Profil 24 Board Game Indonesia yang Siap Dipamerkan di Jerman [Bagian 1]

Profil 24 Board Game Indonesia yang Siap Dipamerkan di Jerman [Bagian 1]

Oktober mendatang, kontingen Indonesia kembali berpartisipasi dalam SPIEL 2018, pameran board game paling bergengsi di Essen Jerman. Keikutsertaan Indonesia kali ini mendapat dukungan penuh dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) dan Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia (APIBGI).

Sebanyak 24 judul board game Indonesia telah lolos seleksi dan siap dipamerkan dalam booth Archipelageek dari kontingaen Indonesia. Berikut ini, Boardgame.id akan menyajikan seri pertama dari 12 seri artikel yang akan menjelaskan profil board game-board game karya anak bangsa yang terpilih mewakili Indonesia di Essen SPIEL 2018.

1. Mahapatha

Mengambil sebersit kisah fiktif yang tertuang dalam buku Grumantra of Dahlhalla, di sana dijelaskan suatu proses ritual untuk belajar memanggil monster yang disebut Mahapatha. Cerita ini kemudian dikembangkan menjadi sebuah board game yang lahir di bawah kolaborasi Morfosic Studio dengan Manikmaya Games.

Miniatur | Foto: Isa R. Akbar

Mengusung gaya satu lawan banyak, maksimal empat pemain akan berpetualang menelusuri 10 skenario epik melawan monster-monster yang akan dikendalikan oleh seorang Overlord. Setiap skenario terdapat kartu peristiwa yang akan membatasi jumlah aksi pemain. Pemain akan bekerja sama, boleh saling berdiskusi dan berbagi aksi. Kemudian Overlord akan mendapatkan sejumlah aksi sebanyak yang dihabiskan pemain.

Pemain akan mendapatkan poin pengalaman yang setiap kali berhasil mengalahkan monster dan menamatkan skenario. Poin ini bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemain. Mahapatha disebut-sebut sebagai board game Indonesia pertama yang hadir dengan miniatur.

2. Mahardika

Membebaskan diri dari penjajahan bangsa asing tentu sangat sulit. Indonesia bahkan memerlukan waktu puluhan, bahkan ratusan tahun untuk meraih kemerdekaan. Pengalaman inilah yang akan dirasakan oleh para pemain saat memainkan Mahardika.

Mahardika sebelumnya sudah dipasarkan secara terbatas oleh Manikmaya Games pada tahun 2014. Tahun ini, Mahardika edisi kedua atau versi yang lebih disempurnakan akan hadir. Rio Fredericco, perancang Mahardika memodifikasi sedikit gameplay agar menjadi lebih seru dan lahirlah Mahardika: Merah Putih.

Edisi baru | Foto: Isa R. Akbar

Tujuan dan narasinya masih sama. Pemain bisa memerankan Sukarno, M. Hatta, Ki Hajar Dewantara, Tan Malaka, Jendral Sudirman, Sutan Syahrir dan Dr. Setidabudi untuk berusaha mengusir penjajah dan mencapai proklamasi.

Meskipun mengusung banyak kejadian-kejadian di masa lampau, pemain tidak diharuskan memahami sejarah. Justru lewat Mahardika para pemain bisa mengeksplorasi berbagai kemungkinan yang tidak tercatat dalam sejarah. Siapapun tokoh yang dipilih, mereka berkesempatan menjadi pemimpin negara. Setiap sesi Mahardika akan memancing diskusi menarik, apa yang terjadi apabila yang menjadi presiden saat itu adalah Tan Malaka?

You may also like