Mekanik 101 : Menghadirkan Market dalam Permainan

Mekanik 101 : Menghadirkan Market dalam Permainan

Kalau kita pengen buah apel, kemana kita pergi?

Ini bukan pertanyaan Dora ya. Tapi coba, membayangkan kita harus mendatangi si petani apel dan membeli satu kilogram darinya jadi sesuatu yang menggelikan. Menggelikan karena kita sudah terbiasa dengan konsep pasar, salah satu penemuan terbaik umat manusia dimana kita dipertemukan dengan berbagai penjual di satu tempat secara nyaman. Konsep serupa juga kita temukan dalam dunia boardgame, dengan sebuah mekanisme yang biasa disebut sebagai market.

Market 101

Market atau pasar menjadi elemen yang tak terpisahkan dari boardgame modern. Secara umum market adalah area dimana pemain bisa mengakuisisi komponen permainan (biasanya kartu atau token sumber daya) secara transparan dengan membayar sejumlah biaya. Dalam artikel ini, definisi market dibatasi pada area yang bisa diakses semua pemain (komunal). Untuk market yang hanya bisa diakses pemain tertentu biasanya diistilahkan sebagai personal upgrade.

Istilah market digunakan secara luas dalam berbagai gim. Market yang akan kita bahas adalah konsep market yang melibatkan pertukaran mata uang / sumber daya. Gim yang memiliki “market” namun pemain bebas mengambil kartu apa saja seperti Ticket to Ride (2004) lebih cocok dikategorikan sebagai drafting meskipun beberapa diantaranya menggunakan istilah market.

market dalam Ticket to Ride lebih dekat dengan implementasi drafting ketimbang market

Variasi Mekanisme Market

Secara umum, ada beberapa varian implementasi market yang menghadirkan nuansa berbeda sesuai dengan karakter experience yang ingin dihadirkan. Beberapa diantaranya yaitu :

1. Fixed Market

Dalam game dengan fixed market, harga tiap barang sudah ditetapkan sebelumnya dan tidak pernah berubah. Dalam varian ini, biasanya harga barang dituliskan di kartu sehingga yang berubah di market hanya ketersediaan dan urutan keluarnya. Splendor (2014) adalah contoh yang bagus dimana pemain bisa membeli kartu mana saja di display dengan membayar sejumlah permata yang tercantum di masing-masing kartu.

Harga kartu dalam Splendor sudah dituliskan di masing-masing kartu.

2. Market with Decreasing Price

Varian market kedua, seperti namanya, adalah market dengan karakter harga yang terus menurun. Biasanya market semacam ini dihadirkan dalam bentuk barisan kartu yang bergeser dari ronde ke ronde. Pax Porfiriana (2012) dan Through the Ages (2015) adalah beberapa gim yang menggunakan pendekatan ini. Dalam gim-gim tersebut, pembelian kartu oleh pemain akan mengakibatkan sisa kartu yang ada di market bergeser dan membuat harganya semakin murah.

Varian market ini memberikan kemampuan pemain untuk membeli kartu yang akan datang dengan mengorbankan uang lebih banyak. Pemain juga bisa memprediksi kartu yang tersedia di giliran lawan, yang berperan sebagai tambahan input dalam eksekusi strateginya. Dari kacamata lain, market with decreasing price juga bisa dilihat sebagai implementasi dutch auction dimana harga barang akan terus berkurang jika gagal terjual.

Market yang harga barangnya terus menurun bisa ditemukan di Pax Porfiriana (2012)

3. Fluctuative Market

Varian market ketiga adalah market dengan harga yang dinamis sesuai dengan transaksi yang terjadi di lapangan. Tidak seperti dua varian sebelumnya yang cenderung hanya membolehkan transaksi beli, fluctuative market juga mengakomodasi transaksi jual sehingga lebih cocok digunakan sebagai penentuan harga komoditas. Biasanya, harga barang akan makin tinggi ketika terjadi pembelian dan menurun ketika terjadi penjualan. Pendekatan market yang fluktuatif mencoba mensimulasikan apa yang terjadi di dunia nyata, dimana saat kita membeli, stok barang di pasar akan berkurang dan menyebabkan harganya naik, begitupun sebaliknya.

Implementasi market fluktuatif bisa dihadirkan dalam price track dua arah (atas-bawah) seperti yang dilakukan oleh Juma Al-Joujou dalam Clans of Caledonia (2017), atau lebih kompleks dengan pergerakan empat arah (atas-bawah-kanan-kiri) seperti dihadirkan pada gim sepur 1830 (1986) dan Le Havre : The Inland Port (2012). Dalam gim-gim tersebut, track harga hanya berfungsi sebagai penanda harga komoditas dan tidak menunjukkan seberapa banyak barang tersedia di pasaran. Namun ada eksekusi yang lebih elegan seperti yang ditanamkan pada Cuba (2007), dimana token resources akan diambil dan diletakkan di price track sejalan dengan pembelian atau penjualan.

Cuba (2007) memiliki mekanisme market yang elegan

4. Hybrid Market

Beberapa desainer kreatif coba mengkombinasikan beberapa pendekatan di atas untuk menghadirkan nuansa market yang lebih fresh. Scott Almes dalam Harbour (2015) misalnya, menyajikan market fluktuatif dengan detail transaksi yang sudah ditentukan, misalnya di giliran tertentu kamu hanya bisa menjual dua livestock untuk mendapat dua dolar. Uniknya, market dalam Harbour berubah mengikuti siklus, dimana setelah transaksi dilakukan harga barang akan menjadi murah, dan makin mahal sampai akhirnya terbeli dan kembali ke harga yang murah lagi.

Tulip Bubble (2017) dari Moaideas juga memiliki market fluktuatif yang unik, dimana alih-alih menunjukkan harga komoditas, price tracker yang ada digunakan untuk menunjukkan harga kategori tulip tertentu. Harga akhir dari kartu tulip ditentukan oleh posisi tracker dan rarity dari tulip yang dimaksud.

Tulip Bubble (2017) memiliki price track berdasarkan kategori

How It Works

Konsep market berperan sebagai penyamarataan kesempatan kepada semua pemain untuk mendapatkan barang. Implementasi market bertolakbelakang dengan blind draw (menarik kartu secara tertutup dari deck), dimana dalam konsep market semua pemain mengetahui ketersediaan barang serta transaksi apa saja yang terjadi selama permainan.

Sifat market yang terbuka juga memberikan kita ruang untuk memprediksi langkah pemain lawan dan kemudian menyiapkan (atau menghadang) langkah berikutnya. Misalnya saat kita tahu pemain membeli kartu untuk meningkatkan kekuatan pasukan, kita bisa memprediksi bahwa dalam beberapa giliran ke depan ia akan melakukan manuver serangan.

Karakter ini menjadikan market sebagai mekanik yang baik jika kita menginginkan gim kita memiliki nuansa strategic. Jika barang yang dijual unik (misalnya kartu dengan skill yang spesifik) gunakan fixed market atau decreasing price market. Namun jika barang yang dijual bersifat komoditas (seragam dan jumlahnya banyak), fluctuative market akan memberikan kepeningan tambahan bagi para pemain kita.

Buat gim buatanmu kira-kira lebih cocok yang mana?

You may also like