Masih Mikir Game itu Negatif? Pahami Dulu Definisinya

Masih Mikir Game itu Negatif? Pahami Dulu Definisinya

Banyak orang mungkin masih berkata game adalah sebuah media untuk bersenang-senang, untuk melepas penat dan pengisi waktu luang semua. Tidak salah sih, tapi jika dihubungkan dengan pendidikan, maka game punya makna yang lain. Yang salah ketika mereka menganggap game sebagai hal yang negatif.

“Bikin kecanduan maksudnya?” atau “Tidak ada gunanya dan hanya buang-buang waktu?” Jelas bukan.

Eko Nugroho, founder Kummara dan Yayasan Ludenara, memaparkan pengertian dari game yang lebih positif saat membuka sesi bertajuk “Dasar-Dasar Game Design”. Sesi tersebut merupakan bagian dari rangkaian “Belajar Seasik Bermain”, webinar dan online workshop yang diselenggarakan oleh Yayasan Ludenara bekerja sama dengan PGRI Smart Learning & Character Center Jawa Timur tanggal 9 Juni lalu.

Berikut ini beberapa definisi apa itu game dari beberapa author yang disampaikan oleh mas Eko agar mindset serta pemahaman para peserta webinar tentang game bukan ke arah negatif:

“Sebuah game adalah aktivitas penyelesaian masalah dengan pendekatan sikap yang riang gembira.”

Jessie Schell, seorang profesor dan penulis buku The Art of Game Design.

Setiap game atau permainan pasti punya tujuan main (game objective) dan aturan main (game rules) yang memberitahu pemain peraturan dengan batasan tertentu untuk menyelesaikan permainan. Biasanya menuju objektif juga tidak mudah kan? Apalagi kalau main board game ada lawan main yang harus dikalahkan. Di situ saatnya memutar otak untuk menyelesaikan segala masalah (tantangan) untuk memenangkan permainan.

“Game adalah sebuah cara pandang untuk melihat sesuatu, apapun”

Clark C. Abt, seorang cendekiawan dan penulis buku Serious Games.

Sangat mudah bagi kita untuk menjadi siapa saja saat bermain. Sewaktu main game bertema polisi, maka pemain menjadi polisi. Dari situ pemain juga dituntut berpikir layaknya sebagai polisi dong, bukan sebagai bajak laut. Lewat bermain game, kita melihat sudut pandang yang berbeda.

“Game adalah upaya sukarela untuk mengatasi hambatan yang tidak perlu”

Bernard Suit, seorang profesor filsafat dan penulis buku The Grasshopper.

Kenapa anak-anak suka susah kalau diminta belajar atau mengerjakan PR tapi sewaktu bertemu game dia langsung memainkannya tanpa disuruh? Itulah kekuatan game. Kalau sudah tau itu kekuatan game, maka jika pendidikan ikut andil di dalamnya, anak juga pasti mau belajar tanpa disuruh. Itulah mengapa mas Eko di sesi sebelumnya menjelaskan tentang 5 langkah bagaimana mengoptimalkan sesi pembelajaran berbasis game.

“Game adalah sistem formal tertutup yang melibatkan pemain dalam konflik terstruktur lalu menyelesaikan hal yang tidak terduga dengan hasil yang tidak seberapa.”

Tracy Fullerton, seorang cendekiawan dan penulis buku Serious Games.

Game terkadang memberi aturan yang ketat menjadikan apa yang dilakukan para pemain tidak tahu ending-nya seperti apa dan pas selesai pun juga apa yang didapat juga mungkin tidak sebanding dengan usahanya saat bermain. Malah, pas dulu main Ular Tangga lalu menang, kita tidak dapat hadiah atau apapun, ya kan?

“Game adalah serangkaian pengambilan keputusan yang menarik”

Sid Meier, seorang pemrogram dan perancang game Civilization.

Pengambilan keputusan alias decision making dalam game adalah hal yang bebas. Pas main UNO misalnya, kartu apa yang mau dimainkan terserah pemain dong, dan tidak ada yang menyalahkan atau menghakimi apapun pilihannya. Itulah sebabnya game menjadi wadah untuk kita bisa melakukan banyak hal, mencoba ini-itu tanpa ada yang nyinyirin.

Semua definisi di atas hanya sebagian dari banyak makna game dengan maksud yang positif jika dilihat dari kacamata yang tepat pula. Mas Eko pun menyimpulkan bahwa game adalah sebuah media untuk memecahkan masalah bahkan ketika masalah tersebut dianggap tidak penting, sebuah media untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda, dan sebagai sebuah laboratorium di mana kita bisa mencoba bereksperimen segala hal.

Kalau game versi mas Eko adalah ruang berkarya, media untuk ekspresikan bangga pada Indonesia, dan bentuk ungkapan syukur sekaligus upaya untuk memberi sedikit manfaat bagi semesta.

Jadi kamu masih berpikir game itu negatif?

You may also like