Jangan Dianggap Remeh, Anak-Anak Lebih Jago Main Board Game Lho!
- Kabar Game
- August 29, 2019
- 268
- 8 minutes read
Menang-kalah dalam sebuah permainan itu hal biasa, yang tidak biasa adalah ketika kamu bermain dengan anak-anak dan kalah. Pernahkah kamu mengalaminya? Apa yang kamu rasakan ketika kamu dikalahkan oleh seseorang yang masih anak-anak (di bawah 15 tahun)?
Mas Indrawan Nugroho, ayah dari dua orang anak sempat menceritakan kehebatan putra-putranya saat bermain board game. Menariknya yang menjadi lawan main kedua putranya bukan lawan yang seumuran dengan si anak tapi sepantaran dengan si Ayah alias orang dewasa.
Baca juga: Orang Tua Tak Perlu Khawatir! Board Game Aman untuk Anak-Anak
“Saat anak-anak saya yang masih SD (kelas 5) dan SMP (kelas 8) tak ajak main dengan teman-teman saya yang memang pebisnis. Habis sudah teman saya, kalah dengan anak-anak.” ujar mas Indra, sapaan akrabnya.
Ternyata mereka sedang bermain Business Craft, sebuah board game bertema simulasi bisnis. Dilihat dari kompleksitas dan penggunaannya, jelas Business Craft bukan termasuk family game atau children game. Tapi kenapa anak-anak malah lebih jago, padahal lawannya juga pebisnis sungguhan?
Baca juga: Permainan Kartu Pokemon Sedang Marak, Bahaya Nggak Ya Untuk Anak?
“Pertama, anak-anak tidak perlu diajarin. Mereka langsung bisa menebak-nebak cara menangnya gimana, mereka cukup diajarkan basic rule-nya dan mereka cepet ngangkep aturannya. Somehow, lebih cepet daripada saat ngajarin orang dewasa.” sang Ayah mengungkapkan pendapatnya.
Business Craft sendiri merupakan board game yang dikembangkan untuk bisa memberikan pengalaman kepada para pemainnya tidak hanya seolah-olah sedang menjalankan bisnis namun juga memberi pemahaman pentingnya melakukan riset dan inovasi. Mas Indra sendiri adalah salah satu pencipta dari Business Craft.
Baca juga: Kaget! Main Board Game Jadi Paham Bisnis [Wawancara dengan kreator Business Craft]
“Pas saya perhatikan, anak-anak lebih eksperimental, nggak takut kalah, bener-bener serius ketika main, berani ambil resiko. Sementara teman saya yang pebisnis terlalu banyak pertimbangan kali ya makanya kalah.” lanjut mas Indra.
Ada benarnya juga memang, anak-anak biasanya memang tidak terlalu banyak yang dipikirkan, justru fokus pada tujuan. Apalagi board game pasti memiliki objektif/tujuan yang harus dicapai pemain. Dengan menghadirkannya ke tengah-tengah keluarga, board game bisa menjadi salah satu opsi untuk meningkatkan quality time bersama sekaligus mengasah kemampuan berpikir anak untuk fokus pada tujuan.
Baca juga: Board Game Bisa Dimanfaatkan Sebagai Media Interaksi Dengan Anak
Seorang guru TIK SMA Negeri 1 Petungkriyono yang sudah berpengalaman menggunakan board game di dalam kelas untuk mengajar pun sempat berkata: “Secara aspek sosial mereka jadi saling berinteraksi, ada kerjasamanya juga, kadang juga bersaing. Dan anak-anak juga latihan berpikir kritis sekaligus latihan analisis dan problem solving. Ini sejalan dengan yang diprogramkan pemerintah soal 4C, semuanya itu masuk di board game.â
4C sendiri adalah Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation. Sering juga disebut sebagai keterampilan abad 21. Anak-anak perlu mengasah keterampilan ini untuk menghadapi masa depan.
Baca juga: Main Board Game Bisa Salurkan Keterampilan Abad 21 untuk Anak-anak Kita
“Ya itulah the beauty of childrenâs mind, padahal mereka main board game yang serius. Kita yang sudah dewasa kadang meremehkan anak-anak kita gitu. Pemahaman anak-anak saya tentang perang dunia saja jauh melampaui saya. Ya itu juga karena main game.” Tutur mas Indra menutup perbincangan kala itu.
Boardgame.id punya banyak pilihan board game Indonesia yang seru dimainkan bersama keluarga. Lihat katalognya di halaman ini.