London Book Fair Jadi Langkah Awal Board Game Indonesia Untuk Mendunia
- HeadlineKabar Industri
- March 26, 2019
- 291
- 3 minutes read
Beberapa minggu lalu, pameran buku bertajuk London Book Fair (LBF) 2019 telah usai digelar pada 12-14 Maret 2019. Setiap tahun London Book Fair menunjuk satu negara untuk menjadi Market Focus Country atau tamu kehormatan yang tahun ini adalah Indonesia.
Kesempatan ini tentu langsung disambut oleh Komite Buku Nasional (KBN) serta Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia dengan mengkurasi co-exhibitor untuk menampilkan karya-karya terbaik Indonesia. Salah satu yang terlibat adalah para perancang board game Indonesia.
Baca juga: Makin Optimis! Kolaborasi Indonesia-Inggris untuk Board Game Internet Sehat dan Cyber Security
Salah satu agenda Indonesia yang menjadi Market Focus Country dalam pameran London Book Fair 2019 adalah untuk mengenalkan board game Indonesia secara lebih luas ke masyarakat London. Ada lebih dari 20 judul board game yang dipamerkan di London Book Fair. Menariknya lagi, Indonesia rupanya menjadi satu-satunya dari puluhan negara yang memamerkan board game lho!
Febndy, kreator Stockastic, berpendapat bahwa artisipasi board game Indonesia di pameran-pameran internasional ini cukup penting dan bisa jadi bekal di kemudian hari.
“Tampilnya board game Indonesia di LBF bisa memberikan exposure dan sebenernya kita bisa mencari kesempatan juga untuk tim board game Indonesia mengenalkan portofolio masing-masing ke publisher buku disana.” Ujar Febndy saat ditanyai pengalamannya membawa board game Indonesia ke Internasional oleh tim Boardgame.id
“Dari sini (LBF) kita juga jadi bisa belajar lebih banyak tentang licensing di dunia buku yang sebenarnya sangat mirip dengan licensing di industri boardgame.” Febndy menambahkan.
Baca juga: Warga London Keasyikan Bermain Board Game Indonesia
Berkat LBF, salah satu misi pengenalkan board game Indonesia secara lebih luas bisa terbilang sukses. Buktinya sesi bermain board game Indonesia berhasil digelar secara khusus pada salah satu board game cafe di London. Sesi tersebut juga sukses menarik minat reviewer board game asal London untuk bergabung.
“Mungkin kalau tahun berikutnya board game mau diikutsertakan lagi (ke LBF), semoga ada pembekalan terlebih dulu yang lebih spesifik. Jadi ada sesi khusus seperti bahasan cross-media saat pembekalan, atau info posisi board game di mata publisher buku di sana dan lain-lain.” Sahut Febndy yang juga seorang co-founder dari Coralis Entertainment.