Kaesang Pangarep: Bermain Sambil Belajar Lewat Board Game

“Lima kali tiga kurang dua!”

Teriak seorang pemain yang sedang asyik bermain Math Cat sambil menepuk kartu di Surabaya Board Game Market yang digelar di Ciputra World Surabaya. Susanana makin ramai karena di antara lima pemain, Kaesang Pangarep ikut serta menjadi pemain.

Mas Gibran dan Mas Kaesang sejak Oktober lalu memang terlihat mulai menekuni industri board game dengan bergabung bersama Hompimpa Games, sebuah publisher asal Solo yang menerbitkan Math Cat, The Art of Batik dan board game asli Indonesia lainnya.

“Main board game itu beda dengan main game lainnya. Kalau main board game, kita bisa bermain sambil belajar.” Tegas mas Kaesang ketika ditanya mengapa ia memilih terjun ke dunia board game.

Tak bisa disangkal, Math Cat, permainan satu ini memang mengandalkan pengetahuan matematika dasar untuk dimainkan seperti judulnya. Ceritanya, pemain harus mendapatkan beraneka ragam kucing. Caranya, pemain harus mengkombinasikan beberapa kartu angka dengan berbagai jenis operasi hitung hingga menghasilkan angka yang diminta oleh si kucing.

Teriakan di atas maksudnya, untuk mendapatkan kucing berangka 13, maka pemain tersebut mengeluarkan kartu angka lima yang kemudian dikalikan dengan kartu angka tiga dan terakhir dikurangi kartu angka dua. Uniknya lagi, pemain musti harus berebut, siapa yang lebih cepat menepuk kartu dan meneriakkan kartu-kartu angka beserta operasionalnya, dialah yang berhak mendapatkan kartu kucing.

Board game dari Homimpa yang lain juga hadir dengan membawa pesan atau nilai, jadi tidak hanya sekedar permainan untuk mengisi waktu luang saja. “Board game Senggal Senggol gang Damai, mengajarkan toleransi.” Lanjut Kaesang ketika menjelaskan hal-hal baik dari board game keluaran Hompimpa Games.

Baca juga: Potret SUBOGAMA 2017, Pameran Board Game Pertama di Surabaya Hari Pertama [Foto]

Jadi, masih ragu dengan board game? Yuk, ajak orang-orang terdekat kita untuk main board game asli Indonesia.