SPIEL, Ajang Board Game Paling Bergengsi yang Lahir dari Budaya Bermain

SPIEL, Ajang Board Game Paling Bergengsi yang Lahir dari Budaya Bermain

Melanjutkan pakem yang dipegang oleh masyarakat Jerman dalam menganggap kesetaraan antara bermain board game dengan quality time yang mampu menggangkat family values, mereka ternyata punya satu konsep yang cukup kuat. Konsep tersebut adalah Gemütlichkeit yang berarti saling mengundang teman, tetangga, dan keluarga untuk berkumpul bersama.

Baca Juga: Mengenal Jerman, Negara yang Jadi Kiblat Industri Board Game Dunia

Konsep inilah yang menurut Moritz Eggert, seorang penulis Jerman, berkontribusi kepada rasa cinta mereka terhadap board game yang bisa dimainkan bersama-sama. Lalu menurut ahli sejarah, Richard Huzzey, meski tegasan terhadap sosialisasi seperti itu bisa ditemukan di budaya negara-negara lain, tapi hanya di Jerman ada budaya Spielabend (malam bermain).

bermain
Bermain board game bersama

Ini adalah saat keluarga menjadwalkan waktu mereka berkumpul hanya untuk bermain board game bersama-sama di suatu malam. Board games sudah dianggap sebagai hal yang positif di budaya mereka. Dampaknya bisa terlihat dengan munculnya organisasi-organisasi Jerman. Sebut sajaDeutsches Spiele-Archiv, the Bayerische Spiele-Archiv dan the Deutsches Spielemuseum yang berdedikasi sebagai pusat penelitian dan dokumentasi untuk board dan card games.

Berawal dari Sesi Bermain Bersama

Saking percayanya masyarakat Jerman akan board game yang mampu membawa dampak positif, seorang wartawan bernama Friedhelm Merz mengajak rakyat-rakyat Jerman untuk bermain board game bersama. Niatnya terwujud dengan menggelar sesi kumpul dan bermain di sebuah klub di Plittersdorf.

Tanpa disangka, 700 orang datang. Ia paham luas klub yang kecil tidak bisa sebanding dengan pengunjung. Merz lalu menghubungi Perdana Mentri dari North Rhine-Weatphalia, Johannes Rau untuk meminta ijin memakai ruang di Essener Volkshochschule di sebuah universitas negeri di Essen. Perkumpulan itu diliput oleh majalah lokal, dan 2,500 orang datang keesokan paginya.

Tahun depannya 15,000 orang datang meramaikan event board game itu. Tahun 1985, event ini dipindah ke Messe Essen. Setahun berikutnya acara ini resmi dikenal dengan sebutan Internationale Spieltage SPIEL atau SPIEL seperti yang kita dengar saat ini. Bahkan pada SPIEL’17, jumlah pengunjung mencapai 182.000 orang dalam 4 hari!

Hingga kini, SPIEL masih tetap berlangganan di Messe Essen sebuah gedung dengan luas 72,000 meter persegi (SPIEL’18 menjadi 80.000 meter persegi). Kita bisa cermati, SPIEL berawal sebuah perkumpulan yang diselenggarakan oleh orang-orang yang sangat mencintai hobi mereka untuk datang dan bermain bersama. Mereka bukanlah orang-orang yang melihat board game sebagai kesempatan untuk memperoleh keuntungan.

bermain
Suasana ramainya SPIEL | Foto: SPIEL Messe

Lihat saja SPIEL saat ini, meski sudah 36 tahun berlalu dan kini telah menjadi pameran board game terbesar di dunia namun nilai sejati mereka tetap dipertahankan. Tampilan-tampilan di website dan banner yang mereka keluarkan sangat sederhana, rapi dan tidak banyak iklan. Bahkan tidak ada halaman media partner, sponsor dan lainnya.

SPIEL, Tempat Favorit Pecinta Board Game Seluruh Dunia

Itulah yang membuat SPIEL berbeda dengan pameran bord game yang lainnya. Di sini bisa ditarik kesimpulan bahwa penyelanggara SPIEL tidak mementingkan untuk mencari pendapatan, melainkan memberikan pengalaman berharga bagi keluarga, kerabat dan teman dengan bermain board game bersama-sama.

Baca Juga: Perlu Gak Sih Board Game Indonesia Ikut Pameran di Luar Negeri?

Kalau seperti itu mana bisa bertahan? Buktinya sampai sekarang SPIEL tetap menjadi tempat favorit untuk para pecinta board game dari seluruh dunia, untuk berkunjung bersama teman-teman, kerabat, dan keluarga untuk bermain bersama dan mengapresiasi budaya Jerman yang sungguh spesial ini.

Bermain
Board game Indonesia di SPIEL 2018 | Foto: Boardgame.id

Berkat dukungan positif dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) dan Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia (APIBGI), Indonesia bisa menjadi bagian dari SPIEL. Lewat program Archipelageek, Indonesia mengenalkan dan mempromosikan budaya lewat board game. Mari kita juga beri dukungan sebanyak-banyaknya agar bisa hadir sebaik mungkin dan mengharumkan nama negeri tercinta ini dengan sekotak permainan yang bisa dimainkan bersama.

*Artikel di atas diambil dari riset oleh Sadida Satri. Telah rilis sebelumnya pada 24 Oktober 2018, diolah dan dirangkum oleh Isa R. Akbar.

You may also like