Masyarakat Kupang Diajarkan Agar Lebih Pedulikan Kesehatan Mental Lewat Game-Based Learning
- PendidikanPress Release
- September 7, 2018
- 340
- 3 minutes read
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi dengan tingkat prevalensi gangguan emosional mental tertinggi. NTT juga termasuk dalam 8 provinsi di Indonesia yang tidak memiliki fasilitas untuk kesehatan mental (rumah sakit).
Universitas Islam Bandung (UNISBA), School of Public Health and Community Medicine â University of New South Wales (SPHCM-UNSW) dan Kummara Game Studio & Consultant menggelar program âLight The Mindâ, pada 3-5 September 2018 di Hotel On The Rock, Kupang.
âLight The Mindâ merupakan sebuah rangkaian kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama remaja di Kupang mengenai pentingnya kesehatan mental. Murid, guru dan perwakilan pemerintah yang menjadi peserta akan diajak untuk bisa memahami berbagai aspek terkait kesehatan mental, terutama depresi, melalui proses pembelajaran interaktif berbasis board game (Game-Based Learning).
Setelah kegiatan Focus Group Discussion yang ditujukan untuk mengetahui akar permasalahan dari kurangnya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan mental, Training of Trainers dilaksanakan untuk melatih para peserta menggunakan board game dalam proses pembelajaran. Board game yang digunakan pada kegiatan ini adalah âCarpe Diemâ, yang mengangkat tema kesehatan mental dan didesain khusus untuk program âLight The Mindâ
Hadir dalam acara ini adalah Dr Titik Respati, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (UNISBA), sebagai ketua program âLight The Mindâ; Dr Jerico F. Pardosi dan Dr Adrienne Withall, dosen School of Public Health and Community Medicine â University of New South Wales (SPHCM-UNSW), sebagai praktisi kesehatan masyarakat dan pemerhati kesehatan jiwa; Eko Nugroho, Rio Fredericco, Rezza Rainaldy dan Aughya Shandriasti, sebagai game designer dari Kummara, serta didampingi oleh Sadida Satri sebagai asisten riset.
Kegiatan ini juga merupakan rangkaian awal dari rencana riset berkelanjutan untuk mengembangan media dan proses pembelajaran terkait kesehatan mental yang efektif untuk kemudian bisa diimplementasikan secara nasional. Acara ini ini didukung oleh Pemerintah Australia melalui Alumni Grant Scheme (Skema Dana Hibah Alumni) yang diadministrasikan oleh Australia Awards in Indonesia.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa memotivasi lebih banyak pihak untuk bisa sama-sama terlibat aktif dalam upaya meminimalisir stigma terkait kesehatan mental dan mempromosikan pentingnya kesehatan mental kepada masyarakat luas.