Zen Tiles: Lepaskan Emosi Kini Bisa Dengan Board Game [Review]

Zen Tiles: Lepaskan Emosi Kini Bisa Dengan Board Game [Review]

Bagaimana perasaanmu saat diserobot antrian saat antre tiket di bioskop? atau ketika menonton video kucing yang lucu, bahkan waktu mendengar kabar musibah dari keluarga? mungkin kamu akan menjawab marah, senang, atau sedih. Sebagai manusia, wajar jika kita merasakan emosi. Tandanya kita mampu bereaksi terhadap sesama atau suatu kejadian.

Namun sayangnya di dunia ini tidak semua orang pandai mengekspresikan emosinya. Ujung-ujungnya malah menimbulkan depresi yang tentu saja tidak nyaman. Menariknya, ada sebuah board game yang dapat membantumu melepas stres dan setidaknya membuat kita menyampaikan perasaan. Berjudul Zen Tiles, game terbitan publisher Jepang, Chaga Chaga Games ini memang terinspirasi dari aliran zen yang menyelaraskan tubuh dan pikiran. Perancangnya, Yoichiro Kawaguchi, menciptakan game ini karena ingin memperkenalkan meditasi zen lewat media yang lebih mudah diterima masyarakat.

Telah merampungkan campaign Kickstarter-nya di awal Maret lalu, game yang bisa dimainkan 1-4 orang pemain ini akan mengajakmu menyelami diri sendiri layaknya bermeditasi. Bahkan game ini katanya bisa memudahkan untuk memantau perkembangan emosi, khususnya untuk yang membutuhkan seperti lansia atau orang dengan masalah kesehatan mental. Penasaran dengan board game Zen Tiles ini? simak ulasan selengkapnya sebagai berikut:

Zen Tiles komponen
Box dan komponen

GAMBARAN PERMAINAN

Terinspirasi dari meditasi Zen, game ini dengan gamblang menawarkan ketenangan jiwa untuk yang memainkannya. Secara singkat pemain akan diajak mengeksplorasi perasaan yang dialami sepanjang hari, dan menyampaikannya lewat komponen board game yang tersedia. Ada dua mode yang tersedia, yaitu multiplayer dan solo-play. Dalam multiplayer mode, pemain akan berinteraksi dengan saling menebak emosi satu sama lain. Sedangkan solo-play mode bisa dipakai sebagai media meditasi.

Baca juga: Awas! 5 Hal Ini Bisa Mengancam Kondisi Board Game Koleksimu

AKSI & MEKANIK

Sebelum permainan dimulai, pemain harus menata papan waktu (time board) terlebih dahulu. Penanda berupa batang bambu bertuliskan angka dan hari tersebut merefleksikan waktumu dalam 24 jam. Setelah itu tempatkan batu-batu bertuliskan jenis-jenis emosi secara tertutup. Lalu tunjuk salah satu pemain yang akan menjadi storyteller atau pencerita. Jika sudah, si pencerita akan memegang batu glass marble sebagai tanda dirinya adalah pemain aktif di ronde tersebut.

Aksi selanjutnya adalah si pencerita harus memilih satu buah batu emosi di antara tumpukan. Batu ini dipilih berdasarkan perasaan yang dialami si pencerita di hari sebelumnya. Misalnya: pemain A sebagai pencerita merasa capek karena kemarin habis bekerja lembur. Maka pemain A harus mengambil batu bertuliskan tired (capek) dan meletakkannya secara tertutup. Sebagai trik, si pencerita juga harus memilih dua batu emosi lainnya. Kemudian ambil batu glass marble dan tempatkan di papan waktu sesuai dengan waktu terjadinya peristiwa yang dimaksud — jam 10 pagi misalnya.

Ada mode multiplayer

Selesai menaruh tiga batu emosi dan penanda waktu, saatnya pemain aktif memberi petunjuk untuk pemain lainnya. Ada beberapa aturan untuk memberi petunjuk, yaitu tidak boleh menyertakan ungkapan emosi serta harus menggunakan sudut pandang orang ketiga (boleh nama pemain itu sendiri). Usahakan agar membuat petunjuk segeneral mungkin. Masih dari kasus pemain A, dia memberi petunjuk seperti ini: “Kemarin pemain A pergi ke kantor“.

Lewat petunjuk tersebut, pemain lainnya boleh bertanya sebanyak mungkin kepada si pencerita. Pencerita sendiri juga harus menjawab pertanyaan dengan netral, tanpa menyiratkan unsur emosi yang mungkin bisa memudahkan pemain untuk menebak. Setelah selesai tanya jawab, balik ketiga batu emosi yang sudah dipilih sebelumnya. Misalnya, pemain A tadinya memilih batu tired (capek), happy (senang), dan jealous (cemburu).

Nah, di sinilah tugas pemain lain untuk menebak manakah perasaan yang benar-benar dialami si pencerita, terkait dengan petunjuk yang sudah diberikan. Sebelum menjawab, semua pemain harus berseru “Zen Tiles!” secara serempak. Menariknya pemain bisa memberikan analisa mereka tentang jawaban yang dipilih, alasan mereka berpikir si pencerita merasakan emosi tersebut. Jika benar, pemain yang berhasil menebak akan mendapat reward stone, dan permainan berakhir saat seluruh pemain sudah menjadi storyteller. Pemain dengan reward terbanyak akan keluar sebagai pemenangnya.

Bermain sambil bermeditasi

Solo mode: Untuk mode solo, game ini lebih mengajak pemain untuk mengeksplorasi emosi serta mengapresiasi diri sendiri. Pemain harus mengambil salah satu batu emosi di tumpukan, dan tanyakan ke diri sendiri apakah baru saja mengalami perasaan tersebut. Kalau iya, tempatkan batu tersebut di area papan waktu kejadian berlangsung. Sedikit berbeda dengan multiplayer mode, di sini pemain bebas mengambil batu hingga 20 buah, dan menaruhnya di atas atau di bawah papan. Taruh batu di atas papan jika emosinya positif, dan sebaliknya untuk emosi negatif.

Mode solo ini sangat cocok untuk refleksi diri. Kamu bisa memberi dirimu satu poin untuk setiap emosi yang bisa kamu ingat. Awalnya tentu sulit, namun jika dibiasakan game ini bisa menjadi alternatif meditasi self-healing dengan cara yang seru.

VISUAL & KOMPONEN

Game ini hadir dengan kotak berdesain simpel berwarna hitam dan tulisan berwarna emas mengkilat. Saat pertama kali menyusun komponen di atas meja, langsung mengingatkan saya pada taman batu (zen garden) yang ikonik di negeri sakura. Dominan oleh warna netral yaitu hitam dan putih, visual game ini mungkin dirancang untuk menambah ketenangan pemain. Aura zen semakin terpancar lewat komponen lain yaitu batu penanda pemain aktif berbahan kaca dengan motif abstrak (marble glass). Menjadi satu-satunya benda berwarna di game ini, seolah ingin mengatakan bahwa masih ada keindahan di balik kesederhanaan.

Komponen dengan kualitas yang berkelas

Mengulik lebih dalam, komponennya terbuat dari papan berbahan bambu dan bebatuan dengan finishing doff. Semuanya cukup kokoh dan muat di genggaman tangan, bahkan untuk tangan saya yang tidak terlalu besar. Oh ya, semua komponen ini memiliki cetakan huruf kanji yang terbaca jelas. Khusus di komponen batu, tulisan kanji juga lengkap dengan translasi bahasa inggris di bawahnya, jadi kamu tidak perlu panik jika belum bisa berbahasa Jepang.

REPLAYABILITY

Jika dihitung, Zen Tiles memiliki komponen yang sedikit untuk ukuran sebuah board game: hanya 33 bebatuan dan 3 papan waktu. Namun dilihat dari konsep permainannya, game ini justru memiliki banyak potensi hasil akhir yang bisa didapat. Hal ini karena game ini bergantung pada emosi yang bisa diingat si pemain, sedangkan jenis emosi bisa berubah-ubah setiap harinya.

Zen Tiles
Curahkan perasaan melalui Zen Tiles

TANGGAPAN AKHIR

Amalia Cindra

Secara konsep game ini sangat menarik, karena masih jarang ada board game yang fokus pada emosi si pemain. Kedua mode sama-sama asik dimainkan, rasanya membuat pemain belajar lebih peka untuk memahami perasaan orang lain dengan cara yang seru. Saya juga sempat bermain mode solo play-nya yang sukses membuat saya senyum-senyum sendiri karena kembali mengingat hal-hal menarik di hari sebelumnya.

M. Arif Prima Kelana

Ide game ini bisa dibilang fresh, bahkan sepertinya baru pertama kali di dunia perdesainan board game. Komponennya juga kelihatan mewah dan kemasannya juga travel-friendly. Karena game ini mengandalkan emosi (dan ingatan) pemain, jadi bisa dimainkan berulang-ulang dengan hasil permainan yang berbeda. Sepertinya lumayan cocok nih untuk kamu yang mau deketin seseorang, jadinya bisa lebih terbuka dan paham satu sama lain deh.

Eksplorasi perasaan di 40 tahun kebelakang

Isa Rachmad Akbar

Baru kali ini ada permainan yang dimainkan berdasarkan perasaan serta emosi. Jadi pergerakan komponen tergantung dari kondisi pemain di hari sebelumnya. Menariknya lagi, sebenarnya Zen Tiles juga menyediakan opsi perjalanan hidup dalam rentang 40 tahun. Tak disangka, permainan ini mampu membuka kembali kenangan-kenangan yang indah, dari menyenangkan hingga menyedihkan di hidup kita. Wajib dicoba.

Akhir kata, tim Boardgame.id mengucapkan terima kasih banyak kepada Chaga Chaga Games yang telah memberikan review copy Zen Tiles.

You may also like