Jadikan Board Game Sebagai Media Interaksi Dengan Anak
- HeadlineOpiniPendidikan
- July 19, 2019
- 248
- 5 minutes read
Game mungkin masih menjadi polemik di masyarakat Indonesia. Apakah game cenderung memberikan dampak buruk atau justru cenderung memberikan dampak yang sangat positif kepada setiap para pemainnya. Terlebih kepada anak-anak yang memang membutuhkan waktu bermain, yang juga biasanya menjadi media belajar mereka.
Di Amerika justru menganggap bahwa game bisa memberikan dampak positif. Hal ini dilaporkan dari berita yang dimuat di Forbes, ada orang tua dan anak bermain bersama NES Classic.
Anak-anak mereka diizinkan untuk bermain console game, yang dimana para orang tua bisa memonitor anak-anaknya ketika memainkan console game. Tidak hanya sekedar memonitor, tetapi para orang tua juga bisa ikut bermain menemani sang anak.
Baca juga: Hasbro India Ingatkan Orang Tua Untuk Bermain Board Game Bersama Anak [Video]
Board Game Bisa Menjadi Alternatif
Melihat kenyataan tersebut, kita justru bisa membandingkan bahwa board game seharusnya memiliki tingkat engagement lebih tinggi lagi. Tidak seperti console game yang di mana sang pemain bisa memainkan game secara sendirian. Board game justru membutuhkan setidaknya dua orang pemain, plus mengharuskan para pemainnya untuk saling bertatap muka.
Hal tersebut secara tidak langsung menjadikan fungsi untuk memonitor pasti akan terjadi. Sebab, ketika sang anak memainkan sebuah board game, maka otomatis dirinya akan mencari teman bermain. Jika tidak ada saudara atau teman sebaya, maka sang anak akan mengajak orang tuanya bermain. Di sinilah orang tua berperan, dan sebuah kerjasama serta interaksi antara anak dan orang tua akan tercipta.
Baca juga: Orang Tua Tak Perlu Khawatir! Board Game Aman untuk Anak-Anak
Antara orang tua dan anak, bisa saja membuat janji, bahwa jika orang tua menang, maka sang anak perlu melakukan kewajiban tertentu, misal mengerjakan pr-nya. Sebaliknya, jika sang anak menang, mungkin para orang tua bisa memberikan reward untuk sang anak, yang tentu saja sang anak tetap harus melaksanakan kewajibannya.
Tentu saja para orang tua bisa memodifikasi perjanjian tersebut. Yang pasti adalah tujuannya sama, yaitu membangun interaksi antara anak dan orang tua.
Baca juga: Terapkan Empat Langkah Metode 4T di Rumah Agar Anak Bisa Tetap Bermain Game Tanpa Takut Kecanduan
Yuk Jadikan Board Game Sebagai Jembatan Interaksi Kepada Anak
Lalu bagaimana untuk memulai? Board game seperti apa untuk memulai hal tersebut? Banyak sekali board game yang berasal dari luar negeri yang memang sangat menarik. Akan tetapi, kita bisa memulai dari board game lokal yang memang cenderung lebih mudah dimengerti.
Baca juga: PlaySpace by Boardgame.id, Rumahnya Board Game Indonesia
Alternatifnya, orang tua juga bisa mengajak putra-putri mereka mengunjungi PlaySpace by Boardgame.id di saat ada PlayTime. Pastinya di sana variasi board game yang tersedia akan lebih banyak dan mungkin memiliki beberapa judul yang cocok dimainkan bersama anak.
Game yang memang masih menjadi polemik di masyarakat kita, bisa kita runtuhkan dengan cara membuktikan, bahwa game justru sangat bagus untuk membangun interaksi bersama anak. Memilih board game untuk dimainkan bersama anak, adalah salah satu pilihan yang sangat menarik untuk meruntuhkan polemik tersebut.
Yuk kita jadikan board game sebagai jembatan interaksi kepada anak-anak kita!
Kebetulan Sabtu besok akan ada PlayTime bulan Juli. Mau bergabung dan meramaikan? Simak informasi selengkapnya di artikel berikut: Yuk! Ngumpul dan Seru-Seruan Main Board Game Bareng di PlayTime Juli