Mekanik 101 : Berebut Komoditas dalam Mekanik Auction

Mekanik 101 : Berebut Komoditas dalam Mekanik Auction

Mulai dari barang hobi hingga proyek pengadaan di lembaga negara, lelang menjadi metode favorit untuk mendapatkan barang dengan harga murah. Karakter lelang yang terbuka dan kompetitif mengubah proses jual beli menjadi sesuatu yang menarik dan menyenangkan. Dalam dunia boardgame, lelang sudah sejak lama digunakan sebagai salah satu tools dalam mendeliver experience, yang dikelompokkan dalam satu keluarga mekanik besar bernama auction alias lelang.

auction / lelang
Salah satu gim dengan mekanik auction, Medici (1995). Image by Vincent Dutrait

Auction 101

Auction atau sering juga disebut sebagai bidding adalah mekanik dimana sebuah barang diperebutkan oleh lebih dari satu pemain dengan saling memberikan penawaran yang lebih superior. Dalam gim dengan mekanik lelang, terdapat mata uang yang digunakan untuk melakukan tawaran seperti koin atau sumber daya lainnya. Saat ini implementasi mekanik lelang tidak terbatas pada narasi jual beli saja, melainkan juga digunakan untuk mengeksekusi tema lain seperti perang atau perebutan wilayah.

French Tarot (1430) adalah gim pertama yang diketahui menggunakan mekanik auction. Sebelum bergiliran memainkan kartu dalam gim trick taking tersebut, seluruh pemain sebelumnya melakukan tawaran (bid) untuk mengambil enam kartu yang disisihkan di tengah. Pemain yang memenangkan bid kemudian berperan sebagai taker (le preneur) yang akan bermain melawan tiga pemain lainnya.

mekanik auction pada french tarot
Kartu French Tarot (1430), mirip seperti kartu remi dengan beberapa kartu tambahan. Image by the world of playing card

Baca juga: Sejarah Kartu Tarot, Dulunya Buat Main Bukan Buat Ramal

Variasi Auction

Di dunia nyata, varian lelang yang umum dipakai adalah open auction : semua orang bebas memberikan tawaran sampai barang terjual atau waktunya habis. Terdapat istilah open bid (OB) yang berarti harga permulaan dan increment atau kelipatan harga yang dibolehkan. Lelang dengan increment 50 ribu artinya peserta hanya boleh menaikkan harga dalam kelipatan 50 ribu seperti 100 ribu, 150 ribu, dst. Ketika diimplementasikan ke board game, open auction cenderung chaotic sehingga dihindari oleh banyak desainer. Salah satu boardgame yang menggunakan open auction adalah Monopoly (1933).

Untuk mengurangi chaos, para desainer gim papan biasanya menskemakan lelang dalam urutan turn order. Dalam varian ini, bidding dilakukan bergiliran searah jarum jam sampai ditemukan satu pemain yang memberikan penawaran paling tinggi. Gim seperti Raccoon Tycoon (2018) melangsungkan lelang hingga beberapa kali putaran, sementara Medici (1995) menerapkan lelang yang selesai hanya dalam satu putaran saja.

dalam Raccoon Tycoon, pemain boleh melakukan bid berulang kali. Image by whatsericplaying.com

Mekanik auction umumnya dilakukan secara terbuka, meskipun beberapa desainer menerapkan apa yang sering disebut sebagai blind auction. Dalam varian blind auction, pemain secara diam-diam menetapkan nominal bid yang kemudian diungkap secara bersamaan. For Sale (1997) karya Stefan Dorra adalah salah satu gim klasik yang menggunakan varian ini.

Dalam praktiknya, lelang tidak melulu digunakan untuk merepresentasikan pertukaran barang dan uang. Scythe (2016) misalnya, menggunakan blind auction sebagai mekanisme battle. Sistem harga kartu yang terus menurun seperti ditemukan dalam Through the Ages (2015) juga pada prinsipnya merupakan mekanisme dutch auction yang dilakukan secara asynchronous dan melibatkan beberapa barang sekaligus. Sebagian bahkan mengatakan bahwa area control sejatinya adalah auction dalam skala yang lebih besar. Yang paling banyak punya pasukan akan memenangkan “lelang” untuk area tertentu. Masuk akal kan?

Membeli kartu dalam Through the Ages bisa dilihat sebagai sebuah auction yang diberi jeda

How It Works

Lelang berperan sebagai self-balancer untuk komoditas di dalam permainan. Barang yang kurang berharga dihargai murah, sementara barang langka otomatis dihargai mahal. Namun dalam gim auction yang baik, nilai sebuah kartu atau komoditas biasanya sulit dibandingkan langsung dengan alat tukarnya. Karena hal itu, lelang memaksa pemain untuk menebak seberapa berharga sebuah barang dan bekerja keras untuk menghindari overpay (lebih bayar).

Secara natural auction juga memberikan elemen interaktif kedalam sebuah gim karena pemain akan secara aktif terlibat dalam adu tawar. Dalam kacamata lain, satu sesi lelang juga bisa dilihat sebagai sebuah mini game, dimana memenangkan lelang akan terasa seperti kemenangan kecil bagi pemain yang memenangkannya.

Di Indonesia sendiri sempat rilis gim dengan implementasi lelang yang seru, yaitu Lelang Mania (2019).
Adakah yang mau meneruskan?

Pelajari mekanik boardgame lainnya dalam seri Mekanik 101 atau baca tulisan menarik lainnya dari Vicky Belladino

You may also like