Gading Serpong Kedatangan Lokasi Main Board Game Baru! Kamu Sudah Mampir?

Gading Serpong Kedatangan Lokasi Main Board Game Baru! Kamu Sudah Mampir?

Lokasi bermain board game baru telah dibuka di area Gading Serpong. Lokasi ini bernama Invaders Game Station. Seperti apa sih tempat yang soft opening-nya sudah dilakukan pada 20 Februari 2019 lalu itu?

Lokasinya terdiri atas dua lantai, meskipun selama soft opening yang aktif baru lantai pertama. Di lantai pertama merupakan meja-meja untuk bermain dan jajaran board game yang siap dimainkan pada dua rak besar. Game populer seperti Santorini, Ticket to Ride, Dixit dan Saboteur tersedia untuk dimainkan.

Beberapa game lainnya, mungkin terbilang rare alias jarang ditemui. Tak heran, karena Stephan Sonny, salah satu pendiri Invaders GS, adalah juga orang di balik situs review board game Meeple Eksyen.

Nah, Boardgame.id pun berkesempatan untuk berbincang dengan Jovenus Ganda dan Stephan Celebesario Sonny, dua dari empat orang di balik Invaders GS.

Bikin Invaders Gara-gara Main Board Game

Ternyata, mereka ingin mendirikan tempat di Gading Serpong ini karena pengalaman pribadi ketika bermain board game. “Apa yang gue rasakan dl saat main bareng temen-temen, fun-nya, addiction-nya, crowd-nya, itu yg mendorong gue untuk membuat tempat ini, dengan harapan para kadet yang hadir juga bisa merasakan apa yang gue rasakan,” ujar Jovenus.

“Kalau dari gue sendiri, board game ini berkembang, tidak cuma di Indonesia tapi di seluruh dunia saat ini. Bisnis di bidang hobi itu bisa sustainable, karena kita bisa dapat uang dan juga bisa spark joy kalau kata Marie Kondo. Ha ha ha,” Stephan menimpali.  

Dulu, ujar Jovenus, nongkrong dengan teman-teman itu ya biasanya hanya main game console saja. Tapi, setelah mengenal board game, ia mengaku menemukan sesuatu yang berbeda dan bikin nagih.

Stephan C Sonny (kiri, batik merah)

“Paling berkesan adalah dulu saat main Saboteur berenam, selama game saya berperan sebagai saboteur seperti lone wolf, semua sendiri. Dan alhasil tentu saja, kalah. Karena saat itu terkesan seperti 5 digger, 1 sabo. Saat end game, ketika waktunya membuka peran, salah seorang pemain mengeluarkan teriak kemenangan ‘yessss, gue menang’ dan saat perannya dibuka
 ternyata dia saboteur,” kenang Jovenus.

“Ha Ha Ha. I remember this one. Gue juga ikutan main ini waktu itu!” kata Stephan.

Game Apa yang Disukai?

Jovenus mengakui, game favoritnya saat ini adalah Bang! Game dengan tema “wild west” itu disukainya karena mengkombinasikan keahlian, keberuntungan dan kemampuan mengelabui pemain lain. “Kita harus bisa menutupi peran kita sejago mungkin, supaya tidak ketahuan,” ujarnya.

Sedangkan Stephan, ia mengaku saat ini sedang gandrung dengan Legend of The Five Rings (L5R). “Yah masuk card game, ya, tapi tolong dipublish dong ini! Biar komunitas L5R di Indonesia lebih banyak juga! Maaf banyak masuk pesan sponsor He he he!”  

Meski demikian, Stephan menambahkan, ia juga menyukai game-game kecil yang compact dan punya depth. Ia mencontohkan game buatan Itten Games, penerbit asal Jepang, seperti Here Comes The Dog atau Hatsuden.

“Kalau main, gue mau main sama siapa saja. Gue bahkan pernah bawa board game kecil-kecil pas di Jerman, pas duduk di kereta ICE, gue tanya ada enggak yang mau ikut main biar enggak bosen. Somehow, I got positive responds!”

Lalu, bagaimana dengan board game Indonesia?

“Jujur sih, gue merasa publisher indonesia masih kurang eksis untuk pasaran umum. Nggak banyak yang mengenal bahwa game ini adalah produk publisher indonesia, sehingga yang menarik bagi saya adalah potensi dari perkembangan industri ini yang masih sangat lebar,” ujar Jovenus.

“Nah, ini, nih, banyak banget board game lokal sebetulnya. Sempat 2 tahun berturut-turut datang ke Spiel Essen pula. Apalagi yang 2018 kemarin kan sampai ambil lahan yang tetangganya giant publisher dunia pula,” kata Stephan, yang dengan bendera Meeple Eksyen juga rajin hadir di ajang Spiel Essen.

“Banyak yang belum tahu kalau desainer dan publisher lokal eksis. Their games are quite decent, too, although it still needs some improvements,” ia menambahkan.

Jovenus Ganda, salah satu founder Invaders Game Station di Gading Serpong.

Apa Harapan untuk Industri Board Game Indonesia?

Jovenus  berharap industri board game di Indonesia memiliki masa depan yang baik. Ia ingin melihat industrinya tumbuh dan berkembang, termasuk adanya produk Indonesia yang terdistribusi ke pasar internasional.

“Kalau menurut gue, sih, yang perlu diperhatikan juga itu bungkusan luarnya dari board game lokal, sih. Artwork harus yang lebih appealing. Gue termasuk orang yang sering lapar mata kalau lihat board game artwork bagus, gameplay kadang nomor dua. Ha ha ha. Terus komponennya juga nih. Mungkin ke depan kita butuh manufacturer yang bagus juga buat produksi gamenya biar bisa bersaing di dunia,” kata Stephan.

Baik Jovenus maupun Stephan berharap lokasinya bisa jadi wadah buat pencinta board game di Indonesia. Termasuk mereka yang baru mengenal board game.

Buat kamu yang nongkrongnya di seputar Gading Serpong atau Tangsel, lokasi Invaders GS berada di Ruko South Goldfinch, dekat cluster Goldfinch di Sumarecon Serpong. Lokasinya kurang lebih 10 menit dari Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

Info lebih lanjut bisa juga dilihat di Instagram mereka: https://www.instagram.com/invadersgs/

You may also like