Stonemaier Games Bocorkan Gameplay “Legacy Game” Terbaru Mereka

Pasti pembaca sudah tidak asing lagi mendengar judul-judul seperti Scythe, Vituculture, atau Euphoria. Semua judul tersebut adalah board game terbitan publisher asal Amerika, Stonemaier Games. Setiap judul yang mereka terbitkan selalu membuat para board gamer penasaran dan dengan seksama menanti perkembangannya.

Setelah sukses besar dengan Scythe yang mereka luncurkan melalui situs galang dana kickstarter, Stonemaier Games mengumumkan akan segera menelurkan game mereka yang baru berjudul Charterstone tahun ini. Publisher yang didirikan oleh Alan Stone & Jamey Stagmaier ini juga membocorkan gambaran tentang apa yang ditawarkan dalam board game yang katanya juga menganut sistem legacy.

Charterstone penggunakan pembelajaran terprogram. Maksudnya, tidak akan ada rulebook, cara bermain akan dijelaskan melalui intruksi yang terdapat pada 75 peti yang akan dibuka satu persatu sejalannya dengan perkembangan permainan. Berlatar campuran antara fantasi di abad pertengahan, pemain akan membangun desa yang lama-lama akan menjadi besar.

Game ini juga memberikan fitur berupa cerita yang bercabang. Setiap keputusan pemain akan menggiring ke cabang mana cerita akan berkembang. Setiap cerita akan dipandu dengan narasi yang akan mengiring perubahan jangka panjang pada permainan.  Akan ada 12 kampanye atau skenario yang menganut sistem legacy, apa yang terjadi di skenario satu akan mempengaruhi skenario-skenario selanjutnya. Durasi untuk satu skenario memakan waktu kurang lebih satu jam. Pemain juga ditawarkan bentuk permainan menggunakan mekanik worker placement yang unik.

Charterstone tidak akan diluncurkan melalui kickstarter seperti game-game pendahulunya. Stonemaier Games memutuskan untuk langsung menjualnya ke distributor yang mana akan diteruskan ke retailer baru ke tangan pembeli. Berisi lebih dari 350 kartu, 230 token kayu, dan 36 koin metal, Charterstone nantinya bisa didapatkan dengan harga $70 (Rp 910.000) dan bisa dimainkan untuk 1-6 pemain.