War Chest: Menyebar, Menyerang, Merebut, Mempertahankan [Review]

War Chest: Menyebar, Menyerang, Merebut, Mempertahankan [Review]

  • Opini
  • December 10, 2018
  • 298
  • 7 minutes read

Bicara soal adaptasi peperangan yang disimulasikan menjadi board game bukan lagi hal baru. Banyak game yang mengambil sejarah perang menjadi tema utama. Sebut saja Axis & Allies (1981) tentang perang dunia II, atau yang juga cukup populer adalah adaptasi peperangan Napoleon Bonaparte di Waterloo. Game-game semacam ini disebut sebagai kriegspiel (war game) – game perang.

Menariknya dan yang cukup mengejutkan datang dari penerbit yang sukses dengan seri Love Letter dan Smash Up, yaitu Alderac Entertainment Games (AEG). Tak disangka-sangka, mereka berani menerbitkan sebuah abstract strategy war game berjudul War Chest.

Komponen

Game tersebut pertama kali diperkenalkan di ajang Gen Con 2018 bulan Agustus lalu dan langsung mendapat respon positif dari para pengunjung. Kabar tentang board game yang dibungkus dengan box seperti peti harta ini langsung tersebar.

Nah! sekarang mari kita tilik apa sih yang menarik dari War Chest? dan bagaimana tanggapan kami tentang game ini dalam ulasannya berikut ini:

GAMEPLAY OVERVIEW

War Chest bisa dimainkan untuk dua (duel, 1vs1) atau empat pemain (tim, 2vs2). Tiap kubu akan mengendalikan beberapa unit perang dengan tujuan menguasai 6 lokasi (atau 8 untuk mode tim) di medan perang. Medan perang yang dimaksud adalah papan dengan petak-petak heksagonal yang membuat mereka bisa bergerak ke enam arah.

Setiap putaran kedua kubu akan mengambil tiga unit, lalu memainkan unit satu per satu secara bergantian. Uniknya, satu keping unit bisa diperintahkan untuk melakukan satu dari berbagai pilihan aksi yang ada.

AKSI & MEKANIK

Sekilas cara bermainnya mirip catur. Pilih bidak untuk maju, perlakuan setiap bidak berbeda dengan yang lain, dan mereka bisa hilang dari papan jika dimakan bidak lawan. Namun persamaannya dengan catur cuma sampai di situ saja.

Seperti yang sudah disinggung di atas, setiap keping unit memiliki banyak kemungkinan aksi. Bisa untuk menyerang, bergerak, mengontrol lokasi, merekrut unit lain, merebut inisiatif atau mengaktifkan taktik. Meski aksi terlihat banyak namun semuanya mudah dihafal.

Meskipun war game, War Chest memanfaatkan mekanik deck building (lebih tepatnya bag building untuk kasus ini). Unit-unit yang bisa dikendalikan akan disimpan di dalam kantong. Jumlah unit bisa bertambah (rekrut) atau berkurang (mati). Jika sudah tidak ada lagi unit di kantong, pemain harus boleh mengambil semua unit yang ada di discard pile.

Oiya, unit yang mati tidak terbuang ke discard pile namun keluar dari permainan. Begitulah perang, pasukan yang sudah gugur tentu tidak akan bisa hidup kembali donk.

KOMPONEN & VISUAL

Tidak ada ungkapan lain selain seruan “Wow!” begitu kami melihat kualitas komponen di dalamnya. Unit terbuat dari chip mirip chip kasino yang tebal dan berat. Ukuran box-nya pun cukup besar. Tidak heran mengapa game ini diberi udul War Chest, bukan War Chess.

Komponen kantongnya juga terbuat dari kain yang tebal dengan jahitan simbol antar kubu yang rapi. Rupanya AEG menggarap serius untuk produknya kali ini. All out!

Sebagai game abstrak, tentu tidak banyak ilustrasi yang bisa dinikmati. Catur saja papannya hanya berupa petak hitam-putih, kan? Desain simbol setiap unit juga menarik, tidak hanya siluet namun dipadukan dengan warna pada background membuat setiap unit mudah dibedakan.

REPLAYABILITY

War Chest memiliki variasi yang amat beragam untuk membuat game ini berbeda setiap kali dimainkan. Dari segi unit, total ada 16 jenis unit dan hanya dipakai 8 jenis dalam mode duel (12 untuk mode tim). Jangan lupa, ada banyak pilihan aksi yang bisa dilakukan setiap unit.

Lawan juga menambah faktor kemungkinan replayability War Chest jadi makin tak terbatas. Bermain menggunakan unit yang sama melawan musuh yang sama tentu hasilnya akan berbeda, apalagi melawan musuh baru.

Sudah siap berperang?

FINAL THOUGHT

Isa R. Akbar

Perpaduan war game dengan mekanik bag-building yang biasa muncul pada game-game Eropa menjadikan game ini fresh dan unik. Bagian yang saya paling suka adalah pemanfaatan setiap unit yang akan selalu berbeda setiap kali bermain. Sebab setiap unit bisa dimainkan dengan cara dan strategi yang berbeda tergantung dari kelompok unit lain yang didapat, termasuk saat dimainkan dalam mode tim. Gaya bermainmu akan selalu berbeda.

Layaknya Catur, War Chest lebih bisa dinikmati dalam pertandingan satu lawan satu. Meski area papan akan lebih sempit tapi justru itu perang akan lebih sengit. Di permainan tim, beberapa kemampuan unit terasa melemah lantaran jumlah unit yang bisa direkrut lebih tebatas. Ini membuat mereka menjadi kurang efektif di skenario medan perang tertentu. Saya lebih menikmati mode duelnya daripada mode tim. Para pemain catur harus coba main War Chess Chest.

Rio Fredericco (Perancang Mahardika)

Dalam War Chest, informasi mengenai semua tipe pasukan dan kemampuannya, baik yang digunakan oleh pemain ataupun lawan sangat menentukan jalannya permainan. Tipe pasukan yang bervariasi digabungkan dengan mekanik dasar permainan yang cukup sederhana menghasilkan kemungkinan strategi dan kombinasi yang begitu banyak, sesuatu yang menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini terutama sangat menarik saat dimainkan pada mode duel (single player). Poin plus untuk pemain yang memang menyukai permainan yang kompleks dan penuh strategi.

Sayangnya, pada mode tim, hal ini justru bisa menjadi penghalang dalam menikmati permainan. Banyaknya kemungkinan strategi yang ada menuntut pemain untuk mempertimbangkan langkah teman satu tim-nya, bahkan sebelum permainan dimulai (saat drafting pasukan). Tanpa adanya diskusi dan kesepakatan strategi yang ingin dijalankan, pengalaman menarik dalam menyusun strategi dan mengeksekusinya dengan efektif jadi berkurang dan justru terkadang jadi merepotkan.

16 unit perang

Brendan Satria (Perancang Aquatico, Mat Goceng)

Setelah mencoba War Chest, hal pertama yang muncul di kepala adalah rasa familiar akan gameplay yang dihadirkan. Bukan hanya catur, tapi War Chest juga menghadirkan inti dari war game dengan balutan deck building yang bertujuan membangun 6 control-marker sebagai objektifnya (dalam mode duel).

Permainan langsung terasa intens dan progresif hanya dalam 2 putaran. Terima kasih untuk board yang tidak terlalu besar dan semua pilihan aksi ada sangat meaningful. Dengan adanya batasan untuk unit dalam melakukan aksi dalam tiap putarannya, akan memberikan tantangan ke pemain yang sekaligus membantu pemain memaksimalkan pilihan yang ada.

Akhir kata, Tim Boardgame.id mengucapkan terima kasih kepada Alderac Entertainment Group yang telah memberikan review copy War Chest.

You may also like