Greedy Kingdoms : Saat Kita Diperbolehkan Tamak [Review]
- Opini
- January 22, 2019
- 399
- 12 minutes read
Lebih dari lima tahun yang lalu, Alderac Entertainment Group (AEG) sebagai publisher kenamaan negeri paman sam meluncurkan sebuah lini gim bernama Big In Japan. Dalam lini tersebut, mereka membawa judul-judul populer dari Jepang kemudian membawanya ke pasar internasional.
Tahun 2018 kemarin, salah satu judul yang kembali ditelurkan dari lini ini merupakan hasil implementasi ulang dari gubahan Hayato Kisaragi berjudul Greedy Kingdoms (2018). Melalui gim yang pertama diterbitkan pada 2009 ini, Hayato mengajak kita memerintah kerajaan dan menjadikannya berjaya. Menariknya, iterasi terbaru ini melibatkan tangan dingin Bruno Faidutti (Citadels) sebagai co-designer! Penasaran?
GAMEPLAY OVERVIEW
Greedy kingdoms dimainkan dalam giliran, di mana pemain saling bertukar peran untuk menyerang dan bertahan. Sang penyerang harus memilih tiga dari sembilan karakter di tangan untuk diaktifkan. Dalam kesempatan yang sama, pemain bertahan berusaha melakukan blok dengan menebak tiga karakter yang dipilih sang penyerang. Karakter yang tidak terblok akan aktif dan memberikan benefit berupa sumber daya (dan mungkin efek tertentu) kepada sang penyerang.
Keserakahan pemain dalam Greedy Kingdoms dimanifestasikan dalam bentuk istana (royal palace). Untuk memenangkan permainan, pemain berusaha mengumpulkan sumber daya dan menjadi yang paling dulu membangun dua istana di kerajaan masing-masing. Kecerdikan dan keahlian pemain membaca watak akan menetukan seberapa optimal sumber daya yang dihasilkan. Selain membangun istana, pemain juga bisa menggunakan sumber daya untuk membeli kingdom card atau upgrade karakter yang ia miliki.
KOMPONEN FISIK & VISUAL
Berisikan kartu dan sejumlah token, Greedy Kingdom termasuk gim kartu yang compact dan mudah dibawa-bawa. Kualitas kartu yang disematkan AEG dalam gim ini terbilang baik meskipun tidak istimewa. Bagian favorit saya, token sumber daya, terbuat dari kayu dan memiliki bentuk yang unik untuk tiap variannya. Secara umum AEG menjaga reputasi mereka dengan menggunakan standar yang sama baiknya dengan gim-gim mereka yang lain.
Menengok sisi visual, sang penerbit ingin mengajak penggemarnya bernostalgia dengan mengusung ilustrasi bergaya anime (animasi Jepang) yang sama dengan edisi pertamanya. Mereka hanya melakukan sedikit penyesuaian grafis sehingga outline kartu lebih rapih dan nyaman dimainkan. Ilustrasi dengan gaya anime agak jarang diadaptasi oleh board game modern, membuat penerimaannya sangat bergantung pada selera pemain.
REPLAYABILITY
Meskipun selalu dimainkan dengan set karakter yang sama, variasi kingdom card dan advance character memberikan citarasa unik di setiap sesi main. Beberapa kingdom card memberikan ongoing ability yang menghasilkan kondisi permainan yang unik. Salah satu kartu, misalnya, memberikan bonus justru ketika semua karakter kita kena blok oleh pemain lain.
Di sisi lain, keberhasilan pemain melakukan upgrade karakter akan memberikan tambahan pressure kepada pemain lawan. Jika aktif, karakter yang sudah naik pangkat akan memberikan benefit besar yang tentunya harus dihindari oleh pemain bertahan.
Namun bagaimana jika si penyerang tidak pernah mengaktifkan karakter tersebut? Bukankah itu berarti sang penyerang akan lebih leluasa mengaktifkan karakter lainnya? Dalam kualitasnya itu, Greedy Kingdoms bisa menjadi ajang bluffing bahkan double bluffing yang memikat untuk dimainkan.
WHAT YOU CAN BORROW*
Bagian ini ditujukan sebagai highlight kepada eksekusi mekanik menarik yang ditemukan dalam sebuah game. Jika kamu berencana merancang gim mu sendiri, poin dalam bagian ini akan membantumu memperkaya khasanah desain yang mungkin bisa memberikan inspirasi.
- Aktivasi Action dari Set Standar
Dalam Greedy Kingdoms, pemain memilih kartu dari set standar yang dimiliki kemudian dibuka dalam waktu bersamaan. Jika kartu tertentu dipilih lebih dari satu orang, kartu tersebut akan saling berinteraksi. Nature dari eksekusi ini memberikan sentuhan bluffing ke dalam mekanik action selection yang biasanya minim interaksi.
Mekanik ini sudah terbukti mengantarkan Alexander Pfister dan Andreas Pelikan memenangkan Kennerspiel des Jahres melalui Broom Service (2015). Bonusnya, jika mau dieksplor masih banyak lho sebenarnya yang bisa kita lakukan dengan mekanik ini.
- Upgradable Character
Greedy Kingdoms secara naratif memungkinkan pemain meng-upgrade karakternya dari basic job menjadi advance job. Meskipun realisasinya tidak se-advance yang dibayangkan, namun ini cukup mengobati kerinduan pemain yang tumbuh dengan memainkan RPG seperti saya. Mekanik “upgrade” memberikan sense of progression dan excitement bagi pemain. Jika kamu bisa melakukannya lebih baik, bukan tidak mungkin implementasi ini akan membawa engagement lebih kepada pemain.
FINAL THOUGHT
Vicky Belladino
Bluffing adalah mekanisme yang selalu menarik buat saya. Rasa puas yang dihasilkan dari keberhasilan kita menipu lawan menghasilkan serotonin yang memicu cengar-cengir. Itu juga yang menjadi barang jualan utama dari Greedy Kingdoms. Di gim ini kamu bisa serakah dan tipu-menipu secara halal. Kurang seru apa?
Tumpukan Kingdom Card yang selalu keluar dalam urutan berbeda juga cukup memberikan variasi dan membuat gameplay nya tidak monoton. Kombinasi efek kartu tertentu memungkinkan gaya bermain yang sama sekali berbeda dari kombinasi yang lain. Untuk sekedar mengisi 20 menit waktu luang, bagi saya gim ini terbilang sukses!
Isa Akbar
Ketika membaca rulebook, saya langsung suka dan menyeringai begitu tahu Greedy Kingdom adalah tipikal game yang harus menebak taktik lawan dengan membaca situasi dan sumber daya yang dimilikinya. Saat di mana lawan tidak bisa menebak kartu-kartu yang kamu keluarkan adalah momen yang paling memuaskan.
Satu lagi yang menarik, pemain penyerang bisa membayar cost karakter dengan income dari karakter lain. Alhasil, akan ada banyak kemungkinan/output yang akan terjadi, tapi di sinilah letak keseruannya. Pemain harus tetap memilih tiga dari sembilan karakter setiap rondenya untuk diadu. Selebihnya, Greedy Kingdom cukup ringan secara kompleksitas maupun ukuran. Cocok untuk para couple gamers!
Aughya Shandriasti
Greedy Kingdom bisa membuktikan bahwa game berjenis bluffing tidak harus membutuhkan banyak pemain untuk jadi seru, dua pemain pun oke. Selain untuk menambah variasi, jangan remehkan kartu upgrade. Lumayan untuk mengacaukan tebakan lawan saat menentukan strategi attack ataupun defense.
Menang atau kalah hanyalah sebuah hasil akhir dari proses ketamakan. Karena di gim ini yang lebih penting adalah bagaimana mengatur strategi agar sukses menyerang tanpa dihalangi ataupun berhasil menahan serangan menjadi faktor yang menjadikan game ini selalu seru dimainkan.
Akhir kata, tim Boardgame.id mengucapkan terima kasih banyak kepada Alderac Entertainment Group yang telah memberikan review copy Greedy Kingdom.