7 Alternatif Mekanik Menggerakkan Bidak dalam Board Game [Pojok Desain]

7 Alternatif Mekanik Menggerakkan Bidak dalam Board Game [Pojok Desain]

Beberapa board game yang sudah kita kenal sejak kecil, hampir semuanya memiliki komponen pion/bidak. Sebutlah Monopoly, Ular Tangga hingga Ludo, dan semua bidaknya bergerak menurut angka hasil lemparan dadu. Mekanik ini punya istilah keren, namanya “roll and move”. Rupanya selain lempar dadu lalu menggerakkan bidak, ada banyak cara atau mekanik alternatif yang bisa dipakai untuk memerintahkan bidak bergerak.

Berikut ini ada tujuh mekanik dalam board game untuk menggerakkan bidak:

Baca juga: Mengenal Area Gerak Sebuah Bidak [Pojok Desain]

1. Roll / Spin to Move

bidak hanya pasrah dengan dadu
Hasil lemparan dadu yang akan menentukan berapa jumlah langkah

Cara ini yang paling umum alias sering ditemui, digunakan juga dalam Monopoly dan Ular Tangga. Pemain cukup melempar dadu dan menjalankan bidaknya sesuai hasil lemparan dadu. Atau untuk kasus The Game of Life yang menggunakan spinner, pemain memutarnya dan melangkah sesuai angka yang ditunjuk setelah putarannya berhenti.

Cara ini memang paling sederhana. Kelemahannya adalah pemain menjadi kurang memiliki kesempatan untuk menentukan pilihan berapa langkah lantaran hasil langkahnya pasrah dari lemparan dadu atau putaran spinner.

Meski demikian, sebenarnya banyak elemen yang bisa memitigasi hasil acak dari dadu agar permainan menjadi lebih strategis, misalnya membayar koin atau sumber daya untuk mengurangi/menjumlah hasil dadu. Atau sesederhana lempar dua dadu dan pemain boleh memilih dadu mana yang akan dipakai agar pemain menjadi punya sedikit kendali atas lemparan dadunya.

2. Pattern Movement

bidak bergerak sesuai pola
Manfaatkan pola langkah yang ada untuk menyusun stretegi terbaik

Mekanik ini membuat bidak melangkah sesuai dengan pola gerakan yang sudah ditentukan sebelumnya. Contoh sederhana dari implementasi mekanik ini ada di permainan Catur. Setiap bedak memiliki pola gerakan yang berbeda, pion Kuda hanya bisa bergerak mengikuti huruf L sedangkan pion Benteng hanya bisa lurus dan sebagainya.

Jika ingin memanfaatkan mekanik ini, harus disiapkan beberapa alternatif pola gerakan. Misal lurus/diagonal/atau L seperti pion Kuda. Gerakan ini tidak harus menempel pada pion atau bidak, seperti dalam board game Onitama di mana bidak pemain bisa digerakkan sesuai pola yang tertera pada kartu. Pemain boleh memilih pola gerakan yang tersedia sesuai dengan strateginya masing-masing.

3. Movement Template

Hindari rintangan yang ada atau capai tujuan dengan template langkah yang tepat

Movement template memperjelas kemana arah bidak akan melangkah dan seberapa jauh. Template yang dimaksud adalah menyediakan komponen template yang nanti dipasang di depan sebuah bidak. Bidak tersebut kemudian akan berpindah dari ujung template ke sisi ujung template yang satunya.

Gerakan akan menjadi semakin bervariasi tergantung dari ukuran dan bentuk dari template itu sendiri. Misal ada template melengkung, lengkungan tersebut bisa dibuat dengan sejumlah sudut tertentu ditambah dengan panjang yang juga bisa divariasikan.

Salah satu penggunaan mekanik Movement Template yang paling populer bisa ditemukan dalam board game X-Wing.

4. Measure Movement

mengukur jarak bidak
Beda 1 sentimeter saja bisa mengubah permainan

Kata “measure” di sini bukan mengada-ada, bidak-bidak dalam board game ini hanya bisa digerakan setelah diukur dan jaraknya valid. Misalnya jarak gerak sebuah tank adalah 3 sentimeter. Untuk menempuh jarak maksimal maka perlu benar-benar diukur menggunakan alat ukur.

Dengan begini, peletakan posisi antara satu bidak dengan yang lain menjadi penting karena jarak kini sangat mempengaruhi. Permainan yang populer menerapkan mekanik ini adalah Warhammer 40.000.

5. Movement Point

Perhitungkan poin langkah dengan hati-hari

Untuk menggerakkan bidak, pemain harus membayarkan sejumlah poin. Biasanya sih poin yang digunakan bukanlah poin kemenangan akan tetapi poin aksi. Poin aksi ini bisa khusus atau general. Khusus maksudnya poin aksi hanya bisa dipakai untuk melangkah. Sedangkan general artinya poin aksi bisa dimanfaatkan untuk aksi lain selain melangkah. Harga poin yang harus dibayarkan pun bisa dibuat beragam tergantung ke mana bidak melangkah

Contoh sederhananya bisa diambil dari board game Flash Point: Fire Rescue, di mana para pemain harus bekerja sama menjadi tim pemadam kebakaran untuk menyelamatkan para korban dari bangungan yang sedang terbakar.

Sebagai pemadam kebakaran tentu pemain akan menggerakan bidaknya ke ruangan yang mungkin sedang dipenuhi oleh kobaran api. Normalnya untuk menggerakkan bidak ke petak kosong pemain harus membayar 1 Poin Aksi, namun jika petak tersebut sedang terbakar pemain bisa memindahkan bidaknya ke sana dengan membayar 2 Poin Aksi.

6. Resource to Move

Hampir mirip dengan movement point, namun dalam kasus ini yang harus dibayarkan pemain bukan poin aksi melainkan sejumlah sumber daya, entah itu uang, kayu, makanan, kartu atau lainnya. Contoh mudahnya adalah kendaraan atau balapan, kendaraan tentu butuh bahan bakar. Untuk menggerakkan bidak kendaraannya, pemain harus membuang bahan bakar.

Harta bisa didapatkan dengan membayar lima bahan baku (kartu) yang berbeda

7. Stack/pool Movement

Jumlah langkah bidak atau token (yang ditumpuk), tergantung dari banyaknya komponen di petak tersebut. Misal, jika di sebuah petak ada tiga bidak, maka bidak pertama yang keluar dari petak tersebut akan bergerak 3 langkah, bidak selanjutnya dua langkah (karena sudah tinggal 2 bidak) dan seterusnya.

Mekanik ini mungkin sudah pernah pembaca temukan dalam Congklak/Dakon.

Nah! Itu dia beberapa alternatif mekanik untuk menggerakkan bidak. Setiap mekanik di atas tentunya bisa membuat pengalaman bermain yang berbeda. Ada di antara mekanik di atas yang menginspirasimu untuk membuat board game? Yuk coba bikin!

You may also like