Manfaatkan Limbah Kertas, Anak Bisa Belajar Bikin Board Game Sendiri di Kelas Ini

Manfaatkan Limbah Kertas, Anak Bisa Belajar Bikin Board Game Sendiri di Kelas Ini

Menerapkan prinsip project based learning untuk mendukung kemampuan riset, analisis dan kolaborasi bagi anak.

Buat boardgame dari limbah kertasDEPOK, 31 Januari 2018​ – Permainan di atas meja (boardgame) merupakan salah satu jenis permainan yang sudah dimainkan sedari dulu di Indonesia. Sebut saja permainan seperti catur, congklak atau bahkan bekel yang gemar dimainkan anak-anak Indonesia sejak lama. Selain itu ada permainan yang lebih modern seperti Monopoli, Ludo atau Ular Tangga.

Beberapa tahun belakangan ini, boardgame menjadi salah satu industri yang berkembang di Indonesia. Jajaran boardgame dalam negeri seperti Mat Goceng, The Festivals, Waroong Wars, Laga Jakarta, Kakak Teladan dan masih banyak lagi, menjadi mainan “kids jaman now” dan keluarga-keluarga di Indonesia.

Rupanya, salah satu sebab perkembangan ini adalah karena ada banyak dampak positif dari bermain boardgame. Misalnya, pemain boardgame akan melakukan interaksi sosial secara langsung (tatap muka) dengan temannya, sehingga mengembangkan kemampuan membaca dan memahami emosi sesama pemain.

Boardgame juga mampu menumbuhkan semangat kompetisi dan kolaborasi. Serta, melalui konten di dalamnya, bisa membantu pemainnya untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas. Selain tentunya menjadi hiburan yang menyenangkan.

Berangkat dari hal tersebut, Code Margonda​ bersama Enigami Papers​ menghadirkan workshop bertajuk “Boardgame Crafting​”. Dalam kegiatan ini peserta akan mendapatkan kesempatan merancang boardgame karya mereka sendiri lalu memproduksinya dengan teknik-teknik pengolahan kertas bekas dan barang tak terpakai lainnya.

“Kami melihat boardgame punya potensi yang sangat luas, termasuk untuk mengangkat budaya Indonesia, sesuai dengan misi kami di Enigami. Hal tersebut, digabungkan dengan proyek mengolah kertas tak terpakai untuk menjadi komponennya, kami harapkan bisa meningkatkan kepekaan anak terhadap lingkungan sekitar mereka,” ujar Sarudi Putra, pendiri Enigami Papers.

Kegiatan “Boardgame Crafting” ini dirancang sebagai kegiatan belajar berbasis proyek (project based learning) yang diharapkan bisa meningkatkan kemampuan riset, analisis serta kolaborasi tim bagi para peserta. Tentunya, semua dilakukan dalam suasana yang menyenangkan.

“Boardgame Crafting ini jadi salah satu program awal bagi Ruang Karya, inisiatif terbaru dari Code Margonda untuk menghadirkan satu lagi ruang kolaborasi di Depok. Ruang Karya merupakan ruang kolaborasi yang fokus pada pembuatan benda-benda fisik, atau dikenal juga sebagai makerspace, di ruang ini pengunjung Code Margonda akan bisa berkreasi dengan perkayuan, kertas dan benda fisik lainnya. Jika dikolaborasikan dengan basis developer di Code Margonda selama ini, mungkin bisa lahir inovasi Internet of Things,” ujar Didi Diarsa, salah satu co-founder Code Margonda.

Kegiatan akan dilakukan di Code Margonda, Depok, dalam rangkaian kelas (empat kali pertemuan) di bulan Februari 2018. Kelas akan diadakan di luar jam sekolah. Biaya per peserta adalah Rp 175.000, mencakup empat kali pertemuan serta bahan-bahan, dari olahan limbah kertas, untuk membuat boardgame. Kelas pertama akan dimulai tanggal 3 Februari mendatang.


Tentang Code Margonda:​ Code Margonda adalah sebuah ruang kolaborasi yang didirikan sejak 2014 di Depok, Jawa Barat. Sejak 2017, Code Margonda menempati lokasi baru di Depok Town Square. Code Margonda didirikan sebagai hub kolaborasi komunitas lokal untuk bisa bersaing di tingkat global melalui inovasi dan kreativitas.

Tentang Enigami Papers: ​Enigami berawal dari kata any (Inggris: apa saja) dan gami (Jepang: kertas), kata Enigami sendiri jika dibaca dari belakang akan mengeja kata “imagine”. Didirikan oleh M Sarudi Putra dan rekan-rekannya, Enigami diangka sebagai istilah untuk menyebut “kreasi limbah kertas”. Enigami telah melakukan berbagai kegiatan social entrepreneurship, termasuk pemberdayaan masyarakat untuk membuat boneka souvenir Bokani dari limbah kertas.

Keterangan lebih lanjut hubungi:
M. Sarudi Putra: 0857 7595 5117.

You may also like