Riset & Main! Penemu Tabel Periodik Terispirasi dari Kartu Solitaire
- Pendidikan
- January 21, 2021
- 1632
- 9 minutes read
Bagi para pelajar kalau bicara tentang mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, khususnya lagi kimia, pasti ada ketemu dengan tabel periodik. Di saat itulah terjadi moment di mana murid-murid pusing mencerna sebuah nama-nama unsur. Belum lagi kalau diminta menghafalkannya. Unsur pada tabel tersebut tidak disusun secara sembarangan, melainkan melalui riset mendalam dan tentunya bermain.
Para ilmuan sesungguhnya sudah menemukan dan mengidentifikasi beberapa elemen dari pertangan tahun 1700-an. Kala itu baru ditemukan zat yang hanya terdiri dari satu jenis atom. Namun seabad kemudian, mereka masih menggunakan berbagai simbol dan akronim untuk mewakili material yang berbeda, hanya saja tidak ada penggolongan yang umum.
Barulah pada 1869, seorang kimiawan asal Rusia bernama Dmitri Mendeleev menjadi terkenal dengan daftar diagram tabel unsur-unsur yang telah ditemukan dan diketahui. Daftar tersebut menjadi bumbu dasar disusunnya tabel periodik yang berisi nama-nama unsur dengan penggolongannya.
Baca juga: Sejarah Kartu Tarot, Dulunya Buat Main Bukan Buat Ramal
Terinspirasi dari bermain kartu Solitaire
Kalau di zaman sebelum teknologi dan internet secanggih sekarang, kartu Solitaire menjadi permainan yang cukup populer dikalangan PNS selain Zuma, tapi jauh sebelum itu rupanya Mendeleev berhasil merumuskan pola tertentu dari 63 unsur yang diketahui pada masa itu dari bermain kartu Solitaire.
Solitaire dimainkan dengan mengurutkan kartu berdasarkan suit dan angka secara vertikal. Dalam studinya tentang unsur kimia, Mendeleev membuat satu set kartu, satu untuk masing-masing dari 63 elemen. Tidak hanya kode unsur, di kartu buatannya Mendeleev juga menulis massa atom dan sifat setiap elemen.
Pertanyaannya, harus dari mana Ia mulai menyusun, dan disusun berdasarkan apa? Hingga kemanapun Ia pergi, Medeleev selalu membawa kartunya, memperlajarinya dan mencoba-coba sususan tertentu.
Dapat ilham dari mimpi
Saking penasarannya dengan kartu unsurnya, Mendeleev pun kelelahan setelah tiga hari penuh mengotak atik susunan kartu dan tertidur. Ketika terbangun Ia mengaku mendapat petunjuk dari mimpinya bahwa Ia melihat tabel di mana semua elemen berada pada tempatnya. Saat tersadar Ia langsung mengambil secarik kertas dan mencorat coret petunjuk yang didapatkan dari mimpinya (Strathern, 2000).
Saat menyusun kartu-kartu data atom ini, Mendeleev menemukan apa yang disebut Hukum Periodik. Ketika Mendeleev mengatur unsur-unsur dalam urutan peningkatan massa atom, sifat-sifat tersebut diulang. Karena sifat-sifatnya yang berulang secara teratur, atau secara berkala (periodic), pada bagannya, sistem itu kini dikenal sebagai tabel periodik.
Dalam merancang tabelnya, Mendeleev tidak sepenuhnya menyesuaikan dengan urutan massa atom. Dia bahkan menukar beberapa elemen. (Sekarang kita tahu bahwa unsur-unsur dalam tabel periodik tidak semuanya berada dalam urutan massa atom, melainkan nomor aton). Meskipun ia tidak menyadarinya, Mendeleev sebenarnya telah menempatkan unsur-unsur dalam urutan peningkatan “nomor atom,” sebuah bilangan yang mewakili jumlah muatan positif proton dalam atom (juga jumlah elektron bermuatan negatif yang mengorbit atom).
Prediksinya tepat
Menariknya, saat mulai terlihat susunan yang benar Mendeleev menggunakan pola yang ada untuk memprediksi elemen yang semestinya ada namun belum ditemukan pada saat itu. Maka Ia meninggalkan ruang kosong dan menggunakan objek “kosong” sebagai pengganti sementara untuk menandai elemen yang belum diketahuinya.
Dengan keterbatasan informasi saat itu, Ia mengisi objek kosong tersebut dengan elemen berdasarkan karakteristik yang serupa sesuai pola yang sudah terbentuk misalnya dari massa atom, nomor atom atau lainnya. Ketika itu Ia menamai objek kosong dengan awalan Eka yang berarti “pertama” dalam bahasa sansekerta. Contohnya, Ia menamai “eka-akumunium” untuk elemen yang menurutnya tepat berada di bawah alumunium. Seiring jalannya waktu, penemuan unsur baru pun tepat berada pada objek kosong sesuai prediksinya dan ternyata setelah diidentifikasi yang tadinya eka-alumunium ternyta adalah Galium.
Begitu juga dengan temuan-temuan berikutnya bahkan setelah 15 tahun sejak adanya tabel periodik ada beberapa temuan unsur baru. Temuan tersebut ternyata sesuai dengan prediksi dan karakteristik dasar yang telah dicatat Mendeleev. Akurasi dari prediksi tersebut menyebabkan tabel periodik dipakai hingga saat ini.
Board game tentang tabel periodik
Siapa sangka, ternyata ada lho board game yang mengambil tabel periodik sebagai tema utamanya. Judulnya Periodic: A Game of The Elements yang diterbitkan oleh Genius Games. Board game ini dirancang mengambil beberapa prinsip paling mendasar dalam kimia yang dapat diturunkan dari struktur dan fungsi tabel periodik.
Pemain bermanuver melintasi tabel periodik untuk mengumpulkan elemen untuk mendapatkan poin dari Kartu Misi, dan mendarat di grup elemen untuk poin tambahan. Pemain membayar energi untuk menggunakan beberapa tren periodik untuk bergerak melintasi tabel, atau memilih cukup pilih satu tren dan pemain boleh mengambil semua energi yang dibayarkan untuk tren tersebut.
Baca juga: Dampak eSports Bagi Anak, Orang Tua dan Guru Perlu Pahami
Temukan juga puluhan board game karya anak bangsa yang tidak kalah seru di Galeri Boardgame Id. Bisa langsung dipesan juga melaluiĀ TokopediaĀ atauĀ Shopee.