Surat dari T1: Board game yang Makin Seksi!

Surat dari T1: Board game yang Makin Seksi!

Sesuatu yang seksi (atraktif/menarik) biasanya banyak yang melirik, namun sedikit yang berani menghampiri. Mereka yang melirik sebenarnya tertarik, namun mungkin tidak cukup percaya diri. Sebagian mungkin masih penuh prasangka karena tidak memiliki cukup informasi dan memilih untuk tidak peduli. Sebagian khawatir pesonanya hanya sesaat – sehingga menjaga jarak dan tidak berani mendekat.

Ini mungkin yang saat ini terjadi pada industri board game Indonesia. Makin hari semakin seksi, namun tidak bisa dipungkiri – belum banyak yang berani menghampiri.

Ramainya area board game di Game Prime 2015 | Foto: Manikmaya Games

Adalah tugas kita untuk memastikan pesona (potensi) industri board game Indonesia tersampaikan secara baik. Untuk itu penting sekali untuk bisa melihat segala potensinya secara menyeluruh. Potensi bisnis adalah hal yang mudah untuk disampaikan – namun fokus untuk melihat dan mengkomunikasikan hal tersebut bisa beresiko menarik mereka yang hanya peduli keuntungan jangka pendek.

Untuk itu kita juga harus mengkomunikasikan bahwa ada begitu banyak potensi lain dari sekedar bisnis semata. Cara terefektif adalah dengan memberikan bukti bahwa segala potensi itu sungguh nyata. Board Dengan begitu industri Boardgame Indonesia tumbuh didukung oleh mereka yang percaya akan segala potensinya secara utuh.

Baca juga: Contoh potensi boardgame sebagai media edukasi, promosi, dan penggerak komunitas

Pendekatan ini mungkin sedikit lebih menantang dan hasilnya mungkin tidak bisa dirasakan secara instan. Namun bukankan sesuatu yang tumbuh secara organik umumnya memberikan hasil yang lebih baik?

The Festivals. Board game Indonesia bertema pariwisata sungguh seksi kan? | Foto: Manikmaya Games

Hal ini juga mungkin adalah cara terbaik agar kita tidak terjebak pada sebuah sektor industri yang manja, yang pertumbuhannya melulu bergantung pada kemampuan kita pontang panting mengikuti tren pasar semata, yang prestasi para pegiatnya diukur berdasarkan nominal pendanaan yang tidak seberapa – dan bukan manfaat dari setiap karya.

The reasonable man adapts himself to the world: the unreasonable man persist in trying to adapt himself. Therefore all progress depends on the unreasonable man. – George Bernard Shaw

Kita semua punya kemampuan untuk jadi “the unreasonable man” – coba hadirkan industri (board) game Indonesia yang berdikari (bermakna, mendidik, mandiri). Jika kita bisa mulai sama-sama hari ini – industri board game Indonesia akan tumbuh, bukan hanya semakin seksi, ia juga akan hadirkan banyak manfaat untuk negeri ini.

Eko Nugroho,
Koordinator tim penulis/redaksi boardgame.id

You may also like