7 Board Game Designer Wanita Asal Indonesia

7 Board Game Designer Wanita Asal Indonesia

Di Indonesia, tanggal 21 April dikenal sebagai hari untuk memperingati jasa Ibu R.A Kartini, seorang pahlawan nasional wanita dan juga pelopor kebangkitan perempuan-perempuan pribumi. Atas jasa-jasanya memperjuangkan hak dan cita-citanya, kini perempuan-perempuan di Indonesia memiliki kebebasan untuk belajar dan menjajaki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Bicara soal perempuan, ternyata ada banyak board game yang diciptakan oleh kaum hawa. Pada kesempatan kali ini boardgame.id akan membuat daftar 7 board game designer wanita asal Indonesia yang karyanya sudah dipasarkan.

1. Kanty Kusmayanty

Kanty Kusmayanty | Foto: Kummara

Ibu dari satu anak ini merupakan co-founder dari Kummara Studio. Mbak Kanty berkesempatan mendesain sebuah permainan kartu untuk anak dan keluarga berjudul Mashup Monsters yang diterbitkan oleh Manikmaya Games tahun 2014 lalu. Selain itu, wanita kelahiran kota Bandung ini juga perancang di balik Kucing Sumput yang dulu pernah dirilis untuk ponsel berbasis Android.

2. Diah Rachmawati

Debutnya sebagai seorang game designer dimulai sejak mengikuti Board Game Challange 2015 yang kemudian membuatnya menjadi pemenang. Diah meraih juara kedua bersama dengan rekan satu timnya dalam menciptakan Pagelaran Yogyajarta dalam ajang tersebut.

3. Lovita Darwin

Bersama kekasihnya, Febdny Kwik, Lovita juga merupakan alumni dari Board Game Challenge 2015. Tak lama setelah mengikuti kompetisi tersebut, Febndy merancang board game berjudul Throne of Elements di bawah penerbit Aqua Terra Ventus. Setahun berikutnya, Lovita ikut turun tangan saat menelurkan Flipeek Medieval. Game ini lolos penyeleksian dan turut tampil mewakili Indonesia di pameran board game internasional, Essen SPIEL 2018.

Dari kiri: Anggraeni Pratiwi, Diah Rahmawati, Lovita Darwin, Kanty Kusmayanty, Fitriani Naim | Foto: BGLIB

4. Fitriani Naim

Apa rasanya saat sahabat dekatmu tempat tinggalnya makin jauh? Sedih pastinya. Namun, Feira (sapaan akrab Fitriani Naim) malah semangat membuat board game sebagai simbol perpisahan kepada sahabatnya yang waktu itu baru saja menikah dan tidak lagi tinggal di Indonesia. Alhasil, lahirlah board game dengan judul Balloon yang diterbitkan oleh Chiveus tahun 2017.

Baca juga: Balloon, Board Game Dari Jakarta Tentang Persahabatan

Fei (kiri) dengan sahabatnya bermain Balloon | Foto: FeiraTochi

5. Mega Jauhari

Wanita alumnus Universitas Airlangga ini melihat bahwa belajar berbisnis tidak harus selalu mahal lewat seminar. Ia kemudian menciptakan board game yang akan memberi pengaruh yang cukup besar untuk generasi milenial dalam belajar bisnis. Game tersebut berjudul Main Makin Kaya (Makaya). Menurutnya, Makaya dapat mengajarkan pemainnya 6 (enam) hal bisnis dasar untuk mendapatkan profit yang tinggi saat menjalankan bisnis.

Baca juga: Main Makin Kaya, Board Game Edukasi Bisnis Pertama Di Indonesia

6. Annisa Hasanah 

Wanita kelahiran tahun 1989 ini adalah seorang penggagas board game Ecofunopoly. Berselang tujuh tahun setelah peluncuran pertamanya, Ecofunopoly telah disahkan menjadi sebuah perusahaan yang bernama CV. Ecofun Indonesia pada tahun 2016. Lewat karyanya ini, wanita yang juga menggemari Harry Potter berharap orang-orang yang bermain Ecofunopoly bisa mengubah sikap dan perilakunya untuk lebih peduli lingkungan.

Baca juga: Ecofunopoly, Tumbuhkan Kepedulian Lingkungan Dengan Cara Seru [Katalog]

Annisa Hasana, pencipta Ecofunopoly (tengah) | Foto: GNFI

7. Anggraeni Pratiwi

Anggi, sapaan akrab wanita yang saat ini tinggal di Solo, mengaku Orang Rimba dirancang karena ditantang oleh CEO Hompimpa Games. Dengan kata lain, Orang Rimba adalah karya pertamanya. Game tersebut bercerita tentang kehidupan Suku Anak Dalam yang terusik karena penebangan liar. Dalam pembuatannya Anggi banyak mencari informasi dari Taman Nasional Bukit Dua Belas yang terletak di Jambi dan dari buku Sekolah Rimba yang ditulis oleh Butet Manurung juga.

Hayoo, siapa yang bilang wanita tidak bisa berkarya dan bahkan menciptakan board game? Mungkin sekarang waktunya untuk kamu menghasilkan board game, jangan sampai kalah oleh pria. Sekali lagi selamat hari Kartini untuk para wanita di seluruh Indonesia, teruslah berkarya!

You may also like