Grafik dan Statistik Dewa_Kipas Tunjukkan Anomali

Grafik dan Statistik Dewa_Kipas Tunjukkan Anomali

Kabar terkait Dadang Subur, pemilik akun Dewa_Kipas yang diblokir di situs Chess.com masih berlanjut padahal kejadiannya sudah lewat sekitar dua mingguan (2 Maret). Warganet yang membombardir akun sosmed Levy Rozman dengan hate speech pun juga tak kunjung henti. Tindakan tersebut mulai dirasa meresahkan para pecatur hingga akhirnya mereka mencoba mengedukasi masyarakat melalui konferensi pers yang ditayangkan secara langsung melalui kanal Youtube: SCUA TV.

Baca juga: Dewa_Kipas Beri Kejelasan Pertandingannya dengan GothamChess

1. Tindakan yang kurang pantas

Salah satu alasan digelarnya konferensi pers bertajuk “Edukasi Catur Daring dan Problematikanya” karena warganet main hujat tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Mereka hanya tahu akun Dewa_Kipas kena bad dan hal itu disebabkan oleh Levy Rozman dan para followernya. Di mata PB Percasi (Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia), hujatan yang dilemparkan dianggap telah menjelek-jelekkan bangsa sendiri. Karena salah satu akibatnya, regional Indonesia di blok dari akun Gothamchess.

Indonesia tidak bisa menonton video dari Gothamchess di Youtube | Sumber: Youtube

2. Edukasi catur daring

Oleh karenanya, melalui konferensi pers hari Jum’at, 12 Maret lalu, PB Percasi menjelaskan tentang sistem pertandingan catur daring dan membongkar sepak terjang Dewa_Kipas di situs Chess.com.

Kepala Bidang Catur Sekolah PB Percasi Hendry Jamal mengatakan, dalam memblokir, Chess.com setidaknya melihat banyak aspek mulai dari rating ELO, gelar, hingga cara bermain pecatur yang bersangkutan. Pemeriksaan atau investigasi baru akan dilakukan kalau ada yang tidak wajar dari aspek-aspek tersebut, seperti rating rendah dan belum memiliki gelar tetapi menunjukkan grafik permainan sangat kuat.

”Dari kecurigaan itu, mereka bakal memeriksa secara teliti sebelum memutuskan untuk memblokir,” katanya.

Jadi dari sini bisa disimpulkan bahwa memang Gothamchess yang melaporkan akun Dewa_Kipas dengan tuduhan bermain curang namun tim Chess.com akan tetap menginvestigasi dan memutuskan apakah akun yang dilaporkan memang bermasalah atau tidak.

3. Data pertandingan Dewa_Kipas

Pada konferensi pers tersebut juga membahas detail tentang jam terbang Dewa_Kipas di situs Chess.com. Dari hari pertama akun Dewa_Kipas dibuat pada tanggal 11 Februari 2021, tercatat ada 369 pertandingan hingga akunnya diblokir Chess.com pada 2 Maret 2021. Jika dirinci, Dewa_Kipas memainkan 333 pertandingan catur dengan mode rapid (10 menit), dan catur 15 menit dan blitz yang hanya 5 menit.

Hasilnya, dari 11-21 Februari, grafik akurasi langkah permainan Dadang Subur masih normal atau manusiawi. Pola permainan itu bagai pecatur rata-rata, yaitu naik-turun. ”Saat itu, grafik permainannya membentuk gunung dan lembah. Itu sangat manusiawi, seperti pecatur umumnya, seperti grafik milik Grand Master Putri (WGM)/Internasional Master (IM) Irene Kharisma Sukandar dan Grand Master (GM) Susanto Megaranto,” ujar Heri Darmanto selaku pengamat catur nasional dan internasional sekaligus ahli teknologi informasi PB Percasi.

Akurasi Dewa_Kipas
Akurasi Dewa_Kipas sebelum 22 Februari | Sumber: Konferensi Pers PB Percasi

4. Grafik dan statistik tidak wajar

Barulah muncul kejanggalan mulai tanggal 22 Februari sampai 2 Maret. Sejak itu, grafik permainan Dewa_Kipas tidak lagi manusiawi atau membentuk gunung dan lembah, tetapi membentuk garis datar dan mayoritas terus ada di puncak. Kalau pun ada lembah, itu hanya dalam tiga sesi dengan akurasi langkah cuma 35,1%, 8,1%, dan 50,4%pada 25 Februari. Di luar akurasi langkah 0 persen pada 16 Februari, akurasi 8,1 % adalah akurasi terendah dari semua laganya.

Hal yang menjadikannya lebih aneh, dari 22 Februari, akurasi langkahnya rata-rata di atas 90%. Bahkan, di luar akurasi langkah 100% pada 1 Maret 2021, Dadang Subur pernah mencatat akurasi langkah mencapai 99,5% atau nyaris sempurna pada tanggal yang sama. ”Grafik itu sangat aneh dibandingkan dengan milik Irene dan Susanto,” kata Heri.

Dari pernyataan Heri di atas, artinya seorang penyandang gelar Grandmaster saja mustahil bisa hampir konsisten mendapatkan akurasi langkah di atas 95%.

Akurasi Dewa_Kipas hampir selalu di atas 90% | Sumber: Chess.com

5. Statistik para Grandmaster

Bagaimana tidak aneh, GM Irene bahkan meminta Heri untuk membandingkan grafik akurasi langkah permainan dirinnya, GM Susanto, dan Dadang Subur. Hasilnya, grafik permainan milikya dan Susanto ya wajar, stabil naik-turun. Grafik permainan normal milik Dadang Subur dianggap tidak wajar karena selalu stabil di puncak, terutama mulai 22 Februari sampai 2 Maret.

Padahal, Irene juga menjelaskan, untuk bisa stabil bermain dengan akurasi langkah di atas 90% itu sangat sulit. Terbukti, jarak akurasi dirinya sendiri sangat jomplang, terendah hanya 45% dan tertinggi cuma 95%, sedangkan akurasi Susanto antara 50% dan 95%. Sementara sejak 22 Februari hingga 2 Maret, rata-rata akurasi Dadang Subur antara 90 – 99%.

”Untuk dapat akurasi di atas 90 persen, sangat susah sekali. Kalaupun kami bisa, itu dalam partai mini. Biasanya, di pembukaan, lawan tidak paham dengan jebakan awal. Untuk itu, laga tidak melebar hingga ke permainan tengah dan akhiran. Kemenangan telah didapat sejak awalan. Semakin cepat menang, akurasi juga akan dinilai semakin tinggi. Makanya kami bisa mencapai 95 persen tersebut,” tutur Irene.

Jadi setelah mengetahui fakta berupa data di atas, bagaimana menurut pandangan pembaca tentang tingkat akurasi Dewa_Kipas?

You may also like