Misi Di Balik Program Pemanfaatan Board Game SIAGA dari BAZNAS
- HeadlinePendidikan
- January 10, 2020
- 371
- 6 minutes read
Sejak kuartal keempat tahun 2019, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama dengan Lembaga Beasiswa BAZNAS menggandeng Kummara Game Studio untuk menggarap sebuah media untuk meningkatkan kesadaran akan tanggap bencana. Maka terlahirnya media permainan yang disebut board game berjudul SIAGA: Siap Tanggap Bencana.
Setelah melewati beberapa kali ujicoba termasuk ujicoba untuk umum yang berlangsung di Mall 23 Paskal bulan November kemarin, akhirnya SIAGA dibawa langsung ke Sekolah Dampingan BAZNAS di lokasi bencana yakni Lombok dan Palu pada bulan Desember lalu.
Program pemanfaatan board game SIAGA ini dijalankan menggunakan metode game-based learning atau pembelajaran berbasis game dengan arahan dari tim Kummara Game Studio yang memang expert di bidang game-based learning. Pada intinya, board game SIAGA hadir untuk mengajarkan masyarakat agar lebih tanggap terhadap ancaman bencana alam.
Baca juga: Ooo, Ternyata Begini Cara Main Board Game SIAGA dari BAZNAS
“Kami tidak membuat game tentang evakuasi bencana, karena evakuasi ini soal disiplin instingnya kita sebagai manusia sudah cukup, kami membuat game untuk persiapan agar anak dan keluarga tidak panik. Teknik evakuasi penting namun kesiapannya terhadap bencana lebih penting.â ujar Eko Nugroho, CEO Kummara Game Studio.
Demi mengupayakan misi tersebut, BAZNAS langsung menyelenggarakan pelatihan untuk guru secara serentak di Sekolah Dampingan BAZNAS di Lombok dan Palu pada tanggal 18 Desember 2020. Harapannya tentu yang pertama untuk mengedukasi para guru untuk lebih bersiap diri menghadapi ancaman bencana yang kemudian bisa ditularkan ke siswa-siswinya.
Baca juga: BAZNAS Ajak Guru-Guru di Lombok Ikuti Pelatihan Tanggap Bencana Melalui Board Game SIAGA
Dalam pelatihan ini, guru di ajak untuk memainkan board Game SIAGA dan kemudian dipaparkan manfaat dan kegunaannya. Selanjutnya setelah pelatihan guru game based learning siaga ini peserta mengimplementasikan kegiatannya pada siswa-siswi di sekolah masing masing dan mengirimkan tulisan inspiratif cara memainkan siaga di sekolahnya.
Sehari setelah pelatihan, para guru langsung diminta menjadi fasilitator yang mengajarkan board game SIAGA kepada murid-murid. Pada sesi ini, program pemanfaatan board game SIAGA hadir tidak hanya sebagai pelatihan namun malah naik setingkat menjadi learning kit.
Maksud dari learning kit ini, beberapa komponen komponen bisa diambil sebagai media pembelajaran. Misalnya seperti yang BAZNAS lakukan di MIS Al Amin Wani, Donggala, Palu. Seusai bermain murid-murid diminta menggambar tas tanggap bencana yang berisikan peralatan yang harus mereka isi sendiri dengan barang-barang yang harus ada dan perlu dimasukkan ke dalam tas tanggap bencana.
Baca juga: Bermain Board Game SIAGA Bersama Siswa Sekolah Dampingan BAZNAS di Palu
Sesi kemudian ditutup dengan mengajak para siswa memahami kartu-kartu yang dipakai dalam board game SIAGA dengan metode kuis. Kelompok yang benar menjawab akan mendapatkan hadiah dari fasilitator. Selain bermain, mereka juga belajar.
âKami sering bermain game, namun permainan SIAGA ini berbeda dengan game yang kami mainkan hari ini. Game SIAGA ini memberikan kami banyak pelajaran yang belum kami dapatkan sebelumnyaâ ungkap Firli siswa kelas 4 MIS Al Amin Wani.
âDengan adanya board game ini dan pelatihan yang langsung diberikan kepada para siswa diharapkan mereka benar-benar memahami tentang pentingnya mempersiapkan diri dan semua yang diperlukan sebelum terjadi bencana. Disamping itu mereka ditanamkan rasa peduli terhadap lingkungan dan sesamanyaâ tutup Suli Hendra selaku koordinator Pendidikan Pasca Bencana BAZNAS RI.
*Artikel di atas merupakan bagian seri artikel sponsor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)