Jadikan Board Game Sebagai Media Interaksi Kepada Anak

  • Opini
  • November 13, 2015
  • 226
  • 3 minutes read

Game mungkin masih menjadi polemik di masyarakat Indonesia. Apakah game cenderung memberikan dampak buruk atau justru cenderung memberikan dampak yang sangat positif kepada setiap para pemainnya. Terlebih kepada anak-anak yang memang membutuhkan waktu bermain, yang juga biasanya menjadi media belajar mereka.

Amerika justru menganggap bahwa game bisa memberikan dampak positif. Hal ini dilaporkan dari Nubigames, bahwa orang tua di Amerika justru menyukai memainkan console game bersama keluarga.

Anak-anak mereka diizinkan untuk bermain console game, yang dimana para orang tua bisa memonitor anak-anaknya ketika memainkan console game. Tidak hanya sekedar memonitor, tetapi para orang tua juga bisa ikut bermain menemani sang anak.

Board Game Bisa Menjadi Alternatif

Melihat kenyataan tersebut, kita justru bisa membandingkan bahwa board game seharusnya memiliki tingkat engagement lebih tinggi lagi. Tidak seperti console game yang dimana sang pemain bisa memainkan game secara sendirian. Board game justru membutuhkan setidaknya dua orang pemain.

Hal tersebut secara tidak langsung menjadikan fungsi untuk memonitor pasti akan terjadi. Sebab, ketika sang anak memainkan sebuah board game, maka otomatis dirinya akan mencari teman bermain. Jika tidak ada saudara atau teman sebaya, maka sang anak akan mengajak orang tuanya bermain. Disinilah sebuah kerjasama antara anak dan orang tua terjadi.

Antara orang tua dan anak, bisa saja membuat janji, bahwa jika orang tua menang, maka sang anak perlu melakukan kewajiban tertentu, misal mengerjakan pr-nya. Sebaliknya, jika sang anak menang, mungkin para orang tua bisa memberikan reward untuk sang anak, yang tentu saja sang anak tetap harus melaksanakan kewajibannya.

Tentu saja para orang tua bisa memodifikasi perjanjian tersebut. Yang pasti adalah tujuannya sama, yaitu membangun interaksi antara anak dan orang tua.

Lalu bagaimana untuk memulai? Board game seperti apa untuk memulai hal tersebut? Banyak sekali board game yang berasal dari luar negeri yang memang sangat menarik. Akan tetapi, kita bisa memulai dari board game lokal yang memang cenderung lebih mudah dimengerti.

Salah satu board game yang menarik, adalah Mat Goceng yang menceritakan tentang vrijeman di jaman kolonial Belanda. Salah satu board game yang mendidik juga adalah Mahardika, yang memiliki tema tentang perjuangan para pahlawan Nasional untuk mencapai kemerdekaan. Selain itu, ada juga Waroong Wars yang memperkenalkan banyak kuliner yang berasal dari Indonesia.

Yuk Jadikan Board Game Sebagai Jembatan Kepada Anak

Pengunjung PopCon 2015 terlihat memainkan boardgame Monas yang adalah juara favorit Board Game Challenge 2015.
Pengunjung PopCon 2015 terlihat memainkan boardgame Monas yang adalah juara favorit Board Game Challenge 2015.

Game yang memang masih menjadi polemik di masyarakat kita, bisa kita runtuhkan dengan cara membuktikan, bahwa game justru sangat bagus untuk membangun interaksi bersama anak. Memilih board game untuk dimainkan bersama anak, adalah salah satu pilihan yang sangat menarik untuk meruntuhkan polemik tersebut.

Yuk kita jadikan board game sebagai jembatan interaksi kepada anak-anak kita!

You may also like