Benarkah RPG Itu Berat di Aturan Ringan di Permainan? – [Bermain Cerita]

Salah satu keberatan banyak pihak atas RPG yang populer, seperti Dungeons and Dragons (D&D), adalah aturannya yang sudah sangat berlapis dan tebal. Dalam sebuah sesi di cafe boardgame setempat di Depok, Castle 8, kami membutuhkan satu sesi lebih dari sejam hanya untuk membuat karakter.

Baca juga: [Bermain Cerita] Mengenal Role Playing Game, Bermain Dengan Imajinasi Tanpa Batas

Prosesnya pun boleh dibilang cukup rumit. Kalau ketika itu ada yang kebetulan lewat tentunya akan mengira kami sedang kerja kelompok tugas kuliah, dengan begitu banyaknya kertas yang berserakan dan buku-buku yang dibuka di atas meja.

Buku-buku panduan untuk pemain, DM, monster dan lainnya | Gambar: encounterroleplay.com

Namun, bagi yang mengalami, proses itu sebenarnya menyenangkan. Pelan-pelan (dengan dibantu para Game Master / Dungeon Master alias DM) kami membuat tokoh-tokoh fiktif baru. Mengenal siapa tokoh itu, dari ras apa dan apa pekerjaan (atau Class)-nya, bagaimana latar belakangnya, apa saja kemampuannya dan seterusnya.

Sesi membuat karakter itu pun menjadi keseruan tersendiri ketika, di akhir sesi, semua tokoh “berkumpul” dan saling berkenalan. Wow, apa yang dilakukan, seorang kurcaci yang taat di sebuah kedai minum? Di sebelahnya, seorang rahib yang sepertinya jago silat. Lalu, di pojokan itu, kenapa ada manusia berkepala naga?

Aturan RPG Selalu Rumit?

Soal aturan yang rumit, D&D memang jenis RPG yang punya aturan cukup rinci. Sehingga bagi sebagian orang ini bisa menyulitkan. Apalagi buat yang belum pernah bermain, aturannya begitu banyak sehingga GM kadang bukan hanya jadi wasit tapi bagaikan hakim di pengadilan yang harus membolak-balik buku aturan untuk mengambil keputusan.

Jika melihat strukturnya: satu orang sebagai GM dan beberapa orang sebagai pemain, mungkin ada yang mengira RPG adalah permainan satu lawan banyak. Di mana tugas pemain adalah mengalahkan sang DM.

DM (tengah) mengatur cerita dan jalannya permainan | Foto: Twicopy.org

Namun sebenarnya tidak demikian. Tugas GM adalah menghadirkan tantangan yang menghibur dan tugas pemain adalah mengatasi tantangan itu dengan cara yang paling keren. Perumpamaannya adalah menonton pertandingan sepakbola, tentu akan lebih seru ketika lawannya juga berbobot dan pertandingan berlangsung sangat ketat hingga menit-menit terakhir (atau bahkan sampai injury time).

Semua pihak, pemain dan GM, memiliki tujuan yang sama: menuturkan kisah petualangan paling seru yang pernah mereka rasakan!

Baca juga: [Bermain Cerita] 4 Ciri-ciri RPG yang Harus Kamu Tahu

Saya harap tulisan ini setidaknya akan membuat penasaran mereka yang belum pernah bermain Tabletop RPG sebelumnya. Saya pribadi yakin bahwa ada sesuatu yang terkunci yang bisa dibuka dengan memberanikan diri bermain RPG.

Saya Wicak Hidayat, ini adalah satu lagi tulisan dari seri “Bermain Cerita” di Boardgame.id, sebuah seri yang membahas soal hubungan antara boardgame dengan narasi atau storytelling. Jika ada masukan soal topik ini, atau sekadar ingin berdiskusi, saya bisa dicolek lewat akun Instagram @wicakhidayat.

You may also like