Profil 24 Board Game Indonesia Yang Siap Dipamerkan Di Jerman [Bagian 5]
- Kabar GameSPIEL 2018
- September 21, 2018
- 329
- 4 minutes read
Oktober mendatang, kontingen Indonesia kembali berpartisipasi dalam SPIEL 2018, pameran board game paling bergengsi di Essen Jerman. Keikutsertaan Indonesia kali ini mendapat dukungan penuh dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) dan Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia (APIBGI).
Sebanyak 24 board game Indonesia telah lolos seleksi dan siap dipamerkan dalam booth Archipelageek dari kontingaen Indonesia. Berikut ini, Boardgame.id akan menyajikan seri kelima
dari 12 seri artikel yang akan menjelaskan profil board game-board game karya anak bangsa yang terpilih mewakili Indonesia di Essen SPIEL 2018.
9. Ibnu Batutah
Ibnu Batutah adalah seorang cendikiawan muslim yang pernah berkelana ke berbagai tempat di dunia pada abad pertengahan. Perjalanan ini ia lakukan selama 30 tahun dan semua jejak dan kisahnya ia tuliskan dalam buku berjudul Rihla.
Dalam game ini, pemain adalah muda-mudi yang baru pertama kali membaca buku tersebut setelah berabad-abad hilang. Semangat muda yang masih menggebu-gebu membuat mereka menjadikan kesempatan ini sebagai kompetisi. Barang siapa yang berhasil menyelesaikan misi dan menilik kembali jejak Ibnu Batutah berkesempatan menjadi pemenang.
Berbagai benua, negara dan kota yang ditransformasi dalam papan permainan utama dapat dikunjungi pemain. Game ini akan diterbitkan oleh Maen Main dan ditujukan untuk keluarga. Dapat dimainkan untuk 3-4 pemain. Orang tua bisa sambil melihat kembali buku sejarah dan menceritakannya kepada anggota keluarganya tentang misi dan daerah yang didasarkan perjalanan Ibnu Batutah.
10. Acaraki: The Java Herbalist
Pada zaman Majapahit berabad-abad lalu, pastinya belum ada obat-obatan berbahan kimia untuk penyembuhan penyakit. Alhasil, para tabib atau dokter mencari bahan alami sebagai resep obat. Pada zaman itu pula muncul istilah Acaraki, seseorang yang ahli pengobatan yang mengandalkan tumbuhan herbal khusus untuk obat.
Permainan ini mengajak pemain menjadi seorang acaraki yang akan berkeliling desa di Majapahit untuk menyembuhkan penduduk yang tengah sakit. Berbagai penyakit seperti batuk, flu, encok dan penyakit lainnya bisa disembuhkan apabila pemain telah mengumpulkan bahan-bahan herbal yang tepat.
Uniknya, pemain bisa meminta bayaran kepada pasien yang disembuhkan atas jasanya. Atau, memilih mengobati tanpa pamrih. Terkadang keikhlasan akan berbuah menjadi berkah di lain kesempatan. Diterbitkan oleh Hompimpa Games, permainan ini dapat dimainkan mulai dari dua sampai empat pemain.
Baca juga: Profil 24 board game Indonesia lainnya