Kompetisi Pocket Game Design SUBOGAMA 2017, Bergelut Membuat Prototype Dalam 5 Jam

Kompetisi Pocket Game Design SUBOGAMA 2017, Bergelut Membuat Prototype Dalam 5 Jam

Melihat orang-orang berbagi tawa dan ceria saat bermain board game di sebuah pameran board game tentu pemandangan yang sudah biasa. Ada sedikit fenomena yang berbeda dari 11 meja yang ada di Surabaya Board Game Market 2017 (SUBOGAMA) hari pertama (15/12).

Meja-meja ini rupanya ramai dipenuhi oleh puluhan muda-mudi yang semangat berkompetisi membuat rancangan board game. Ya! Jauh hari sebelum SUBOGAMA dimulai, informasi adanya kompetisi merancang sebuah pocket board game sudah diumumkan oleh panitia.

Ada 11 tim dari berbagai kota yang terdaftar mengikuti kompetisi ini. Setelah panitia menyiapkan meja dan kursi untuk para kontestan, kompetisi mulai tepat waktu pada pukul 13.00 Jum’at itu. Panitia memanggil perwakilan setiap tim untuk menerima briefing dan peraturan tentang kompetisi.

Setiap tim dibekali dengan prototype kit secara dadakan. Mereka harus bisa memanfaatkan segala komponen yang diberikan untuk membuat sebuah playable prototype. Tidak ada tema khusus, yang penting pemain tidak boleh menambah komponen di luar yang sudah disediakan.

Dalam kompetisi kali ini, komponen yang didapatkan berupa 1 buah dadu sisi enam, 5 token silinder, 20 token kubus dan 40 lembar kartu, dan satu kantong kain. Benar-benar komponen untuk pocket game. Peserta dibebaskan untuk memodifikasi komponen yang ada, misal mengganti angka di kartu dengan simbol. Mereka juga diperbolehkan untuk tidak memakai seluruh komponen yang ada.

Selanjutnya, lima jam ke depan, seluruh tim langsung mengeksekusi komponen-komponen di atas dan diubah menjadi sebuah permainan. Tentu, karena dadakan, hal pertama yang dilakukan adalah brainstorm di meja tim masing-masing.

Setelah mendapat ide, peserta masuk ke fase rapid prototyping. Menjajal memainkan game dari ide mereka sendiri dan kemudian langsung memperbaiki mana yang masih kurang saat itu juga. Ketika waktu sudah menunjukkan jam 6 sore, semua peserta diminta berhenti dan tidak ada lagi yang boleh mengerjakaan/memperbaharui prototype.

Meski peserta hanya memiliki waktu 5 jam, ternyata hasilnyacukup mengejutkan. Semuanya prototype sudah bisa dimainkan. Tak lama, para juri yang tak lain adalah Andre Dubari (Manikmaya Games), Adhicipta R. Wirawan (salah satu perancang Waroong Wars) dan Ang Martin (owner dari Tabletoys) langsung melakukan penjurian dengan menjajal prototype dari tiap peserta satu per satu.

Dari jumlah komponen yang terbatas, hasilnya pun beragam. Ada tim yang memebuat pocket game dengan mekanik social deduction game, bidding/auction game, racing game, area control game dan masih banyak lagi.

Ada tiga poin utama yang menjadi penilaian juri: Originalitas, Keunikan Gameplay dan Kreatifitas. Karena penjurian sudah dilakukan di hari pertama, nama-nama tim pemenangpun bisa kemudian diumumkan di SUBOGAMA hari terakhir (17/12) sekaligus untuk menutup acara.

Tiga tim terbaik yang memperoleh plakat juara 1, 2 dan 3 di dampingi kedua juri: Ang Martin (paling kiri) dan Adhicipta R Wirawan (paling kanan)

Semoga karya-karya mereka segera mendapat pendanaan dan bisa dirilis tahun depan.

Dokumentasi foto selengkapnya bisa dilihat di Facebook page Boardgame.id

You may also like