stefania Niccolini
Karya atau board game pertama yang diciptakan oleh Stefania berjudul African Park. Namun, karya yang membuat namanya melejit adalah ZhanGuo dan Railroad Revolution yang keduanya diterbitkan oleh What’s Your Game. Dalam menjalani karirnya sebagai board game designer, ia selalu ditemani oleh partnernya Marco Canetta.

8. Doris Matthäus
Doris adalah seorang game designer wanita kelahiran Jerman, 3 April 1963. Board game buatan Doris paling terkenal berjudul Primordial Soup.

9. Carla Horger
Salah satu board game ciptaan Carla yang terkenal berjudul Thunder Alley. Bersama dengan suaminya Jeff Horger, Carla juga terlibat dalam pembuatan board game yang lain seperti 20th Century Limited, Grand Prix, Fast & Furious: Full Throttle and dan yang akan rilis tahun ini Orient Express.

10. Sydney Engelstein
Dalam menekuni profesi sebagai game designer, Sydney tidak sendirian, ia ditemani ayah dan kakaknya dalam menciptakan Space Cadets. Sydney juga masih ikut menjadi co-game designer untuk board game karya keluarga Engelstein seperti Space Cadets Dice Duel, Survive: Space Attack dan karya mereka paling baru The Dragon and Flagon.

11. Elizabeth J. Maggie
Pembaca semua pasti tahu donk dengan board game Monopoly? Sebelum menjadi sebuah board game paling populer di dunia, Monopoly dulunya berjudul The Landlord’s Game. Permainan tentang tuan tanah ini memang awal mulanya adalah sebuah ide kreatif, untuk mengajarkan tentang pentingnya membayar pajak.

Elizabeth J. Maggie

Mengajarkan pentingnya membayar pajak pada para anak tuan tanah di Amerika tahun 1900-an sangatlah sulit. Jelas, karena mereka anak dari para tuan tanah. Mereka punya tanah karena warisan dari orang tua atau kakek-kakeknya, orang tuanya saja tidak bayar pajak, lantas mengapa sekarang perlu bayar pajak ?

Baca juga: Landlord’s Game, Awal Mula Lahirnya Board Game Monopoly

Nah, Elizabeth J. Maggie adalah seorang guru, seorang wanita yang menelurkan ide cemerlang bagaimana mensimulasikan apabila tidak ada yang mau bayar pajak. Beliau ingin menunjukkan bahwa yang kaya akan makin kaya dan yang miskin akan makin miskin jika para tuan tanah ini tidak ada yang mau bayar pajak, yaitu dengan menggunakan board game berjudul The Landlord’s Game

Sebenarnya masih ada banyak game designer wanita yang berhasil menciptakan karya sebuah atau beberapa board game. Bahkan di Indonesia juga ada perempuan-perempuan yang berkiprah mengambil profesi sebagai board game designer. Siapa saja mereka?

Yang pertama adalah Fitriani Naim, pembuat board game Balloon yang diterbitkan oleh FeiraTochi Games. Selanjutnya, seorang perempuan bernama Lovita Darwin yang pada bulan September tahun lalu membuat Flipeek Medieval bersama Febdny Kwik yang kemudian diterbitkan oleh Aqua Terra Ventus.

Baca juga: Balloon, Board Game Baru Dari Jakarta Tentang Persahabatan

Eits, masih ada dua lagi, game designer wanita asli Indonesia yang ketiga adalah Diah Rachmawati, debutnya sebagai seorang game designer dimulai sejak mengikuti Board Game Challange 2015 yang kemudian menghasilkan memenangkan juara dua dari kompetisi tersebut berkat kerjasama tiga desainer lainnya dalam menciptakan Pagelaran Yogyajarta.

Baca juga: Flipeek Medieval, Game Kedua ATV Akan Segera Lahir

Terakhir ada Kanty Kusmayanty, co-founder dari Kummara Studio. Mbak Kanty berkesempatan mendesain sebuah permainan kartu untuk anak dan keluarga berjudul Mashup Monsters yang diterbitkan oleh Manikmaya Games tahun 2014 lalu.

Jadi, siapa bilang wanita tidak bisa berkarya dan bahkan menciptakan board game? Mungkin sekarang waktunya untuk kamu menghasilkan board game, jangan sampai kalah oleh pria. Sekali lagi selamat hari Kartini untuk para wanita di seluruh Indonesia, teruslah berkarya!

You may also like