Laga Siaga, Pahami Bencana Gempa Bumi Lewat Board Game Karya Desainer Muda Indonesia
- Designer LogKomunitas
- August 7, 2018
- 437
- 5 minutes read
Berada di jalur Cincin Api Pasifik, salah satu bencana yang akrab di telinga rakyat nusantara adalah gempa bumi. Dari data Badan Atmosfer dan Kelautan Nasional AS, Indonesia telah dilanda 262 gempa bumi kekuatan besar, dan menewaskan lebih dari 250 ribu jiwa dalam kurun tahun 1800-2014. Dan baru saja, tanggal 5 Agustus lalu, pulau Lombok di guncang oleh gempa bumi dengan getaran mencapai 6.9 skala richter.
Dengan sekian banyak korban dan sejarah gempa di Indonesia, sayangnya belum ada penyuluhan efektif yang didapat oleh penduduk. Itulah yang membuat game designer Allez M. Tangidy merancang satu board game sebagai media sosialisasi gempa bumi untuk warga. Ya, sebuah board game!
Berawal Dari Pengalaman Pribadi
Lewat board game, ia membagi keresahannya tentang informasi seputar gempa untuk masyarakat, khususnya di kampung asalnya, Lampung. “Pada tahun 2005 kehidupan penduduk Lampung sering tidak tenang karena banyak berita tentang tsunami dan gempa, jadi semuanya harus dievakuasi.” ujar pria yang biasa disapa Allez ini.
Tidak jarang berita yang diterima adalah hoax, tapi rasa panik kerap membuat warga menjadi rusuh. Allez mengamati banyak warga tidak tahu harus berbuat apa sehingga malah berakibat fatal. “Saat itu banyak keluarga terpisah, lansia yang terluka, bahkan menelan korban jiwa karena terinjak oleh massa.” Terang alumni alumni DKV UKSW Salatiga tersebut.
Baca juga: Mahasiswa UKSW Ini Kembangkan Board Game Tentang Tingginya Toleransi Masyarakat Maluku
Laga Siaga, Seberapa Siagakah Kamu?
Berjudul Laga Siaga, game bermekanisme worker-placement ini berkisah tentang 5 tokoh yang terlibat dalam mitigasi bencana dari Presiden. Dengan latar belakang berbeda, kelimanya berlomba menjadi karakter yang paling siaga menghadapi bencana alam.
Berlangsung selama 6 ronde, pemain akan mengunjungi berbagai tempat untuk menyiapkan diri dari bencana, seperti mengumpulkan pengetahuan, menyiapkan mental, menjaga kebugaran tubuh, persiapan P3K dan banyak lagi. Nantinya pemain dengan poin siaga terbanyaklah yang keluar sebagai juara.
Tak bekerja sendiri, game ini ia ciptakan bersama Muhammad Adharamandika atau Rama (22), mahasiswa DKV Itenas. Menariknya, karya ini rupanya juga menjadi bagian dari tugas akhir Rama, lho. “Disini saya mendesain mekanisme board gamenya. Rama bertugas di bagian ilustrasi.” Allez menanggapi.
Berkat cerita dan alur permainan yang menarik dan mudah dimengerti, Laga Siaga mendapat banyak respon positif saat dicoba oleh beberapa mahasiswa di lingkungan kampus Rama. “Game ini pun banyak dipuji oleh dosen penguji Rama dan masuk dalam 5 topik tugas akhir terbaik.” jawab Allez lagi.
Salut untuk Allez dan Rama, semoga bisa segera mencicipi board game keren ini!