7 Cara Menggerakkan Bidak Dalam Board Game – Bagian 2 [Bedah Board Game #7]
- Kabar Game
- December 19, 2019
- 380
- 10 minutes read
Dalam sebuah board game, seringkali kita temukan adanya bidak atau pion yang bisa digerakkan oleh pemain. Bidak-bidak ini sesungguhnya memiliki ruang gerak berbeda-beda tergantung dari area permainan yang disajikan. Dua area gerak yang populer antara lain ada Grid Movement dan Point-to-point Movement.
Bidak ternyata juga bisa digerakkan tidak hanya memanfaatkan dadu dan melangkah kan sesuai hasil lemparan dadu. Ulasan tentang perbedaan Grid Movement dan Point-to-point Movement telah dibahas pada sesi Bedah Board Game #7 yang berlangsung pada hari Sabtu lalu (23/11) di PlaySpace by Boardgame.id oleh Isa R. Akbar (perancang The Festivals & Business Craft). Rangkumannya bisa disimak juga melalui artikel berikut: Ruang Gerak Sebuah Bidak – Bagian 1 [Bedah Board Game #7]
Pada bagian kedua ini, akan dijabarkan cara-cara yang bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan bidak dalam sebuah board game. Ada apa saja? Yuk mari di simak.
1. Roll / Spin to Move
Cara ini yang paling umum alias sering ditemui, digunakan juga dalam Monopoly dan Ular Tangga. Pemain cukup melempar dadu dan menjalankan bidaknya sesuai hasil lemparan dadu. Atau untuk kasus The Game of Life yang menggunakan spinner, pemain memutarnya dan melangkah sesuai angka yang ditunjuk setelah putarannya berhenti.
Cara ini memang paling sederhana. Kelemahannya adalah pemain menjadi kurang memiliki kesempatan untuk menentukan pilihan berapa langkah lantaran hasil langkahnya pasrah dari lemparan dadu atau putaran spinner.
Meski demikian, sebenarnya banyak elemen yang bisa memitigasi hasil acak dari dadu agar permainan menjadi lebih strategis, misalnya membayar koin atau sumber daya untuk mengurangi/menjumlah hasil dadu. Atau sesederhana lempar dua dadu dan pemain boleh memilih dadu mana yang akan dipakai agar pemain menjadi punya sedikit kendali atas lemparan dadunya.
2. Pattern Movement
Mekanik ini membuat bidak melangkah sesuai dengan pola gerakan yang sudah ditentukan sebelumnya. Contoh sederhana dari implementasi mekanik ini ada di permainan Catur. Setiap bedak memiliki pola gerakan yang berbeda, pion Kuda hanya bisa bergerak mengikuti huruf L sedangkan pion Benteng hanya bisa lurus dan sebagainya.
Jika ingin memanfaatkan mekanik ini, harus disiapkan beberapa alternatif pola gerakan. Misal lurus/diagonal/atau L seperti pion Kuda. Gerakan ini tidak harus menempel pada pion atau bidak, seperti dalam board game Onitama di mana bidak pemain bisa digerakkan sesuai pola yang tertera pada kartu. Pemain boleh memilih pola gerakan yang tersedia sesuai dengan strateginya masing-masing.
3. Movement Template
Movement template memperjelas kemana arah bidak akan melangkah dan seberapa jauh. Template yang dimaksud adalah menyediakan komponen template yang nanti dipasang di depan sebuah bidak. Bidak tersebut kemudian akan berpindah dari ujung template ke sisi ujung template yang satunya.
Gerakan akan menjadi semakin bervariasi tergantung dari ukuran dan bentuk dari template itu sendiri. Misal ada template melengkung, lengkungan tersebut bisa dibuat dengan sejumlah sudut tertentu ditambah dengan panjang yang juga bisa divariasikan.
Salah satu penggunaan mekanik Movement Template yang paling populer bisa ditemukan dalam board game X-Wing.
4. Measure Movement
Kata “measure” di sini bukan mengada-ada, bidak-bidak dalam board game ini hanya bisa digerakan setelah diukur dan jaraknya valid. Misalnya jarak gerak sebuah tank adalah 3 sentimeter. Untuk menempuh jarak maksimal maka perlu benar-benar diukur menggunakan alat ukur.
Dengan begini, peletakan posisi antara satu bidak dengan yang lain menjadi penting karena jarak kini sangat mempengaruhi. Permainan yang populer menerapkan mekanik ini adalah Warhammer 40.000.
5. Movement Point
Untuk menggerakkan bidak, pemain harus membayarkan sejumlah poin. Biasanya sih poin yang digunakan bukanlah poin kemenangan akan tetapi poin aksi. Poin aksi ini bisa khusus atau general. Khusus maksudnya poin aksi hanya bisa dipakai untuk melangkah. Sedangkan general artinya poin aksi bisa dimanfaatkan untuk aksi lain selain melangkah. Harga poin yang harus dibayarkan pun bisa dibuat beragam tergantung ke mana bidak melangkah
Contoh sederhananya bisa diambil dari board game Flash Point: Fire Rescue, di mana para pemain harus bekerja sama menjadi tim pemadam kebakaran untuk menyelamatkan para korban dari bangungan yang sedang terbakar.
Sebagai pemadam kebakaran tentu pemain akan menggerakan bidaknya ke ruangan yang mungkin sedang dipenuhi oleh kobaran api. Normalnya untuk menggerakkan bidak ke petak kosong pemain harus membayar 1 Poin Aksi, namun jika petak tersebut sedang terbakar pemain bisa memindahkan bidaknya ke sana dengan membayar 2 Poin Aksi.
6. Resource to Move
Hampir mirip dengan movement point, namun dalam kasus ini yang harus dibayarkan pemain bukan poin aksi melainkan sejumlah sumber daya, entah itu uang, kayu, makanan, kartu atau lainnya. Contoh mudahnya adalah kendaraan atau balapan, kendaraan tentu butuh bahan bakar. Untuk menggerakkan bidak kendaraannya, pemain harus membuang bahan bakar.
7. Stack/pool Movement
Jumlah langkah bidak (atau token untuk kebanyakan kasus ini), tergantung dari banyaknya komponen di areanya. Misal, jika di sebuah petak ada tiga bidak, maka bidak pertama yang keluar dari petak tersebut akan bergerak 3 langkah, bidak selanjutnya dua langkah (karena sudah tinggal 2 bidak) dan seterusnya.
Mekanik ini mungkin sudah pernah pembaca temukan dalam Congklak/Dakon.
Semoga bermanfaat, sampai jumpa di sesi Bedah Board Game bulan Januari 2020 ya!