Road To Essen, 10 Deretan Board Game Indonesia Yang Akan Tampil Di SPIEL’17 [Bagian 3]

Road To Essen, 10 Deretan Board Game Indonesia Yang Akan Tampil Di SPIEL’17 [Bagian 3]

Indonesia kembali hadir ke SPIEL di bawah naungan Asosiasi Pegiat Board Game Indonesia (APIBGI) yang akan diwakili oleh Manikmaya Games dan Homimpa Games. Tiga tahun lalu Indonesia hanya membawa 4 judul board game, kali ini keadaannya jauh berbeda. Ada 10 judul board game karya anak bangsa yang akan diterbangkan ke Jerman.

Lewat lima seri artikel Road to Essen, Boardgame.id akan mencoba mengupas tuntas ke-10 judul board game Indonesia yang akan dibawa ke SPIEL’17. Pada bagian 1 ada The Festivals dan juga Aquatico, bagian 2 ada Mahardika dan Perahu Buru-buru dari Manikmaya Games. Roket Raket dan juga Buto Ijo & Timun Mas akan menjadi bahasan pada bagian tiga kali ini.

5. Roket Raket

Adalah sebuah permainan kartu tentang olahraga badminton. Awalnya, Roket Raket diterbitkan secara mandiri oleh teman-teman dari Surabaya. Game ini lahir dari jerih payah Dio Al Sabah, Kamal Ikmal dan juga Ara Kurniawan dari Narma Creative Studio.

Roket Raket tampil perdana pada acara IN.GAME yang digelar bulan April 2016 dan kembali muncul dalam pameran SUBOGAMA Oktober tahun lalu. Saat itu Roket Raket sudah bisa dibeli dengan harga Rp 120.000 dan cepat mendapat banyak peminat. Para pengunjung juga merespon baik, termasuk dari Manikmaya Games.

Ada logo Manikmaya Games, pada sampul depan terbaru dari Roket Raket. Nampaknya jelas, Manikmaya Games memiliki ketertarikan dengan permainan yang bisa dimainkan dalam mode pertandingan tunggal (1vs1) atau ganda (2vs2).

Roket Raket versi Manikmaya Games | Gambar: Manikmaya Games

Cara bermainnya sendiri sangat sederhana. Pemain dibekali dengan sebuah dek dan mengambil tiga kartu. Setiap kartu memiliki dua simbol, shuttlecock dan raket. Salah seorang pemain bisa mengeluarkan kartu sebagai service. Lawan harus membalas mengeluarkan kartu dengan simbol raket yang sesuai dengan arah datangnya shuttlecock.

Permainan terus berlanjut hingga salah satu pemain tidak bisa menerima atau membalas shuttlecock yang dikirim oleh lawan. Roket Raket versi Manikmaya sedikit berbeda, pemain harus bisa memimpin dengan selisih dua poin. Sedangkan versi lama, pemain mencoba mendapatkan 7 poin lebih dulu.

6. Buto Ijo & Timun Mas

Mungkin kamu pernah mendengar cerita dongeng tentang Timun Mas, seorang anak perempuan yang terlahir dari sebuah timun. Ya! Diceritakan ada seorang janda yang menginginkan seorang anak, lalu muncullah raksasa yang memberikan janda tua itu biji timun. Setelah ditanam, timun tersebut menghasilkan satu timun istimewa yang ternyata berisi bayi perempuan setelah dibuka.

Sebelum memberikan biji timun tadi, raksasa memberi syarat kepada janda tua untuk mengembalikan anak yang akan diberinya setelah ia dewasa. Benar saja, setelah Timun Mas dewasa raksasa kembali muncul dan singkat cerita ia mengejar Timun Mas.

Aksi kejar-kejaran dalam dongeng Timun Mas jadi sebuah board game | Gambar: Manikmaya Games

Adegan kejar-kejaran inilah yang menjadi ide utama dari permainan Buto Ijo dan Timun Mas. Seorang pemain akan mengendalikan Buto Ijo, sedangkan dua sampai empat pemain lainnya akan membantu Timun Mas lari dari kejaran si Buto.

Dimainkan selama 7 putaran, Buto Ijo memenangkan permainan bila berhasil menangkap Timun Mas empat kali, jika gagal semua pemain yang membantu Timun Mas yang menang. Permainan ini ditargetkan untuk bisa dimainkan untuk anak usia 7 tahun ke atas.

Buto Ijo & Timun Mas ini akan dijadikan Manikmaya sebagai seri dongeng board game Indonesia layaknya Tale & Games milik IELLO.

[Bagian 1 – The Festivals dan Aquatico]
[Bagian 2 – Mahardika dan Perahu Buru-Buru]
[Bagian 4 – Acaraki dan The Art of Batik]

You may also like