Brotherhood of Venice, Menilik Isi Assassin’s Creed Versi Analog

Brotherhood of Venice, Menilik Isi Assassin’s Creed Versi Analog

Buat para gamers, judul game Assassin’s Creed tentu tidak asing lagi di telinga mereka. Hingga kini, game yang dikembankan dan terbitkan oleh Ubisoft telah menelurkan lebih dari 10 seri dari Assassin’s Creed (2007) hingga yang paling baru Assassin’s Creed: Valhalla (2020). Tapi tahukah kamu? Selain dibuat sebagai video game, Assassin’s Creed (AC) juga diimplementasikan menjadi film, novel, komik hingga board game lho! Judulnya Assassin’s Creed: Brotherhood of Venice.

Baca juga: Segera Hadir! Camel Up: Off Season, Tak Lagi Soal Balapan Unta

1. Bukan permainan kompetitif

Adalah board game petualangan dengan miniatur yang mengadaptasi AC menjadi permainan yang seru berjeneis kooperatif. Brotherhood of Venice dapat dimainkan satu sampai empat pemain. Artinya, jika bermain dengan dua pemain atau lebih semua pemain bukanlah saling berkompetisi melainkan harus saling membantu dan bekerja sama.

2. Ratusan miniatur

Sudah disebutkan di awal kalau Assassin’s Creed: Brotherhood of Venice adalah board game dengan miniatur. Menariknya, permainan ini tidak hanya menyediakan puluhan miniatur tapi ada ratusan miniatur lho! Tepatnya ada 143 miniatur di core set dan lebih dari 200 miniatur di dalam master set.

Assassin's Creed Brotherhood of Venice miniatur

3. Berlatar di tahun 1509

Setting permainan board game ini mencakup beberapa bulan pada tahun 1509 di mana para pemain memerankan memainkan tim kecil yang bertanggung jawab untuk mengembangkan Markas Besar Persaudaraan Assassins di Venesia, setelah Ezio Auditore mengalahkan Cesare Borgia dan sekutunya. Dengan kata lain peristiwa yang diambil ada di antara Assassin’s Creed: Brotherhood and Assassin’s Creed: Revelations.

4. Raup Rp16 Miliar

Proyek Assassin’s Creed: Brotherhood of Venice diusung oleh Triton Noir, pengembang board game asal Kanada. Mereka memilih Kickstarter sebagai platform untuk menggalang dana pada kuartal keempat tahun 2018. Memanfaatkan nama besar AC, proyek tersebut berhasil menarik 6.732 pendana dari manca negara dan jumlah dana yang terkumpul mencapai Rp16 Miliar.

Para gamers yang kepingin mendapatkannya namun dua tahun lalu tidak sempat mendanainya di Kickstarter harus bersabar. Karena belum ada kabar lebih lanjut bagaimana cara mendapatkan permainan ini lagi, mungkin menunggu toko-toko board game mendapat jatah dan semoga ada toko board game di Indonesia yang mengambil stoknya untuk dijual.

Sebagai gambaran, pada waktu kampanye di Kickstarter berlangsung, satu core set dibandrol seharga Rp1,7 Juta. Sebab ada tambahan pajak dan biaya pengiriman ketika masuk ke toko board game di Indonesia harganya bisa sampai 2,5 Juta Rupiah. Kalau untuk master set sendiri mungkin bisa sekitar 5 Juta Rupiah.

5. Banyak kejutan

Di setiap awal memulai memory (misi), para pemain akan diminta untuk membuka amplop tertentu. Amplop ini berisikan kartu tambahan dan peristiwa baru yang akan muncul. Kadang memunculkan juga penjaga baru, boss dan kejutan lainnya. Dalam core set terdapat 30 amplop, bisa jadi di dalam set ekspansi akan memberikan amplop tambahan yang berisi lebih banyak kejutan.

Tidak hanya dari amplop, kejutan juga bisa didapatkan dari beberapa box kecil yang kalau dibuka isinya menyertakan lima miniatur rahasia.

6. Bongkar muatan 21 Kg

Awalnya Triton Noir menjanjikan produk akan dikirimkan pada pertengahan 2020, apa daya karena pandemi yang menyerang secara global beberapa jadwal termasuk produksi menjadi tertunda. Alhasil tahun 2021 ini mereka baru benar-benar menyelesaikan produksi masal dan sedang dijadwalkan untuk pengiriman.

Sementara mereka mendata ulang alamat para pendana, satu dus master set telah tiba di markas Triton Noir. Dalam video berdurasi 21 menit, mereka membongkar isi alias unboxing Assassin’s Creed: Brotherhood of Venice edisi Master set yang mereka terima langsung dari manufaktur. Bagi yang penasaran apa saja isi Master set seberat 21 Kg, simak langsung videonya berikut ini:

You may also like