Promosikan Candi, Board Game Sutasoma Siap Berkompetisi di Tingkat Asean

Promosikan Candi, Board Game Sutasoma Siap Berkompetisi di Tingkat Asean

Akhir Oktober lalu, PT. Sebangku  berhasil meraih juara tiga dalam kompetisi IdenTIK (Indonesia Enterpreneur TIK) yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam ajang ini,  board game Sutasoma menjadi produk yang diusung pada kategori Digital Content.  Tiga peringkat teratas memiliki kesempatan untuk mewakili Indonesia dan bersaing dengan sepuluh negara lainnya di tingkat ASEAN.

Digital Content.jpeg

PT. Sebangku yang berpartisipasi dalam Kompetisi IdenTIK ini diwakili oleh Rizky M.Kom sebagai Direktur sekaligus Founder Sebangku, Adam dan Irvan dalam pengembangan IT dan Virtual Reality (VR), serta Fikri sebagai illustrator. Antusiasme mereka untuk mengikuti lomba didasari oleh semangat untuk membuka jaringan kerjasama dan memperkenalkan board game Indonesia di kancah Internasional.

Kegiatan kompetisi dilakukan secara virtual mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung. Kompetisi IdenTIK dibuka dari tanggal 10 Februari 2020 – 6 Oktober 2020. Pemenang dari setiap kategori kemudian diumumkan pada tanggal 28 Oktober 2020 bertepatan pada Hari Sumpah Pemuda.

Pihak penyelenggara memilih 30 karya terbaik. Tiga peringkat teratas dari setiap kategori berhak maju mewakili Indonesia untuk berkompetisi di ajang ASEAN ICT Awards (AICTA) 2020. Dalam wawancara bersama Direktur Sebangku, Rizky M.Kom menjelaskan bahwa produk board game Sutasoma bertujuan sebagai media promosi candi di Indonesia.

Target pasarnya merupakan dinas/instansi yang terkait dengan pariwisata dan kebudayaan serta maskapai penerbangan. Board game Sutasoma adalah media promosi candi berupa permainan analog yang dilengkapi dengan teknologi AR dan VR. Di dalamnya terdapat materi tentang candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko.

Rizky dengan Sutasoma

Selain itu, kisah Roro Jonggrang dan Ramayana juga disematkan dalam board game ini. “Harapannya dengan adanya game ini Indonesia dapat meningkatkan jumlah wisatawan nasional dan internasional” terang Rizky.

Board game Sutasoma memiliki tiga keunggulan utama yaitu:

  1. Board game dengan mekanik yang sederhana dan menyenangkan.
  2. Dipadukan dengan teknologi AR dan VR yang memperkaya interaksi pemain.
  3. Proses development yang scalable.

Rizky berpesan untuk seluruh pemuda-pemudi di Indonesia agar terus berkarya, karena tidak ada sesuatu yang tiba-tiba besar, bahkan perusahaan yang besar dulu pernah menjadi kecil atau justru mulai dari kecil.  Semua berawal dari ide. “Ayo kita berkarya bareng, kita gedein Indonesia bersama-sama ” tukasnya.

Baca juga: Cara Main Board Game Sutasoma: The Temple of Yogyakarta

Board game Sutasoma kini bisa didapatkan di Galeri Boardgame ID seharga Rp100.000 melalui Shopee ataupun Tokopedia.

You may also like