Pikoko: Pesona Burung Merak yang Penuh Trik [Review]

Pikoko: Pesona Burung Merak yang Penuh Trik [Review]

  • Opini
  • December 27, 2018
  • 368
  • 14 minutes read

Bagi manusia, memikat lawan jenis bisa lakukan dengan banyak cara. Bisa dengan mentraktir makan, bayarin nonton, membelikan barang atau cukup dengan merapikan diri dan mengubah gaya/penampilan.

Sayangnya, untuk seekor burung merak jantan, satu-satunya cara untuk memikat hati burung merak betina adalah dengan memamerkan keindahan bulu-bulu ekornya. Kamu bisa melihat burung merak di kebun binatang terdekat.

Tenang, artikel kali ini tidak akan membahas merak sungguhan. Penerbit board game asal Latvia, Brain Games, menerbitkan sebuah board game yang mengambil burung merak sebagai daya tarik utama.

Baca juga: Doodle Rush: Tebak Menebak Gambar Semrawut yang Seru [Review]

Dalam wawancaranya bersama Boardgame.id, publisher yang sukses dengan ICECOOL dan Doodle Rush ini pun mengaku terkejut Pikoko ternyata diterima baik di pasaran dan menuai banyak respon positif dari para penggemar board game dunia.

Box dan replika burung merak

Baca juga: Penerbit-Penerbit Board Game Dunia Bercerita Tentang Judul-Judul Andalan Mereka Di SPIEL 2018

Nah! Kali ini, Boardgame.id akan mengulas seperti apa Pikoko, bagaimana cara bermainnya dan di mana letak keseruannya. Check it out!

Pikoko | 3-5 pemain | 30 menit | 8 tahun ke atas

GAMEPLAY OVERVIEW

Disclaimer: penulis kesulitan dalam menemukan padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia untuk mengartikan mekanik “Trick-Taking” dan cara kerjanya. Oleh karena itu istilah yang berhubungan dengan mekanik ini akan tetap menggunakan bahasa Inggris.

Pemain berusaha mencetak skor paling banyak yang diakumulasikan setelah tiga putaran dengan cara menebak berapa kali pemain lain (dan/atau dirinya sendiri) memenangkan sebuah Trick.

Setiap putaran dimulai dengan semua pemain menerima 8 kartu dan menyimpannya ke dalam card holder yang menyerupai burung merak. Menariknya, selama permainan pemain tidak bisa melihat angka pada kartunya sendiri (seperti Hanabi).

Jumlah bid token dari pemain lain menjadi satu-satunya informasi untuk menebak kira-kira angka kartu yang dimiliki nilai kecil atau besar.

AKSI & MEKANIK

Ada dua mekanik utama dalam game ini, taruhan (betting) dan trick-taking. Betting menjadi momen paling krusial. Di sini pemain berusaha menebak (dengan memberikan betting token) berapa kali pemain lain dengan melihat kartu-kartu mereka dan kartu yang menjadi Trump pada putaran tersebut. Dengan kata lain, ada juga unsur deduksi dalam game ini.

Setelah melewati fase taruhan, inti dari permainan ini pun dimulai. Karena pemain tidak bisa melihat kartunya sendiri, giliran dimainkan dengan cara pemain memainkan kartu milik pemain di sebelah kirinya untuk mengawali Trick.

Lalu pemain berikutnya memainkan kartu di sebelah kirinya yang HARUS sewarna dengan kartu Trick (jika ada). Begitu seterusnya sampai semua pemain sudah ada kartu yang dimainkan di depannya. Pemain dengan kartu nilai terbesar yang sesuai dengan warna kartu Trick atau warna Trump akan memenangkan Trick tersebut.

Di akhir putaran, pemain akan mendapat dua poin untuk setiap betting token miliknya yang berjumlah sama dengan kartu Trick yang telah dimenangkan oleh pemain yang bersangkutan. Satu poin untuk yang tebakannya meleset dengan selisih satu.

KOMPONEN & VISUAL

Kualitas komponen untuk game-game terbitan Brain Games sepertinya tidak perlu dipertanyakan lagi. Lihat saja komponen ICECOOL yang keren. Begitu pula dengan Pikoko ini.

Terdapat card holder yang menyerupai replika burung merak yang. Terbuat dari plastik yang cukup tebal sehingga enak dipegang dan bisa dibongkar pasang. Meskipun belum pernah terjadi namun kamu perlu hati-hati untuk tidak membantingnya atau jatuh dari tempat yang cukup tinggi, sepertinya akan bisa patah atau pecah.

Usaha mereka untuk membuat kartu-kartu Trick yang didesain sedemikian rupa seperti bulu merak patut diacungi jempol. Saat kartu-kartu ini terpasang di card holder nampaklah burung merak yang tengah mengembangkan bulu-bulu indahnya.

Visual pada muka kartu juga tidak aneh-aneh, tetap fokus untuk menjadi bulu-bulu indah yang terbagi menjadi lima warna. Ada juga kartu yang memiliki tiga warna.

Terdapat juga betting token dari cardboard, ukurannya bisa dibilang cukup kecil. Hati-hati, rawan hilang! Sisanya, Brain Games bekerja bagus untuk memproduksi game ini.

REPLAYABILITY

Setelah tiga kali mencoba dengan grup dan jumlah pemain yang berbeda. Pikoko masih tidak membosankan. Salah satu alasannya karena fase betting cukup seru dan selalu berubah mengikuti kartu yang didapat.

Jika menang Trick sekali lagi, pemain biru dan ungu akan mendapatkan dua poin

Buta kartu sendiri juga menjadi faktor pendukung lainnya yang menjadikan game ini selalu asyik dimainkan berulang kali. Menjadi sebuah tantangan kan, bagaimana cara memenangkan permainan tanpa melihat kartu sendiri?

FINAL THOUGHT

Isa R. Akbar

Game ini tidak hanya menawan dari segi komponen, kualitas gameplay-nya pun oke. Mendeduksi kartu lawan untuk menentukan jumlah betting sangat mendebarkan.

Apalagi bisa saling menghasut atau membujuk pemain lawan unutk mencapai tujuan yang sama. Dan yang paling menyenangkan dan memuaskan adalah saat bisa menebak dengan benar antara jumlah betting dan jumlah kartu Trick yang dimenangkan ditambah dengan confidence card. Ultimate pleasure!

Confidence card, +3 poin jika tepat/-1 poin kalau salah

Aughya Shandriasti

Trick-taking mungkin adalah salah satu mekanik yang tidak terlalu populer di Indonesia dan jarang saya mainkan. Tapi Pikoko bisa jadi satu gateway menarik untuk berkenalan dengan trick-taking.

Walaupun dikombinasikan dengan bidding, tidak butuh waktu lama untuk paham cara bermainnya dan langsung dibuat pusing karena realita berbeda dengan ekspektasi bidding yang diharapkan. Komponennya indah, baik dari segi visual maupun produksi, membuat pengalaman bermain jadi semakin nagih!

Burung merak ala Pikoko

Vicky Belladino

Jujur belakangan saya sering kecewa dengan iterasi trick taking modern. Karena terbiasa dengan fast paced trick taking, saya kurang suka jika infusi mekanik baru membuat alur gameplaynya tersendat. Namun secara mengejutkan, Pikoko adalah salah satu yang cukup berhasil mengatas ini.

Sifat gameplay yang taktis memang menggeret pace-nya menjadi agak lambat. Namun dinamika yang dihasilkan amat menarik : dari kombinasi ini, kira-kira berapa kali dia akan menang trick? mana kartu terbaik untuk memastikan winning tricknya sesuai (atau setidaknya mendekati) dengan prediksi kita? Aaah, sangat enjoyable.


Akhir kata Tim Boardgame.id mengucapkan terima kasih kepada Brain Games yang telah memberikan review copy Pikoko.

You may also like