Inilah Asal-Usul Scrabble, Ternyata Berawal Dari Teka-Teki Silang!

Inilah Asal-Usul Scrabble, Ternyata Berawal Dari Teka-Teki Silang!

Pernahkah kamu bermain Scrabble? Mungkin sudah banyak yang tahu, Scrabble merupakan sebuah board game populer tentang menyusun kepingan huruf. Di atas papan berbentuk lembar teka-teki silang, kamu harus membentuk kata untuk mendapat poin; semakin panjang kata tentu semakin banyak skor yang didapat.

Desember 2019, Scrabble telah mencapai 71 tahun. Ya, mungkin Scrabble merupakan salah satu board game paling dikenal selain Monopoly. Melewati lebih dari setengah abad sejak kelahirannya, permainan asah otak ini sudah banyak dimainkan di berbagai daerah di belahan dunia. Lantas, bagaimana sih asal-usul diciptakannya permainan ini?

Baca Juga: Waduh, Juara Scrabble di Perancis ini Justru Tidak Fasih Berbahasa Perancis!

Scrabble

Dibuat oleh seorang arsitek

Scrabble lahir dari tangan Alfred Mosher Butts, seorang arsitek berkebangsaan Amerika. Bermukim di Poughkeepsie, New York, Butts mendapat ide membuat game ini setelah dirinya di-PHK oleh firma Holden, McLaughlin & Associates akibat peristiwa Great Depression di tahun 1931.

Saat pindah ke area Jackson Heights, New York City, Butts menyadari bahwa ada tiga jenis board game keluarga yang menguasai pasar; permainan angka seperti dadu, game strategi seperti catur atau permainan kata. Ada juga yang menggabung ketiganya menjadi satu permainan utuh.

Scrabble
Alfred Mosher Butts | Sumber: Independent UK

Berangkat dari sana, Butts tampaknya tertarik untuk kembali membuat sebuah board game. Ya, sebelum dikenal seperti sekarang, sebenarnya Scrabble adalah versi pengembangan dari board game buatan Butts bernama Lexiko. Dalam prosesnya Butts menganalisa huruf-huruf alfabet yang paling sering muncul di koran.

Setelah meneliti di tiga koran berbeda yaitu The New York Times, The New York Herald Tribune, dan The Saturday Evening Post, ditemukanlah 12 huruf yaitu: E, T, A, O, I, N, S, H, R, D, L dan U. Ia juga membatasi jumlah keping huruf S, membatasi pemain terus menggandakan kata benda-mengingat Scrabble hadir dalam bahasa Inggris.

Terinspirasi dari TTS di koran

Selain komponen huruf, tentu Scrabble juga tak lepas dari papan kotak-kotak tempat menaruh kepingan huruf. Di sini Butts membuat papan berukuran 15×15 sebagai alas menyusun huruf menjadi sebuah kata. Menariknya papan ini terinspirasi dari teka-teki silang (TTS) yang biasa ada di koran. Saat itu judul game ini bukanlah Scrabble, melainkan “Criss-Cross Words“, sesuai dengan bentuk papan tersebut.

Meskipun memiliki konsep permainan yang luar biasa, sayangnya tidak ada pabrik produsen mainan yang tertarik dengan ide Butts. Hingga di tahun 1948, James Brunot, seorang social worker yang sedang mencari dana pensiun tambahan mengambil alih produksi game ini.

Sukses jual lebih dari 4 juta kopi

Setelah membeli hak milik dari Butts, Brunot mulai memproduksi Scrabble. Tahun 1949, keluarga Brunots berhasil membuat 2.400 set-setara dengan 12 hingga 16 game sehari. Setelah sempat merugi $450 (6,4 juta rupiah), mereka berhasil menjual 4.853 set di tahun 1951. Empat tahun setelahnya, jumlah yang terjual adalah sebanyak 3,79 juta buah!

Scrabble
Alfred Butts kreator Scrabble (kiri, sedang duduk) dan James Brunot (dasi kupu-kupu) berpose bersama Scrabble raksasa pada November 1953 | Sumber: Shorpy.com

Karena permintaan semakin membludak, Brunot memutuskan untuk menjual game ini ke perusahaan Selchow & Righter. Ironisnya, perusahaan ini adalah salah satu yang menolak ide pembuatan Scrabble saat masih diajukan oleh Butts. Masuk di tahun pertama, mereka berhasil menjual game ini dengan cukup fantastis, yaitu sebanyak 4 juta set dan membuat kehebohan pada masanya.

Bertahun-tahun setelahnya, hak cipta Scrabble telah dialihkan ke dua raksasa mainan ternama: Hasbro dan Mattle. Hasbro memiliki Scrabble di wilayah Amerika Serikat, sedangkan Mattel untuk area internasional. Hingga sekarang, permainan ini telah dimainkan berjuta-juta orang di seluruh dunia, bahkan menjadi sebuah kompetisi dan acara televisi.

Sumber: Independent UK

You may also like