Surat dari T1: Review Sepenuh Hati

Surat dari T1: Review Sepenuh Hati

Malam tadi kami sekeluarga baru saja menonton “The Secret Life of Pets”. Terlepas bahwa saya hampir selalu menyempatkan menonton minimal 1 film setiap minggu, saya merasa tidak cukup kompoten untuk menulis review lengkap dari film yang saya tonton. Alasannya sederhana, karena saya tidak memiliki pengetahuan yang cukup terkait elemen sebuah film, industri/marketnya, serta informasi pendukung lain yang diperlukan untuk mampu memberikan review yang berkualitas.

Sangat sulit untuk bisa memberikan sebuah review yang berkualitas karena subjektivitas akan selalu jadi bagian dari sebuah proses review. Untuk itu penting sekali seorang reviewer bisa membekali dirinya dengan pengetahuan yang memadai dan menginvestasikn waktu yang cukup untuk melakukan sebuah review, dengan begitu kita bisa coba melakukan review dengan lebih objektif atau setidaknya memimalisir berbagai subjektivitas yang kita miliki.

Tabletop review
Wil Weathon dalam acara Tabletop

Game tentu berbeda dengan film. Interaksi jadi sebuah unsur pembeda utama. Dalam setiap game, pemain bisa berinteraksi dengan berbagai elemen game dan dengan pemain lain secara langsung (atau tidak langsung), serta berkontribusi dalam menentukan “ending” dari sebuah game.

Interaksi ini menjadi hal yang sangat personal, sangat subjektif, dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Gameplay adalah sebuah framework bagaimana seorang game designer coba memberikan ruang interaksi bagi setiap pemain. Setiap gameplay pada dasarnya juga memberikan batasan bagaimana pemain bisa berinteraksi dalam sebuah game. Tapi karena interaksi tetaplah sangat personal, satu gameplay bisa sangat dinikmati oleh sebagian orang dan pada saat yang sama sangat sulit dinikmati oleh sebagian yang lain. Itu sebabnya banyak review terkait game umumnya fokus membahas faktor-faktor pendukung dari sebuah gameplay: visual, kualitas komponen, dan narasi.

Shut up & Sit down review
Shut up & Sit down review

Bahasan terkait gameplay, level interaksi, dan pengalaman bermain masih relatif sulit untuk bisa dituliskan secara objektif. Hal tersebut juga mungkin menjadi salah satu alasan mengapa Pewdiepie sebagai reviewer menjadi sangat digemari di lakalangan gamer, karena ia mampu menunjukkan efek dari sebuah gameplay, interaksi yang ada, dan pengalaman bermainnya secara natural – sangat subjektif, namun pada saat yang sama ia memberi kita gambaran terbaik dari apa yang bisa dihadikan oleh sebuah game. Pada konteks board game, Board Game With Scott (diskontinyu) – adalah sebuah referensi terbaik bagaimana aspek gamelay dihadirkan secara objektif dalam sebuah review.

Saya sepenuhnya percaya sebuah hasil review game yang berkualitas adalah sebuah pondasi penting untuk tumbuh kembangnya industri game dan hal ini sebaiknya tidak dijadikan sebuah karya setengah hati demi untuk menarik visit atau like semata. Sebuah game review sebaiknya dilandasi dengan semangat untuk berkontribusi menghadirkan game-game yang lebih baik lagi, bukan sekedar untuk menunjukakan apa yang kita suka dan apa yang tidak.

bgwscott
Board games with Scott

Ketika pengetahuan dan waktu yang kita alokasikan untuk me-review sebuah game masih sangat terbatas mungkin akan lebih efektif jika kita berfokus pada hal yang sudah baik dari game yang kita review, bukan menghighlight apa yang kita tidak suka. Karena menunjukkan hal yang baik sepertinya jauh lebih berguna (untuk kemudian bisa diikuti) daripada sekedar bercerita hal apa yang belum bisa kita nikmati.

Dalam kondisi industri game Indonesia yang baru tumbuh tentu kita tidak bisa berharap tiba-tiba muncul game reviewer yang bersungguh-sungguh mendedikasikan dirinya untuk mampu menghadirkan review berkualitas. Untuk itu “the wisdom of the commons”, sebanyak mungkin reviewer yang bersedia berbagi informasi dan aspek terbaik dari setiap game yang kita mainkan sepertinya adalah salah satu opsi terbaik untuk ikut memotivasi hadirnya lebih banyak game indonesia yang berkualitas.

Eko Nugroho,
Koordinator tim penulis/redaksi boardgame.id

You may also like