Rilis di Hari Anak Nasional 2020, Petak Umpet Kini Jadi Board Game
- HeadlineKabar GamePress Release
- July 24, 2020
- 437
- 6 minutes read
Sewaktu kecil di mana anak-anak masih bebas keluyuran dan pergi ke rumah teman, ada banyak permainan tradisional yang bisa dimainkan. Halaman sekolah, lapangan hingga kebun tetangga dijadikan area bermain. Bermain gundu lah, engklek, gobak sodor, lompat tali bagi anak-anak perempuan hingga petak umpet sampai ada yang jago bersembunyi dan belum ketemu padahal sudah maghrib.
Di masa pandemi seperti saat ini, anak-anak masih bebas bermain nggak ya? Bagi orang tua dan keluarga yang anaknya tidak bisa bebas bermain jangan khawatir. Traditional Games Returns (TGR) Community bersama Mahavira Studio meluncurkan kartu Tak-Umpet, permainan baru berbentuk kartu yang dapat dimainkan di mana saja, khususnya di rumah bersama keluarga dan orang-orang tersayang.
“Saat ini kita seringkali lupa bahwa bermain itu penting bagi anak. Padahal, dengan bermain kita bisa mengasah kreativitas dan belajar sesuatu yang tidak didapatkan di sekolah. Maka, lewat Tak-Umpet, kita berusaha mengajak masyarakat untuk berimajinasi dan bermain bersama keluarga.” ungkap Alvikha Adrian, game designer dari Mahavira Studio.
Permainan ini yang diklaim alternatif cara terbaru bermain petak umpet dirilis bertepatan pada Hari Anak Nasional 2020 yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2020. Secara resmi TGR dan Mahavira Studio mengumumkan perilisannya melalui kanal Instagram mereka yaitu @tgrcampaign dan @mahavira.studio. Peluncurannya memang merupakan satu bagian kampanye Hari Anak Nasional 2020 yang sedang digaungkan oleh komunitas sekaligus sebagai persembahan komunitas ke anak-anak di Indonesia.
Hal ini berawal dari misi mewujudkan hak bermain anak yang sarat manfaat, dua di antaranya yakni mengasah kemampuan dalam mengatur strategi dan daya ingat anak. Kartu Tak-Umpet dirilis sebagai cara baru dalam bermain petak umpet.
Pada setiap satu set permainan terdapat 18 lembar kartu yang menggambarkan lokasi-lokasi untuk bersembunyi. Permainan ini dapat dimainkan oleh dua hingga empat orang pemain. Setiap ronde akan ada pemain yang bersembunyi dan ada pemain yang jaga. Permainan berakhir bila setiap pemain sudah menjadi pemain yang tugasnya jaga.
“Semoga dengan adanya Tak-Umpet ini, bisa menjadi hiburan alternatif sekaligus pembuka jalan permainan tradisional untuk masuk ke era yang lebih modern.,” imbuh Alvikha.
Sementara itu, Hertha Christabelle Hambalie, M.Psi., selaku psikolog klinis anak sekaligus tim TGR mengatakan, “Card games bisa menjadi salah satu media yang baik untuk membentuk kedekatan dengan keluarga ataupun teman sebaya. Permainan Tak-Umpet membantu anak bermain sambil belajar, mengasah daya ingat, konsentrasi, berhitung, perencanaan, kerjasama dan kesabaran dengan cara yang menyenangkan.”
Tak Umpet kini sudah bisa dibeli dengan harga Rp75.000 melalui Tokopedia maupun Shopee Galeri Boardgame ID.
Tentang Traditional Games Returns Community
Traditional Games Returns (TGR) Community merupakan komunitas sosial budaya yang berkonsentrasi pada pemenuhan hak bermain anak. TGR Community bertujuan untuk menyosialisasikan permainan tradisional kepada masyarakat, melestarikan permainan tradisional serta mengembalikan antusiasme anak-anak Indonesia untuk kembali bermain permainan tradisional di era modern. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan alternatif permainan selain permainan digital sekaligus mencegah adiksi gawai pada anak.
Tentang Mahavira Studio
Mahavira Studio adalah studio pengembangan board game di Bogor yang memiliki spesialisasi di bidang game design, gamification dan game-based learning menggunakan board game sebagai simulasi. Kegiatan Mahavira Studio antara lain menyelenggarakan workshop seputar board games dan mengadakan sesi bermain kepada khayalak umum, serta konsultan board games. Beberapa board game yang sudah pernah dirilisnya antara lain ada Azimuth, Si Anak Nakal dan Kopi Dash!
Ketiganya sudah bisa dibeli secara online di Boardgame.id melalui halaman katalog berikut ini: