Sekolah Cendekia Baznas Ajak Guru-Guru Mainkan Board Game Edukatif
- Komunitas
- September 17, 2019
- 293
- 4 minutes read
BOGOR, 13 September 2019 – Bahan pembelajaran di era saat ini bisa didapatkan dari berbagai sumber. Buku bukan lagi satu-satunya bahan untuk belajar. Perlu adanya media alternatif lainnya yang bisa membuat materi mudah dicerna anak-anak. Salah satunya melalui board game sebagai media belajar interaktif, edukatif dan menyenangkan.
Baca juga: Surat dari T1: Board Game dan Proses Pembelajaran Yang Lebih Manusiawi
Hal ini dikemukakan Wakil Kepala Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB), Bidang Kurikulum, Siswadi Dinianto dalam kegiatan Playtime, bermain board game bersama dalam rangka menyambut hari kunjung perpustakaan yang diperingati pada 14 September 2019.
Siswadi menilai, perpustakaan di era saat ini perlu menyediakan board game yang mengedukasi. Seperti Zakuma, Grafuloj dan Social Edu Games yang dikembangkan Sekolah Cendekia BAZNAS sejak 2018. Ketiga boardgame tersebut memadukan konsep pendidikan dan permainan sehingga penyerapan materi diharapkan lebih tinggi dibandingkan dengan membaca saja.
Beberapa muatan materi dalam boardgame tersebut sangat edukatif, seperti Potensi Zakat untuk Kepentingan Umat (Zakuma), Adab (Grafuloj) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Edu Games). Adapun boardgame lainnya yang juga diperkenalkan kepada peserta seperti keranjang bolong dan PDKT (Obat Manjur KPK).
Baca juga: Subyek Pelajaran yang Rumit pun Bisa Disederhanakan Jadi Board Game
Kegiatan yang digelar sejak pukul 13.30 WIB, Jum’at (13/9) di Aula Training SCB diikuti oleh 30 penerima manfaat. Para peserta tersebut merupakan guru Sekolah Cendekia BAZNAS, SMP Izzatul Madani, Bina Mandiri, SMP BIF, MASHAGI dan MA Al-Ghiffari.
Pengajar Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Marni mengatakan “Kita bisa memanfaatkan dari 4 boardgame itu, kita bisa aplikasikan sebagai alat peraga untuk menyampaikan pesan secara mudah, sangat bermanfaat dan edukatif sekali,” Materi tersebut dipandu oleh Tenaga Pendidik SCB, Ustadz Kamal, Hilmi serta Ustadzah Rina dan Suci.
Baca juga: Bagaimana Caranya Supaya Game Bisa Membuat Anak Semangat Belajar?
Dengan terselenggarakannya Playtime, Siswadi juga menghimbau agar sekolah lainnya dapat menciptakan board game dengan muatan edukasi lainnya sebagai bahan belajar.