Saatnya Orang Tua dan Guru Paham E-sport [Keluarga Bermain]

Saatnya Orang Tua dan Guru Paham E-sport [Keluarga Bermain]

E-Sport atau kompetensi game profesional (umumnya online multiplayer) berkembang sangat pesat. Berbagai level kompetisi mulai rutin dilaksanakan dan mendapatkan liputan media. Melihat pesatnya perkembangan tersebut sekolah dan kampus mulai menghadirkan E-Sport sebagai salah satu pilihan aktivitas.

Oleh karena itu, sebagai orang tua/guru, menjadi penting untuk benar-benar memahami e-sport dari banyak aspek, sehingga anak/murid kita bisa mengoptimalkan segala manfaatnya dan mampu meminimalisir segala dampak negatif yang mungkin terjadi.

Baca juga: Jauhi Game Untuk Kebaikan Anak! [Keluarga Bermain]

Sebagai pengantar diskusi kita, berikut adalah 6 hal yang perlu diketahui untuk kita sama-sama belajar memahami e-sport dengan segala potensinya:

  1. Ada berbagai jenis genre game. Tidak bisa dipungkiri sebagian menghadirkan konten dengan nuansa kekerasan. Untuk itu penting sekali untuk bisa memberikan pemahaman tentang game yang baik serta disiplin dalam memperkenalkan game (termasuk e-sport) sesuai dengan umur dan pemahaman anak-anak kita.
  2. E-sport, seperti halnya bentuk olahraga lain, butuh latihan dan butuh disiplin. Dengan kata lain ini adalah aktivitas yang butuh dedikasi.Dedikasi ini seharusnya menjadi indikator apakah anak/murid kita benar-benar ingin menjadi atlet e-sport atau sekedar suka main game. Setiap atlet bola mungkin dimulai dengan suka bermain bola, tapi tidak semua yang suka main bola bisa jadi atlet bola. Dedikasi adalah pembedanya.
  3. Setiap bentuk latihan (apapun) harus sesuaikan dan memperhatikan kemampuan fisik/mental pemainnya. Untuk itu penting memiliki pelatih yang paham batasan-batasan tersebut, memiliki kedewasaan, serta mampu benar-benar menjaga kesehatan fisik dan mental pemainnya.
  4. Setiap game memberikan pengalaman pada pemainnya. Dalam kasus-kasus tertentu pengalaman tersebut bisa berbekas secara mental untuk waktu yang relatif lama (misal  kompetisi yang sangat intens). Untuk itu, orang tua dan guru harus benar-benar paham bagaimana memastikan lingkungan para atlet e-sport benar-benar sehat (mampu menjaga mereka) bukan hanya di aspek kesehatan fisik tapi juga kesehatan mentalnya.
  5. E-sport, seperti halnya semua bentuk professional sport, telah menjadi sebuah industri.Ketika menjadi industri, ada banyak kepentingan di dalamnya. Untuk itu penting sekali kita sebagai orang tua/guru selalu mengingatkan diri kita (juga anak-anak kita yang mulai tertarik e-sport), untuk senantiasa fokus menggali berbagai hal positif yang ada. Berbagai bentuk hadiah uang, liputan, ketenaran adalah konsekuensi dari kesungguhan dan profesionalisme – dan sebaiknya tidak menjadi tujuan utama.
  6. Terlepas apapun, anda dan anak anda adalah yang paling tahu apakah sebuah aktivitas memberikan dampak positif atau negatif. Namun untuk benar-benar mengetahui hal tersebut, butuh komunikasi yang baik. Oleh karena itu, jaga selalu budaya komunikasi yang baik di tengah keluarga. Jangan pernah ragu memberikan masukan pada anak kita, tapi jangan juga lupa untuk sungguh-sungguh mendengarkan mereka.

before e-sport was cool
Kompetisi atau turnamen Keris Tanding card game di Popcon Asia 2017 | Foto: Isa R. Akbar

Bercermin dari potensi dari e-sport, mungkin ada baiknya kita juga mulai menghadirkan bentuk gaming competition lainnya, kompetisi board game Indonesia mungkin bisa jadi opsi menarik. Kompetisi board game Indonesia akan memberikan kesempatan untuk banyak pihak bisa terlibat. Format yang sederhana bisa diduplikasi dimana saja dan akan mendorong tumbuh kembangnya industri game lokal secara signifikan.

Disadari atau tidak, ini adalah tugas kita sebagai orang tua. Untuk saling mengingatkan, mendorong industri, pemerintah, juga media untuk menghadirkan ekosistem game industri yang baik, bervariasi, dan tetap mampu mengangkat berbagai konten dan karya anak negeri. Yang mampu menjadi ruang anak-anak kita berkarya, berprestasi, dan berkontribusi baik untuk Indonesia. Bukan sekedar ekosistem yang jadi lahan bisnis demi eksploitasi keuntungan finansial jangka pendek semata.

You may also like