Mekanik 101 : Variable Phase Order, Kala Berpecah Bikin Barokah
- Designer Log
- May 31, 2019
- 376
- 5 minutes read
Selain terms & conditions, hal yang kerap kita acuhkan dalam hidup ini adalah instruksi penyajian di bungkus mi. Dan ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, ia menyatakan bahwa mi goreng seyogyanya ditiriskan sebelum bertemu bumbu. Namun bagaimana jika ternyata menyisakan air dan membuatnya nyemek menghasilkan citarasa mi yang lebih baik? Kemungkinan ini dipahami dengan baik oleh para kreator hingga akhirnya tercetus mekanik benama Variable Phase Order.
Dadu Roll for The Galaxy (2014), salah satu pengguna variable phase order. Image by nonsensicalgamers.com
Variable Phase Order 101
Variable Phase Order adalah bentuk pemberontakan dari pakem kita memainkan sebuah boardgame. Jika satu putaran main umumnya terdiri atas fase yang spesifik dan berurutan, teknik Variable Phase Order memungkinkan ia dimainkan dalam kombinasi yang berbeda. San Juan (2004) misalnya, membolehkan fase produksi dimainkan sebelum atau sesudah fase membangun bergantung pada kapan fase tersebut diambil.
San Juan (2004), versi kartu dari Puerto Rico yang cerdas dan menarik. Image by meeplelikeus.com
Mekanik ini beken semenjak Andreas Seyfarth menggubah sebuah masterpiece bertajuk Puerto Rico (2002). Giliran main dalam Puerto Rico sejatinya adalah memilih fase, dimana seluruh pemain akan mendapat kesempatan untuk menjalankan aksi yang sama. Mekanik jenius ini membuat Puerto Rico sempat menduduki tahta game terbaik dalam waktu yang cukup lama.
Perlu dicatat bahwa obyek variable dalam mekanik ini adalah fase, bukan urutan main. Karenanya, Kingdomino (2016) seharusnya bukan merupakan game dengan mekanik ini, meskipun listing boardgamegeek menyuratkan demikian.
Variasi Variable Phase Order
Secara umum dinamika fase bisa dihadirkan melalui dua pendekatan : seragam atau tidak (seragam). Dalam pendekatan yang seragam, fase tertentu akan berlaku atau terlarang untuk seluruh pemain. Race for The Galaxy (2007) misalnya, memberikan keuntungan khusus bagi yang mengaktifkan fase namun fasenya sendiri aktif untuk seluruh pemain. Dengan teknik ini, aksi pemain lain akan berimbas pada keberlangsungan strategi kita. Layaknya kitab suci, membacanya adalah keharusan.
Dalam Race for The Galaxy (2007), pemain membangun peradaban luar angkasa. Image by pixelpark.co.nz
Pendekatan kedua membebaskan pemain memilih fase yang berlaku hanya bagi dirinya sendiri. Konsep ini agak debatable karena terminologi “fase” memiliki asosiasi yang beragam. Namun jika diamati, mayoritas game dengan mekanik worker placement / action selection sejatinya adalah bagian dari keluarga besar Variable Phase Order. Sebut saja Castles of Burgundy (2011), yang membebaskan pemain memilih “fase” nya dengan mengaktifkan dadu.
Castles of Burgundy (2011), terlihat “kering” namun ciamik. Image by youtube.com
How It Works
Esensi dari Variable Phase Order ialah memecah fase permainan kemudian menjadikannya opsi di tiap giliran. Melalui twist sederhana ini, pemain mendapat kontrol lebih serta memunculkan dinamika baru yang membuat permainan berjalan lebih taktis. Racikan ini terbukti populer di kalangan penghobi boardgame, membuatnya layak diperhitungkan untuk purwarupamu selanjutnya. Tertarik?