Profil 24 Board Game Indonesia Yang Siap Dipamerkan Di Jerman [Bagian 4]

Profil 24 Board Game Indonesia Yang Siap Dipamerkan Di Jerman [Bagian 4]

Oktober mendatang, kontingen Indonesia kembali berpartisipasi dalam SPIEL 2018, pameran board game paling bergengsi di Essen Jerman. Keikutsertaan Indonesia kali ini mendapat dukungan penuh dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) dan Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia (APIBGI).

Sebanyak 24 board game Indonesia telah lolos seleksi dan siap dipamerkan dalam booth Archipelageek dari kontingaen Indonesia. Berikut ini, Boardgame.id akan menyajikan seri keempat dari 12 seri artikel yang akan menjelaskan profil board game-board game karya anak bangsa yang terpilih mewakili Indonesia di Essen SPIEL 2018.

7. Waroong Wars (2nd Edition)

Tahun 2015 lalu, sebuah kompetisi bertajuk Board Game Challenge berlangsung di lima kota, salah satunya Surabaya. Di akhir kompetisi, keluarlah board game berjudul Waroong Wars asal Surabaya sebagai jawara. Game ini cepat mendapatkan penggemar lantaran tema yang diangkat berupa kuliner.

Perubahan yang sangat nampak bisa dilihat dari ilustrasinya | Foto: Isa Akbar

Kuliner yang diangkat berupa makanan khas Surabaya seperti Lontong Balap, Rawon, Sate Klopo dan masih banyak lagi. Ceritanya pemain menjadi pemilik warung dan harus bersaing dengan warung lain untuk mendapatkan pelanggan dengan memasak makan-makanan di atas.

Pertama rilis, Waroong Wars diterbitkan di bawah penerbit Kompas dan pernah menjadi suvenir resmi Kementrian Pariwisata. Tiga tahun berselang, Waroong Wars hadir kembali dengan wajah baru dan sedikit modifikasi di cara main. Table Toys, sebuah board game library di Kota Surabaya kini merambah menjadi penerbit dengan Waroong Wars edisi kedua ini sebagai salah satu lini produksi pertamanya.

8. Smong

Ada pernah mendengar cerita bagaimana banyak penduduk di pulau Simeulue yang selamat dari bencana tsunami yang menimpa Aceh tahun 2004? Setelah ditelusuri, masyarakat di sana rupanya mempercayai sebuah cerita rakyat bertajuk “Linon dan Smong” atau gempa dan tsunami.

Versi prototipe dari Smong | Foto: Manikmaya Games

Hikayat tersebut menceritakan akan ada naga air besar yang akan menyerang jika gelombang besar naik ke darat dari laut. Para penduduk kemudian melarikan diri ke dataran yang lebih tinggi untuk berlindung. Cerita ini turun-temurun disampaikan sedari kecil. Sehingga tanpa sadar, saat penduduk melihat gelombang air laut pasang mereka akan segera berlari ke gunung.

Berdasar cerita di atas, Manikmaya Games kemudian menerjemahkannya menjadi sebuah board game berjudul Smong. Pemain akan menjadi kura-kura yang berusaha menyelamatkan diri dari naga air ke arah gunung sampai bala bantuan dari Nabang, sang penunggang ikan paus, datang. Begitu nabang datang pemain akan membantu mendorong mundur sang naga. Permainan ini akan menguji tingkat keberanian atau nyali pemain.

Baca juga: Profil 24 board game Indonesia lainnya

You may also like