#ngobrolgame: Tips Mendesain Game Kooperatif

#ngobrolgame: Tips Mendesain Game Kooperatif

Halo readers!

Mulai bulan ini boardgame.id memiliki rubrik baru bertema #ngobrolgame. Ya! dalam rubrik ini kamu bisa menggali informasi menarik seputar game design. Boardgame.id akan membuka sesi pertanyaan dalam lewat group facebook Indonesia Board / Card Game Designer. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kemudian akan dijawab lewat rubrik #ngobrolgame dalam artikel seperti ini.

Jika rekan-rekan memiliki pertanyaan terkait proses game design pemanfataan (board) game untuk proses pembelajaran (game based learning). Rekan-rekan juga bisa mengirimkan email ke [email protected] dengan subjek: #ngobrolgame. Setiap minggu kami akan memilih beberapa pertanyaan untuk dibahas di rublik #ngobrolgame ini.

#ngobrolgame kali ini dibuka dengan pertanyaan dari Ihsan:

Saya lumayan tertarik dengan permainan co-op yang bekerja sama untuk mengalahkan game tersebut dan saya ingin mencoba membuatnya. Tetapi saya bingung dengan interaksi antar pemain bakal seperti apa?selain itu apakah interaksinya seluwes permainan kompetitif? Lebih kaku? atau caranya sudah berbeda sama sekali?

Jawaban:

Ini pertanyaan menarik, terima kasih.

Definisi sederhana dari kooperatif/cooperative (co-op) game adalah sebuah game dimana seluruh pemain saling bekerjasama untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang ada di dalam game tersebut. Pemain menang dan kalah bersama-sama. Dari definisi tersebut maka setidaknya ada dua fokus desain harus kita perhatikan ketika kita mencoba menghadirkan sebuah co-op game:

  1. Artificial tension: Mengahadirkan variasi tingkat kesulitan yang tepat sehingga mampu memberikan pengalaman bermain yang optimal bagi seluruh pemain.
  2. Players tension: Memotivasi setiap pemain untuk sungguh-sunguh coba saling bekerjasama satu dengan yang lain untuk menyelesaikan setiap tantangan yang ada.

Dua hal di atas terkait erat satu dengan yang lain sehingga harus selalu jadi landasan dalam proses game design yang kita lakukan. Ketika kita coba menghadirkan sebuah tantangan, kita harus pastikan bahwa tantangan tersebut hanya bisa diselesaikan ketika semua pemain saling bekerjasama. Ketika kita mendesain aksi, kemampuan (character ability), atau hal lainnya yang terkait dengan pemain – kita harus memastikan bahkan kombinasi dari semua hal tersebut akan memiliki dampak terhadap peluang pemain untuk menyelesaikan sebuah tantangan.

Salah satu game kooperatif, Forbidden Dessert
Salah satu game kooperatif, Forbidden Dessert karya Matt Leacock | Foto: http://nerdologists.com

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah untuk menghadirkan tingkat kesulitan yang tepat (tidak terlalu mudah – namun juga tidak mustahil untuk diselesaikan), variasi tantangan yang memadai, dan memastikan tidak ada strategi dominan (strategi yang akan selalu sukses) untuk menyelesaikan berbagai tantangan tersebut. Semua hal tersebut penting untuk menghadirkan artificial tension yang optimal dari sebuah co-op game yang kita desain.

Menghadirkan players tension yang optimal dalam sebuah co-op game menjadi satu tantangan tersendiri. Untuk menghadirkan ini, setiap pemain harus diberi autonomy (kontrol terhadap aksi, kemampuan mengambil keputusan yang berarti dalam game) namun juga harus dibatasi agar autonomy tersebut tidak terlalu dominan sehingga membuatnya menjadi seorang “alpha player“, atau pemain yang mendominasi semua aksi atau pengambilan keputusan dalam game. Salah satu pendekatan paling umum adalah dengan memberikan kemampuan (ability) yang berbeda pada setiap pemain.

Baca juga: 51 Game Mekanik yang Kerap Digunakan dalam Tabletop Game

Tentu ada berbagai hal lain yang perlu diperhatikan untuk mampu mendesain sebuah co-op game secara optimal. Namun dari berbagai pengalaman kami dua desain fokus di atas akan mampu membantu kita menghadirkan sebuah co-op game yang cukup baik.

Catatan tambahan:
Selain (fully) cooperative game, kita juga mengenal semi-cooperative game. Bedanya adalah bahwa dalam semi-cooperative game, sebagian atau setiap pemain memiliki agenda/objektif tersendiri. Fokus desain keduanya relatif sama namun dengan tentu ada kompleksitas tambahan terkait objektif (sebagian) pemain yang berbeda.

Semoga bermanfaat.

Eko Nugroho. Game Designer.

 

You may also like