Scot Osterweil: Belajar Hal Baru Lewat Bermain Game

Scot Osterweil: Belajar Hal Baru Lewat Bermain Game

Pada bulan November 2019 lalu telah digelar Game Based Learning Festival 2019 (GBL Fest 2019) di salah satu gedung SBM ITB Bandung. GBL Fest 2019 ini mengundang Scot Osterweil, seorang game designer & creative director of education arcade dari MIT sebagai salah satu pembicara untuk membahas kaitannya bermain dan belajar.

Baca juga: Gibran Rakabuming Raka: Board Game Berikan Kedekatan Emosional Dalam Keluarga

Sebelum memulai sesinya, Scot mengajak para peserta yang berada di Auditorium Nemangkawi SBM ITB untuk bermain tic-tac-toe dengan peserta di sebelahnya. Hanya dalam hitungan kurang dari dua menit, Scot berhasil menyita perhatian peserta dan membuat suasana lebih cair dan sedikit ramai.

Usai bermain, Ia berkata bahwa sesungguhnya kegiatan bermain adalah aktivitas yang dilakukan sukarela dan semua menikmatinya. Buktinya para peserta dengan ikhlas bermain β€œstupid game” karena lebih dari 50 persen permainan ini berujung seri alias tidak ada pemenang.

belajar lewat game
Para peserta seminar GBL Fest 2019 diajak bermain Tic-tac-toe | Foto: Isa R. Akbar/BGID

Dalam sesinya, Scot ingin menekankan bahwa game dan belajar itu sebenarnya hal yang berkaitan dan cenderung tidak terpisahkan. Ia mencontohkan saat manusia pertama memulai bermain golf. Pasti awalnya mukul pun meleset. Setelah dicoba lagi pola terpukul tapi hanya terlempar 10 meter. Dipukul lagi berhasil lebih kencang namun terlempar ke arah yang tidak kita inginkan. Hal ini dilakukan berulang sampai akhirnya cukup mahir.

“Melakukan hal berulang kali dengan sukarela dan menyenangkan, itulah game,” tutur Scot.

Dari contoh golf di atas, Scot menarik benang merah. Game yang baik adalah game yang bisa memberikan feedback atau timbal baik untuk pemainnya. Ketika pemain memukul ke arah yang salah Ia mendapat pelajaran mungkin cara pukulnya seharusnya begini atau begitu, kemudian mencobanya kembali. Setiap pukulan menjadi materi pelajaran untuk si pemain menjadi pegolf yang lebih baik.

Sesi Scot ditutup dengan mengajak para peserta Seminar bermain salah satu game yang Ia kembangkan di MIT. Game ini berjudul Zoombinis dan bisa diaskes lewat platform steam. Game ini pada dasarnya adalah puzzle game. Pemain harus membawa sekelompok makhluk yang berada di bawah ke platform di atasnya.

belajar dari game
Scot Osterweil mengajak peserta seminar bermain Zoombinis | Foto: Isa R. Akbar/BGID

Game ini tidak memberikan petunjuk apapun, game ini tidak memberikan tutorial (kecuali kamu klik simbol β€œ?” untuk bantuan). Pemain benar-benar harus β€œtrial and error” mencoba klik sana-sini untuk melihat apa yang terjadi.

Di situlah proses belajar yang sesungguhnya terjadi. Pemain dari yang tidak tahu sama sekali harus berbuat apa, namun lambat laun mereka mulai mengerti apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Pemain cukup menemukan pola kerja puzzle di setiap levelnya, namun perlu coba ini-coba itu untuk mengetahui si pola tersebut.

Menurut Scot, game bisa memberikan ruang para pemainnya untuk belajar lebih giat. Game memberikan ruang untuk gagal berkali-kali tanpa ada yang memarahi untuk kemudian belajar dari kesalahan dan menjadi lebih baik (dalam hal ini menyelesaikan level).

β€œThe game itself give feedback to the player, so they can be better,” ujar Scot.

Baca juga: Orang Tua Jangan Khawatir! Board Game Aman untuk Dimainkan Anak-Anak

Game apapun bentuknya, mau digital game, mobile game ataupun board game bisa memberikan kesempatan belajar yang lebih seru dan mungkin lebih interaktif dibanding cara belajar yang konvensional di sekolah.

Jadi, tidak semua game itu buruk ya. Asal tahu bagaimana orang tua atau guru menyikapinya, mungkin bisa ditarik sesi diskusi bersama agar anak tidak cuma asyik bermain tapi tetap mendapatkan ilmu baru dari game yang dia mainkan.

Baca juga: Video Ini Ingatkan Orang Tua Untuk Bermain Board Game Bersama Anak

Untuk ayah dan bunda atau bapak/ibu yang ingin mencoba mengajak putra putri atau anak didiknya bermain sambil belajar, coba dimulai dengan mengajak mereka bermain board game Aquatico. Mengapa Aquatico? Permainan ini mengusung tema ragam hayati air dan satwa-satwanya.

Dengan begitu sesuai main, coba aja anak-anak eksplorasi tentang ragam hayati air di Indonesia, bagaimana keadaannya dan bagaimana merawatnya. Bisa jadi anak akan jadi terispirasi dan berkeinginan untuk melestarikannya.

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Orang Tua Wajib Ikut Bermain Board Game Bersama Anak

Nah! Aquatico bisa didapatkan cukup dengan memesannya secara online tanpa ayah/bunda atau bapak/ibu guru harus repot keluar rumah. Mumpung masih ada diskon Rp50.000 untuk setiap pembelian Aquatico hingga tanggal 19 April mendatang. Mau langsung membelinya? Klik saja tautan katalog berikut:

You may also like