Road To Essen, 10 Deretan Board Game Indonesia Yang Akan Tampil Di SPIEL’17 [Bagian 5 – Tamat]

Road To Essen, 10 Deretan Board Game Indonesia Yang Akan Tampil Di SPIEL’17 [Bagian 5 – Tamat]

Indonesia kembali hadir ke SPIEL tanggal 26-29 Oktober mendatang di bawah naungan Asosiasi Pegiat Board Game Indonesia (APIBGI) yang akan diwakili oleh Manikmaya Games dan Homimpa Games. Tiga tahun lalu Indonesia hanya membawa 4 judul board game, kali ini keadaannya jauh berbeda. Ada 10 judul board game karya anak bangsa yang akan diterbangkan ke Jerman.

Lewat lima seri artikel Road to Essen, Boardgame.id akan mencoba mengupas tuntas ke-10 judul board game Indonesia yang akan dibawa ke SPIEL’17. Pada bagian terakhir ini, dua lagi judul board game terbitan Hompimpa Games akan diulik.

9. Senggal Senggol Gang Damai

Selamat datang di Gang Damai, gang kecil di pinggiran kota Jakarta. Gang Damai laksana Indonesia mini, berpenghuni orang-orang yang beragam dari Sabang sampai Merauke. Dengan rumah yang saling berdekatan antar tetangganya, kehidupan di Gang Damai selalu ceria dan penuh warna.

Ya! Begitulah sepenggal narasi dari game berjudul Senggal Senggol Gang Damai karya Erwin J. Skripsiadi ini. Bergenre co-operative game, pemain ditantang untuk menciptakan kedamaian di Gang Damai. Caranya? cukup dengan menyelesaikan setiap masalah yang timbul.

Preview komponen | Gambar: Hompimpa Games

 

Seperti kehidupan antar warga pada umumnya, setiap warga yang bermasalah tentu bisa membuat tetangga lain tidak nyaman. Itu juga yang terjadi dalam game berdurasi 60 menit ini. Nantinya ketidaknyamanan para tetangga atas masalah yang terjadi akan ditunjukkan dengan token penanda mood yang ada.

Nah, tugas kamu dan pemain lainnya adalah tentu saja membuat Gang Damai kembali damai. Pertama, selesaikan masalah dengan kartu solusi, lalu ambillah kartu respon warga yang menunjukkan reaksi dari si biang masalah. Hasilnya bisa berbeda-beda, bisa jadi masalah selesai atau malah semakin besar.

Fase persiapan selesai | Foto: Hompimpa Games

Dengan kerjasama setiap pemain, selesaikan masalah-masalah yang ada dengan baik dan bijak. Tapi ingat ya! Jangan sampai token penanda mood warga tadi keluar dari batas merah. Jika sampai melewati batas, berarti warga tersebut tidak betah dan akan pindah dari Gang Damai! Waduh!

Permainannya sendiri gagal saat ada lima warga yang tidak betah dan pindah dari Gang Damai. Jika jatah aksi habis namun penduduk yang pindah masih kurang dari lima, maka misi pemain berhasil. Seperti tiga game lainnya, game ini pun cocok dimainkan oleh 2-4 orang pemain.

10. Orang Rimba: The Forest Keeper.

Tahukah kamu jika dalam sebuah Taman Nasional di pulau Sumatera ada sekelompok orang yang hidup berdampingan dengan alam layaknya manusia rimba? Itulah tema yang diangkat dalam board game berjudul Orang Rimba karya Anggreini Pratiwi ini.

Bercerita tentang Suku Anak Dalam, penduduk asli yang menempati kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas di Jambi, pemain akan menjadi orang rimba yang harus menjaga kelestarian hutan dari ancaman para oknum yang ingin mengeksploitasi sumber daya di sana.

Siap dimainkan | Foto: Hompimpa Games

Bermekanisme trading, resource management dan pick-up and deliver, kamu bisa melakukan berbagai aksi dengan token dan kartu yang tersedia dalam permainan berdurasi 60 menit untuk 2-4 orang ini. Sebagai penjaga hutan, di sini pemain dituntut untuk mencegah rusaknya hutan sekaligus menjaga alam yang masih bertahan. Hmm, kalau kamu tertarik menjadi penjaga hutan yang hebat, game ini pasti cocok untukmu!


Nah, Senggal Senggol Gang Damai dan Orang Rimba dari Hompimpa Games di atas menjadi penutup seri artikel 10 deretan board game Indonesia yang akan diberangkatkan ke Jerman. Hompimpa Games bersama Manikmaya Games akan membawa nama Indonesia lewat ranah board game di pameran board game kelas dunia, SPIEL 2017 di Essen, Jerman, yang berlangsung pada minggu ini.

Penasaran seperti apa aksi game-game ini di acara tersebut? Pantau terus informasi seputar SPIEL’17 hanya di Boardgame.id!

[Bagian 1 – The Festivals dan Aquatico]
[Bagian 2 – Mahardika dan Perahu Buru-Buru]
[Bagian 3 – Roket Raket dan Buto Ijo & Timun Mas]
[Bagian 4 – Acaraki dan The Art of Batik]

You may also like